Jumat, 26 Februari 2016

HAKEKAT SEMBAHYANG ( Sholat )

HAKEKAT SEMBAHYANG ( Sholat )

Berdiri menyaksikan diri sendiri, 
kita bersaksi dengan diri kita sendiri, 
bahwa tiada yang nyata pada diri kita 
hanya diri bathin (Allah) dan diri zahir kita (Muhammad) adalah 
yang membawa dan menanggung rahasia Allah SWT.

Hal ini terkandung dalam surat Al-Fatehah yaitu :
Alhamdu (Alif, Lam, Ha, Mim, Dal)

Kalimat alhamdu ini diterima ketika rasulullah isra’ dan mi’raj 
dan mengambil pengertian akan hakekat manusia pertama yang diciptakan Allah SWT. Yaitu : Adam AS. 

Tatkala Roh (diri bathin) Adam AS. 
Sampai ketahap dada, 
Adam AS pun bersin dan berkata alhamdulillah artinya : 
segala puji bagi Allah. 

Apa yang di puji adalah :
Zat (Allah) 
Sifat (Muhammad) 
Asma’ (Adam) 
Af’al (Manusia)

Jadi sembahyang itu bukan sekali-kali berarti :
Menyembah, 
tapi suatu istiadat penyaksian diri sendiri 
dan sesungguhnya tiada diri kita itu adalah diri Allah semata.

Kita menyaksikan bahwa 
diri kitalah yang membawa dan menanggung rahasia Allah SWT. 
Dan tiada sesuatu pada diri kita hanya rahasia Allah semata serta.. 
tiada sesuatu yang kita punya : 
kecuali Hak Allah semata.

Sesuai dengan firman Allah dalam surat Al-Ahzab 72
Inna ‘aradnal amanata ‘alas samawati 
wal ardi wal jibal fa abaina anyah milnaha 
wa’asfakna minha wahamalahal insanu.
Artinya :
“sesungguhnya kami telah menawarkan suatu amanat 
kepada langit, bumi dan gunung-gunung 
tapi mereka enggan menerimannya (memikulnya) 
karena merasa tidak akan sanggup, 
lantas hanya manusia yang sanggup menerimanya”.

Dan karena firman Allah inilah kita mengucap :
“Asyahadualla Ilaaha Illallah 
Wa Asyahadu Anna Muhammadar Rasulullah”

Yang berarti :
Kita bersaksi dengan diri kita sendiri bahwa 
tiada yang nyata pada diri kita sendiri hanya Allah Semata 
dengan tubuh zahir kita sebagai tempat menanggung rahasia Allah 
dan akan menjaganya sampai dengan tanggal yang telah ditentukan.

Manusia akan berguna disisi Allah 
jika ia dapat menjaga amanah Rahasia Allah 
dan berusaha mengenal dirinya sendiri.
Karena bila manusia dapat mengenal dirinya, 
maka dengan itu pulalah ia dapat mengenal Allah.
Hadits Qudsi :
“MAN ARAFA NAFSAHU FAKAT ARAFA RABBAHU”
Artinya :
Barang siapa mengenal dirinya maka ia akan mengenal Allah

ALIF ITU ARTINYA : NIAT SEMBAHYANG
LAM ITU ARTINYA : BERDIRI
HA ITU ARTINYA : RUKU’
MIM ITU ARTINYA : SUJUD
DAL ITU ARTINYA : DUDUK

atau bisa juga kalau di kias lagi jadi Empat :

Berdiri (alif=jalalullah),
Rukuk (lam awal=jamalullah),
Sujud (lam akhir=kaharullah),
Duduk (haa=kamalullah),
menjadi nasar api, angin, air dan tanah dlm diri kita

Perkataan pertama dalam sembahyang itu adalah : 
Allahu Akbar (Allah Maha Besar) Perkata ini diambil 
dari peringatan ketika sempurnanya roh diri Rahasia Allah itu 
dimasukkan kedalam tubuh Adam AS.
 Adam AS. Pun berusaha berdiri 
sambil menyaksikan keindahan tubuhnya 
dan berkata : Allahu Akbar (Allah Maha Besar).

Dalam sembahyang harus memenuhi 3 syarat :
1. Fiqli (perbuatan)
2. Qauli (bacaan)
3. Qalbi (Hati atau roh atau qalbu).

Tidak ada komentar:

Posting Komentar