“Yang Benar tetap Yang Benar,
Pencipta sebagai Khaliq, dan
segala apa yang termasuk diciptakan tetaplah makhluk.
Ini akan tetap selalu demikian."
(Al-Hallaj, Kebun Ma’rifat : 16)
daftar tokoh ulama yang memberikan pendapat tentang al-Hallaj :
(a) Taraddud (mengutuk), yang takfir (mengafirkan):
kalangan Hanbali : Ibnu Taimiyah
dari kalangan Zhahiri :
Ibnu Dawud dan Ibnu Hazm ;
kalangan Immamiyyah : Ibnu Babuya, Abu Ja’far Thusi dan Hilli
dari kalangan Maliki : Turtusyi, ‘Iyadh, Ibnu Khaldun
dari kalangan Syafi’i :Juwaini, Dzahabi
Para mutakallim :
dari kalangan Mu’tazilah : Jubba’i, Qazwini ;
dari kalangan Imamiyyah : Mufid
dari kalangan Maturudiyyah : Ibnu Kamal Pasya
Para Sufi (Sufiyyah) :
“Amr al-Makki dan sebagian besar guru awal
(b) tawaquf (menghentikan pertimbangan,
menahan diri untuk tidak menentukan sikap atau memberikan pendapat
(bersikap abstention)
dari kalangan Hanbali :ibnu “Aqil (yang menarik diri)
dari kalangan Hanafi : Ibnu Buhlul
dari kalangan Syafi’i : Ibnu Suraij, Ibnu Hajar, Suyuthi, ‘Udhi
Para Sufi (Sufiyyah) :Ahmad Rifa’i dan ‘Abdul Karim al-Jilli
(c) tarahum (“menyucikan”) atau wilayah (menegaskan kewalian),
yang dibagi lagi menajdi i’tidzar (membenarkan dengan alasan)
dan qabul (menerima secara penuh) :
Para ahli hukum (fuqaha) :kalangan Immamiyyah :Syustari, ‘Amili
dari kalangan Maliki :Abdari, Dulunjawi
dari kalangan Hanbali : Thaufi
dari kalangan Hanafi :Nabulusi
dari kalangan Syafi’i : Makdisi, Yafi’i, Sya’rawi, Haitsami, Ibnu “Aqilah, Sayyid Murtadha
Para mutakallim :
dari kalangan Imamiyyah :Nashiruddin ath-Thusi, Maibudzi, Amir Damad,Salmiyyah
dari kalangan al-Asy’ariyyah : Ibnu Khafif, al-Ghazali, Fakhruddin ar-Razi“
Para Filosof” (falasifah dan hukama’) : Ibnu Thufail, Surahwardi (Syekh al-Isyraq), Shadruddin asy-Syiraz
Para Sufi (Sufiyyah) :
“ Ibnu “Atha’, asy-Syibli, al-Faris, al-Kalabazi, an-Nashr-abadzi, as-Sulami
Kemudian :
Dhaidalani, al-Hujwiri, Ibnu Abi al-Khair, Anshari, al-Farmadzi,
‘Abdul Qadir al-Jilani, al-Baqli, ‘Aththar, Ibnu “Arabi, Bahauddin Naqsabandi,
Jalauddin Rumi,
dan sebagian besar Sufi-Sufi modern
para Sufi secara keseluruhan telah menobatkan al-Hallaj
sebagai “syuhada” yang sangat terhormat (per exellence).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar