Minggu, 21 Februari 2016

Belajar dari Iblis ( Azazel )

Belajar dari Iblis ( Azazel )
Bagaimana mungkin aku mematuhi keinginan Allah untuk bersujud kepada Adam, Aku tidak mungkin menyembah siapapun selain Allah karena itulah perintah yang sesungguhnya, pembuanganku adalah ujian-Nya, untuk melihat apakah aku akan melanggar sumpahku dan memuja seorang berhala.?
Mendengarmu berargumen hanya menciptakan kebimbangan pada nalar kami sebagai manusia, tapi itu jika kami tidak mengenal Tuhan..
Cintaku padanya tak pernah luntur sejak aku bediri dihadapannya, Kalian manusia sendiri kapan pernah bersama-Nya..? sekali saja kalian memandang matahari, sengatannya akan menyakitimu, bahkan ketika matamu tertutup, masih saja kalian rasakan sengatan yang membakar, sementara aku dalam keadaan butapun masih kulihat Wajah-Nya.
Kami senantiasa bersama-Nya, karena Dia meliputi segalanya, bedanya adalah sebagian manusia yang tidak memahami akan keberadaan-Nya dalam diri mereka dan itulah yang menjadi target operasimu untuk berupaya menggoda mereka sebagaimana engkau menghasut Adam hingga Ia terusir dari Surga.
Kalian manusia menganggap adam berdosa gara-gara hasutanku.? Kalau begitu atas hasutan siapa aku melakukan dosa? Tak ada gunanya kalian mencaciku sebagai monster buta, karena itu sama saja dengan menghina diri kalian sendiri, Adam saja tidak pernah bicara kasar kepadaku; tidak pulah menyalahkanku walaupun aku telah menggiringnya ke kehancuran.
Tapi Ia tak akan pernah melupakan perannya dalam kehancuranku. Aku bersekongkol melawan Adam hanya setelah Allah mengusirku dari surga karena dia.
Sekarang dengan naifnya kalian Manusia berani menghinaku dan meninggikan derajatnya (Adam) dengan omong kosong bahwa hatinya penuh kepedihan dalam penyesalan. Aku menyembah Allah selama 700 ribu tahun! Tak ada tempat tersisa dilangit bumi dimana aku tak menyembah-Nya.
Sama sekali tak pantas bagi manusia untuk memandang sesama pemuja Allah dengan kebencian. Ibadah kalian, walau dikalikan seribu kali umur kalian, tak lebih dari setetes air di lautan dibandingkan cintaku pada-Nya. 
Jika demikian adanya, lalu kenapa tidak engkau patuhi permintaan Tuhan mu dengan cintamu..?

Tidak ada komentar:

Posting Komentar