"Anakku yang terkasih,
arah kiblat adalah tempat adanya Baitullah.
Maka menghadap kiblat adalah memalingkan zhahir wajahmu
dari seluruh arah agar fokus menghadapkan wajah ke Baitullah Ta'ala.
Wajah kita adalah representasi dari identitas diri kita,
siapa diri kita, angan-angan dan cita-cita kita
semua hendaknya diselaraskan ke arah Baitullah,
sebuah titik simbolisasi kehadiran Allah di situ.
Sebagaimana wajah itu tidaklah akan menghadap ke arah Baitullah
kecuali dari berpalingnya dari selainnya,
maka hati itu tidak menghadap Allah 'Azza wa Jalla
kecuali dengan mengosongkan dari sesuatu yang selain-Nya,
itu mengapa kita dilarang menoleh kiri kanan pada saat sholat
agar belajar khusyu.
Tentu tidak mudah mengosongkan hati selain kehendak-Nya,
karena gelora syahwat dan hawa nafsu
akan senantiasa meniupkan jutaan keinginan.
Ingin rumah yang itu,
ingin pasangan yang itu,
ingin mobil baru,
ingin bisnis itu,
ingin pekerjaan yang itu,
ingin meraih posisi itu dan banyak lagi.
Maka melalui sholat
kita belajar
untuk mengosongkan hati dari kehendak diri,
dari cita-cita dan ambisi diri
yang masih banyak bercampur hawa dan syahwat itu.
Oleh karenanya coba menghadap Allah dalam sholat
tidak membawa keinginan ini
dan itu tapi diamkan saja hati kita sediam-diamnya
dan sebaliknya coba tanya kepada Di
a 'apa gerangan yang Engkau inginkan dariku ya Allah?'
Tentang hal ini Rasulullah SAW bersabda,
"Apabila hamba berdiri kepada sholatnya
maka keinginannya, wajahnya dan hatinya
kepada Allah 'Azza wa Jalla
maka ia pergi seperti hari ia dilahirkan oleh ibunya."
Semoga Allah Yang Maha Membimbing hamba-Nya
menuntun hatimu untuk berserah diri wahai anakku terkasih."
karena gelora syahwat dan hawa nafsu
akan senantiasa meniupkan jutaan keinginan.
Ingin rumah yang itu,
ingin pasangan yang itu,
ingin mobil baru,
ingin bisnis itu,
ingin pekerjaan yang itu,
ingin meraih posisi itu dan banyak lagi.
Maka melalui sholat
kita belajar
untuk mengosongkan hati dari kehendak diri,
dari cita-cita dan ambisi diri
yang masih banyak bercampur hawa dan syahwat itu.
Oleh karenanya coba menghadap Allah dalam sholat
tidak membawa keinginan ini
dan itu tapi diamkan saja hati kita sediam-diamnya
dan sebaliknya coba tanya kepada Di
a 'apa gerangan yang Engkau inginkan dariku ya Allah?'
Tentang hal ini Rasulullah SAW bersabda,
"Apabila hamba berdiri kepada sholatnya
maka keinginannya, wajahnya dan hatinya
kepada Allah 'Azza wa Jalla
maka ia pergi seperti hari ia dilahirkan oleh ibunya."
Semoga Allah Yang Maha Membimbing hamba-Nya
menuntun hatimu untuk berserah diri wahai anakku terkasih."
Tidak ada komentar:
Posting Komentar