Minggu, 06 Maret 2016

MENGENAL ALLAH SWT

MENGENAL ALLAH SWT.

AWALUDIN MA’RIFATULLAH 
Artinya : Awal agama mengenal Allah.

LAYASUL SHALAT ILLA BIN MA’RIFAT 
Artinya: Tidak sah shalat tanpa mengenal Allah.

MAN ARAFA NAFSAHU FAKAT ARAFA RABBAHU
Artinya: Barang siapa mengenal dirinya dia mengenal Tuhannya.'

ALASTU BIRAB BIKUM QOLU BALA SYAHIDNA 
Artinya: Bukankah aku ini Tuhanmu ? 
Betul engkau Tuhan kami,kami menjadi saksi.
(QS.AL-ARAF 7:172)'

AL INSANNU SIRRI WA ANNA SIRRUHU 
Artinya: Manusia itu RahasiaKu dan akulah Rahasianya.'

WAFI AMFUSIKUM AFALA TUBSIRUUN 
Artinya: Di dalam dirimu mengapa kamu tidak melihat.

ANAHNU AKRABI MIN HABIL WARIZ 
Artinya: Aku lebih dekat dari urat nadi lehermu.

LAA TAK BUDU RABBANA LAM YARAH 
Artinya: Aku tidak akan menyembah Allah apabila aku tidak melihatnya terlebih dahulu.

HUBUNGAN MANUSIA DENGAN ALLAH

Pada malam Ghaibul Ghaib iaitu 
dalam keadaan antah-berantah hanya Dzat semata. 
Belum ada awal dan belum ada akhir, 
belum ada bulan dan belum ada matahari, 
belum ada bintang belum ada sesuatupun. 
Malahan belum ada Tuhan yang bernama Allah, 
maka dalam keadaan ini, 
Diri yang punya Dzat tersebut 
telah mentajalikan diri-Nya untuk memuji diri-Nya.

Lantas tajalilah Nur Allah 
dan kemudian tajali pula Nur Muhammad (Insan Kamil), 
yang pada peringkat ini dinamakan 
Anta Ana, (Kamu, Aku) , 
(Aku,Kamu),Ana Anta. 

Maka yang punya Dzat bertanya kepada Nur Muhammad 
dan sekalian Roh untuk menentukan kedudukan dan taraf hamba. 
Lantas ditanyakan kepada Nur Muhammad, 
Aku ini Tuhanmu? 
Maka dijawablah Nur Muhammad yang mewakili seluruh Roh, 
Ya…Engkau Tuhanku. 

Persaksian ini dengan jelas diterangkan dalam Al-Qur’an Surah Al-'Araf 7:172:
ALASTU BIRAB BIKUM, QOOLU BALA SYAHIDNA. 

Artinya : Bukan aku ini Tuhanmu? 
Betul engkau Tuhan kami, Kami menjadi Saksi.
Selepas pengakuan atau persumpahan Roh itu dilaksanakan, 
maka bermulalah era baru di dalam perwujudan Allah SWT.

Seperti firman Allah dalam Hadits Qudsi yang artinya: 
“Aku suka mengenal diriku, 
lalu aku jadikan mahkluk ini dan aku perkenalkan diriku.

Apa yang dimaksud dengan mahkluk ini ialah : 
Nur Muhammad sebab seluruh kejadian alam maya ini 
dijadikan daripada Nur Muhammad 
tujuan yang punya Dzat mentajalikan Nur Muhammad adalah
 untuk memperkenalkan diri-nya sendiri dengan diri Rahasianya sendiri. 

Maka diri Rahasianya itu adalah ditanggung dan diakui amanahnya 
oleh suatu kejadian yang bernama : 
Insan yang bertubuh diri bathin (Roh) 
dan diri bathin itulah diri manusia, atau Rohani.

Firman Allah dalam hadis Qudsi:

AL-INSAANU SIRRI WA-ANA SIRRUHU 
Artinya : 
Manusia itu RahasiaKu dan Akulah yang menjadi Rahasianya.

Jadi yang dinamakan manusia itu ialah karena ia mengenal Rahsia. 
Dengan perkataan lain manusia itu mengandung Rahasia Allah. 
Karena manusia menanggung Rahasia Allah 
maka manusia harus berusaha mengenal dirinya, 
dan dengan mengenal dirinya manusia akan dapat mengenal Tuhannya, 
sehingga lebih mudah kembali menyerahkan dirinya kepada Yang Punya Diri 
pada waktu dipanggil oleh Allah SWT. Iaitu 
tatkala berpisah Roh dengan jasad. 
(Tambahan: kembali kepada Allah harus selalu dilakukan semasa hidup, 
masih berjasad, contohnya 
dengan solat, 
kerana solat adalah mikraj orang mukmin atau dengan ‘mati sebelum mati’).

Firman Allah An-Nisa 4:58:'

INNALLAHA YAK MARUKUM ANTU ABDUL AMANATI ILAAHLIHA. 
Artinya: 
Sesunggunya Allah memerintahkan kamu 
supaya memulangkan amanah kepada yang berhak menerimanya (Allah).

Hal tersebut di atas dipertegas lagi oleh Allah dalam Hadits Qudsi :
'MAN ARAFA NAFSAHU,FAQAT ARAFA RABAHU. 

Artinya : 
Barang siapa mengenal dirinya maka ia akan mengenal Tuhannya.

Dalam menawarkan tugas yang sangat berat ini, 
pernah ditawarkan Rahasia-nya itu kepada Langit, Bumi dan Gunung-gunung 
tetapi semuanya tidak sanggup menerimanya.

Seperti firman Allah SWT Al Ahzab 33:72. 
INNA ‘ARAT NAL AMATA, ALAS SAMAWATI WAL ARDI
 WAL JIBAL FA ABAINA ANYAH MILNAHA
 WA AS FAKNA MINHA,WAHAMA LAHAL INSANNU. 

Artinya : 
Sesungguhnya kami telah menawarkan suatu amanat kepada langit, bumi dan gunung-gunung tetapi mereka enggan memikulnya dan merasa tidak akan sanggup, 
lantas hanya manusia yang sanggup menerimanya.

Oleh karena amanat (Rahasia Allah) telah diterima, 
maka adalah 
menjadi tanggung jawab manusia untuk menunaikan janjinya. 

Dengan kata lain tugas manusia adalah 
menjaga hubungannya dengan yang punya Rahasia. 
Setelah amanat (Rahasia Allah) diterima oleh manusia (diri Batin/Roh) 
untuk tujuan inilah maka Adam dilahirkan untuk bagi memperbanyak diri, 
diri penanggung Rahasia dan berkembang dari satu abad ke satu abad, 
dari satu generasi ke satu generasi yang lain 
sampai alam ini mengalami KIAMAT 
DAN RAHASIA ITU KEMBALI KEPADA ALLAH.
INNA LILLAHI WA INNA ILAIHI RAAJIUN. 
Artinya : Kita berasal dari Allah, dan kembali kepada Allah.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar