Jumat, 26 Februari 2016

DUNIA.

Tingkatan2 Dunia
(Al Imam Al Quthb Ghaust Al Habib Abdullah bin Alwi Al Haddad,Shohiburratib)
---------------------------------
Dunia terbagi menjadi tiga tingkatan, yaitu 
dunia yang didalamnya terdapat pahala, 
dunia yang terdapat didalamnya hisab (perhitungan) dan yang ketiga, 
dunia yang terdapat didalamnya siksaan.

Adapun yang didalamnya terdapat pahala : yaitu 
yang dapat membawa seseorang kepada perbuatan baik, dan 
yang dapat menyelamatkan seseorang dari perbuatan buruk, 
dunia semacam ini adalah kendaraan orang mukmin, dan 
merupakan tempat menanam bekal untuk akhirat, 
inilah yang dikatakan sebagai sesuatu yang cukup dari barang halal.

Adapun yang didalamnya ada hisab (perhitungan) yaitu 
yang tidak menyibukkan dirimu dari menjalankan kewajiban, dan 
tidak menyebabkan dirimu terjerumus dalam kemaksiatan ketika mencarinya. 
inilah dunia yang didalamnya ada perhitungan yang panjang sekali,
 para pemiliknya adalah orang-orang kaya yang akan didahului oleh para fakir miskin dengan jarak setengah hari (menururt hari di akhirat) 
atau lima ratus tahun (menurut tahun di dunia) ketika kelak akan memasuki surga.

Adapun yang didalamnya ada siksaan : adalah 
yang dapat menghalangi seseorang dari menjalankan perbuatan taat dan menjerumuskannya dalam kemaksiatan, 
ia merupakan bekal bagi pemiliknya menuju neraka dan
 bagaikan tangga yang akan mengantarnya ke neraka. 

Hal itu disebutkan oleh sebuah riwayat :
"Sesungguhnya Allah SWT memerintahkan dunia masuk kedalam neraka, 
maka ia (dunia) berkata :
 "Wahai Tuhanku, dimanakah para pecintaku dan pengikutku?" 
Maka Allah SWT berkata :
"Ikutkan juga para pecintanya dan pengikutnya", 
sehingga mereka diikutkan dengannya.

Ketahuilah bahwa pencari dunia terbagi menjadi beberapa bagian, yaitu : 
ada yang mencarinya untuk menyambung tali kekerabatan 
dan dapat membantu orang-orang miskin, 
maka orang ini tergolong orang yang dermawan, 
ia akan memperoleh pahala jika perbuatannya sesuai dengan niatnya, 
tetapi ia tidak memiliki kebijaksanaan, 
karena orang yang bijaksana tidak mencari sesuatu 
yang tidak ia ketahui apa yang terjadi setelah ia mendapatkannya, 
maka orang yang demikian hendaknya ia mengambil pelajaran 
dari kisah Tsa'labah yang Allah SWT sebutkan dalam firman-Nya, 
yang artinya :

"Dan diantara mereka ada orang yang telah berikrar kepada Allah : 
"Sesungguhnya jika Allah memberikan sebahagian karuni-Nya kepada kami, 
pastilah kami akan bersedekah." (Qs. At-Taubah : 75)


Betapa banyak orang yang mencari dunia 
niatnya hanyalah untuk memuaskan syahwatnya, atau 
hanya untuk bersenang-senang, 
maka orang yang semacam ini dimasukkan dalam golongan hewan ternak, 
sebagaimana diisyaratkan dalam firman-Nya, 
yang artinya :
"Atau apakah kamu mengira bahwa 
kebanyakan mereka itu mendengar atau memahami.
 Mereka itu tak lain, 
hanyalah seperti binatang ternak, 
bahkan mereka lebih sesat jalannya (dari binatang ternak itu)." 
(Qs. Al-Furqaan : 44)

Dan betapa banyak juga orang yang mencari dunia 
dengan tujuan untuk berbangga-bangga dan memamerkannya, 
maka ia tergolong sebagai orang yang bodoh dan tertipu 
bahkan termasuk orang yang celaka, Allah SWT berfirman, 
yang artinya :
"Sungguh tiap-tiap suku 
telah mengetahui tempat minumnya (masing-masing)." 
(Qs. Al-Baqarah : 60)

"Dan Tuhanmu mengetahui apa yang disembunyikan (dalam) dada mereka 
dan apa yang mereka nyatakan." (Qs. Al-Qashash : 69)

Maka, 
nasihatilah dirimu wahai saudaraku, 
janganlah engkau menipunya, 
hingga engkau mengakui sesuatu 
yang bukan menjadi niatmu, 
jika demikian berarti engkau telah mengumpulkan 
antara kerugian dan kepalsuan, 
hingga engkau merugi di dunia dan akhirat.

Allah SWT berfirman, yang artinya :
"Ingatlah yang demikian itu adalah kerugian yang nyata." 
(Qs. Az-Zumar : 15)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar