Kamis, 02 Juni 2016

--@Ding Muhammad

Mengertilah untukmu bahwa 
kondisi telah sampainya seorang hamba kepada Allah Azza wa Jalla adalah 
kondisi pandanganmu yang tidak memandang melainkan Allah saja yang ada 
memandang ke dalam hatimu dan memancar daripada cermin hatimu cahayaNya. 
Situasi demikian bagi seorang hamba dapat dialami secara makrifat dan ilmu, 
ada pula yang meraihnya dengan dzauq 
dan secara suatu keadaan luar biasa yang meliputi diri seorang hamba.
-
Secara ilmu seorang hamba harus mengambil pelajaran dan guru mursyid 

sehingga ia beristiqamah di dalam mujahadah dengan amalan-amalan tarekatnya 
untuk mendapatkan dan membuka dzauq yang akan menjadi kitab dirinya.
-
Sedangkan secara dzauq 

tidak mengharuskan seorang hamba melewati pelajaran dan guru mursyid, 
sebab ia adalah dengan kehalusan citarasa batin di dalam hatinya (mahabbah) 
yang telah terbentuk dengan pengalaman hidupnya sebagai tarekat ujian bala, 
sehingga dengannya ia mampu menangkap kehalusan cahaya 
yang Allah masukan ke dalam hatinya menjadi suatu ilham (dzauq).
-
Dan ia yang meraihnya secara keadaan luar biasa yang meliputi dirinya adalah 

 semata Allah memberikan waridNya 
kepada seorang hamba yang Ia memilih dengan kehendakNya.
»»
--@Ding Muhammad

Tidak ada komentar:

Posting Komentar