ILMU ALLAH DENGAN MANUSIA.
Sebagaimana yg kita ketahui bahwa
manusia dijadikan oleh Allah adalah
untuk berbakti kepadanya
dan untuk menyatakan diri pada zat, sifat, asma’ dan afa’alNya…
(Bukan dijadikan untuk makan dan tidur..atau untuk bersuka ria…
atau untuk menghisap dadah…atau untuk berbuat maksi’at…
atau melakukan segala kemungkaran demi kemungkaran yang lainnya).
Firman Allah Swt :
“Tiada aku jadikan Jin dan manusia itu, melainkan untuk berbakti padaku”
(Az-Azari’at -56).
“Jadi untuk berbakti kepada Allah,
maka manusia haruslah mengenal Allah terlebih dahulu.”
Sabda Rasulullah Saw:
“Bermula awal-awal kehidupan (ugama) adalah mengenal Allah”!
Oleh itu untuk kita mengetahui makrifat kepada Allah,
maka Allah memberi ilmu dan hidayahnya kepada manusia
berupa akal dan keimanan.
Supaya manusia mengetahui akan hakikat…
inilah tujuan sebenar-benarnya kita dizahirkan kedunia.
Dan sesungguhnya ilmu yg ada pada manusia adalah ilmu allah semata-mata.
Sebab pada hakikatnya kita manusia ini kosong,lemah tidak bermaya…
bodoh dan tidak mengerti apapun…
Firman Allah:
“Laa Haulla Walla Quwata illa billah hi a’lyill adhzim”…ertinya:
“Tiada daya dan upaya, melainkan daya upaya dan kehendak Allah jua”…
Firman Allah lagi:
”Hai manusia…
Sesungguhnya telah datang kepadamu pelajaran dari tuhanmu,
dan penyembuh bagi segala penyakit didalam dada
dan petunjuk serta rahmat bagi orang-orang yang beriman”. (Yunus- 57).
Manusia sebenarnya langsung tidak berhak keatas sesuatu,
melainkan hanya Allah sahajalah yang berhak atas segalanya.
Sedangkan dia sendiri pun hak allah.
Adapun ilmu Allah itu terbagi pada tiga bahagian:
(1) ILMU QALAM.
(2) ILMU GHAIB
(3) ILMU SYUHADAH
TUHAN itu bersifat AL-AKRAM :
Yaitu:…”Barang diminta barang diberi, barang dikehendak barang jadi.”
Firman Allah:
“Dan sesungguhnya Allah itu memiliki Ilmu Ghaib dan ilmu Syuhadah (Al-Hasyri :22).
Dan yang boleh mencapai ilmu Ghaib ini
hanyalah orang-orang yang mempelajari Ilmu Tasauf dan Saufi sahaja.
Ilmu Ghaib ini adalah tersangat luasnya,
tak boleh didapati dgn jalan pemikiran atau akal kita yang bodoh.
Hanya boleh didapati dengan jalan keimanan seseorang sahaja.
Ilmu Ghaib boleh menguasai alam Saqir dan alam kabir.
Ilmu Ghaib boleh didapati oleh 2 golongan sahaja.
(1) Seorang manusia yang dipilih sendiri oleh Allah
untuk dikurniakan ilmu Ghaib
melalui penyampaian yang dinamakan LADUNI.
(2) Seorang manusia yang menemui jalan hakikat kepada Allah Swt
melalui jalan berguru pada guru yang mursyid tentang hakikat dan makrifat.
Kemudian orang itu mendapat LADUNI melalui guru-guru Ghaib.
Maka bermulalah cara untuk mendapatkan ilmu-ilmu itu.
yang jalannya adalah dengan menyucikan jiwanya…
dengan mengamalkan kaedah-kaedah hakikat, yaitu
jalan menuju kepada Allah Swt.
Bertujuan hendak mendapatkan akal (ilmu ini)
Haruslah menghancurkan ketulan-ketulan darah kotor
dihujung jantung tempat kediaman IBLIS.
Bila sudah hancur
barulah memancar Nur yang disebut NUR QHALBU yaitu:
QHALBU MUKMININ BHAITULLAH! ertinya:
“Hati orang-orang mu’minin itu istana ALLAH SWT.
Bila manusia ada akal, mesti dia ada iman…(tapi akal yang mana???)
Keyakinan yang hakiki terhadap ALLAH SWT.
Firman Allah :
”Dan barang siapa yang beriman kepada Allah,
niscaya dia akan diberi petunjuk kepada hatinya. (Al-Taqhaabun : 11)
Semangkin suci hatinya kepada Allah
maka semangkin tinggilah tahap penerimaan ilmu ghaibnya.
Pengetahuan ilmu ghaib ini hanyalah dapat dilihat dengan mata basir.
Dapat didengar melalui telinga bathin.
Dapat merasai kelazatannya dengan perasaan hati yang hakiki
bagi orang-orang ariffin billah.
Jikalau Nabi dan Rasul-Rasul Allah menerima wahyu dari Tuhan dengan 9 cara.
Maka ilmu ghaib
diajar kepada orang-orang melalui LADUNI dengan 5 cara sahaja.
(1) DENGAN CARA NUR.
(2) DENGAN CARA TAJALLI.
(3) DENGAN CARA SIRR.
(4) DENGAN CARA SIRUSIRR.
(5) DENGAN CARA TAWASUL.
Firman Allah :
”Barangsiapa yang bertaqwa kepada Allah,
niscaya dia akan mengadakan baginya jalan keluar (alam lain).”
Dan ini disifatkan oleh Rasulullah Saw sebagai orang mati sebelum mati.
Sabda Rasulullah Saw:
” Matikan dirimu sebelum kamu mati".
“KETERANGAN”:
Manusia yang hendak menuju kepada jalan allah Swt.
Hendaklah mengetahui keempat-empat ilmu ini…:yaitu:
SYARI’AT, THA’RIKAT, HAKIKAT, MAKHRIFAT.
Manusia yang mengamalkan keempat-empat ilmu inilah
yang akan menjadi manusia…
Keempat-empatnya harus bergerak
serentak,seiring dan sejalan.
Tidak boleh dipisahkan satu dengan sama lain.
Binasa satu maka binasalah semua….nya
Tidak ada komentar:
Posting Komentar