Tiada ilmu tanpa sanad,
memutus (mengingkari) mata rantai keilmuan
berarti menghilangkan ruh ilmu itu sendiri,
walau secara tekstual ilmu itu dikuasai.
Laksana bentangan kabel listrik dengan tiang yang berdiri kokoh
tetapi tidak punya daya.
Ilmu tanpa sanad, adalah ibarat ilmu tanpa ruh, garam tanpa rasa.
Dlm tariqah,
seorang guru mempunyai adab dn syariat sendiri,
yg tdk bisa dn tdk mudah dipahami oleh seorang murid,
krn berada dlm kesadaran jiwa dn rasa yg berbeda.
Dia berkata" dgn rasa-nya,
bukan dgn logika...
rasa yg bersambung dgn Ilham"Nya,
sedang logika berhubung
dgn ego dn keakuan seseorang.
Maka jgn menghukumi dn menghakimi,
tp pahami dn maknai...lalu renungkan,
maka akan menemukan hakikat kebenaran
apa" yg disampaikan seorang guru.
Krn guru sll berbicara jauh di dalam kesadaran logika
dn keluar dari dalamnya,
dia berkata-kata dlm rahasia-Nya,
untuk membuka tabir kebenaran dlm setiap diri.
Seorang rohani, tdk hny cukup menjadi baik,
tetapi hrs bijaksana,
dn seseorang hny bisa bijaksana
kalau dia berada dlm kebenaran yg benar,
tanpa pengakuan dn tak butuh pengakuan
atas kebenaran yg di rasakan dn di ungkapkan..
Begitulah, ilmu dn guru adalah satu kesatuan yg utuh..!?.
Itu aj..
Tidak ada komentar:
Posting Komentar