Sabtu, 27 Februari 2016

MENDIDIK ANAK DENGAN KESHALIHAN ORANG TUA

MENDIDIK ANAK DENGAN KESHALIHAN ORANG TUA
Tentu Sobat masih ingat kisah ‘petualangan’ Nabi Khidir as dengan Nabi Musa as. Ya, di antara penggalan kisahnya adalah apa yang Allah sebutkan dalam Al Qur’an surat Al-Kahfi. Manakala mereka berdua memasuki suatu kampung yang penduduknya enggan untuk sekadar menjamu mereka berdua.
Sebelum meninggalkan kampung tersebut, mereka menemukan rumah yang hampir rubuh. Dengan ringan tangan Nabi Khidir as memperbaiki tembok rumah tersebut tanpa meminta upah dari penduduk kampung.
Nabi Musa as terheran-heran melihat tindakannya. Nabi Khidir as beralasan bahwa rumah tersebut milik dua anak yatim yang di bawahnya terpendam harta peninggalan orang tua mereka yang shalih. Allah Swt berkehendak menjaga harta tersebut hingga kedua anak tersebut dewasa dan mengambil manfaat dari harta itu. Para ahli tafsir menyebutkan bahwa di antara pelajaran yang bisa dipetik dari kisah di atas adalah Allah Swt akan menjaga keturunan seseorang manakala ia shalih walaupun ia telah meninggal dunia sekalipun.
Subhanallah, begitulah dampak positif keshalihan orang tua. Sekalipun telah meninggal dunia masih tetap dirasakan oleh keturunannya. Bagaimana halnya ketika ia masih hidup? Tentu lebih besar dan lebih besar lagi dampak positifnya.
Maka, mari Sobat tingkatkan keshalihan kita agar keturunan kita menjadi anak yang shalih dan shalihah. Mengapa orang tua? sebab ketika si anak membuka matanya di muka bumi ini, yang pertama kali ia lihat adalah ayah dan bundanya. Manakala ia melihat orang tuanya shalih/shalihah, niscaya itulah yang akan terekam dengan kuat dibenaknya dan insyaallah itu juga yang akan ia praktikkan dalam kesehariannya.
Berikut beberapa hal yang dapat dilakukan untuk meningkatkan keshalihan Sobat dan anak:
1. Rajinlah beribadah terutama shalat lima waktu secara tepat waktu dan ajaklah anak beribadah bersama. Jangan sampai kita hanya berteriak memerintahkan anak shalat, sedangkan kita asyik menonton televisi.
2. Ramaikanlah rumah dengan lantunan ayat-ayat suci Al-Qur’an yang keluar dari lisan.
3. Hindari berbohong sekecil apapun. Tanpa disadari, ternyata sebagai orang tua kita sering membohongi anak untuk menghindari keinginannya. Salah satu contoh pada saat kita terburu-buru pergi ke kantor di pagi hari dan anak kita meminta ikut atau mengajak jalan-jalan mengelilingi perumahan, kita malah memilih berbohong dan pergi diam-diam tanpa dia ketahui.
Berkatalah dengan jujur kepada anak. Ungkapkan dengan lembut dan penuh kasih serta pengertian bahwa kita akan pergi. Tak perlu merasa khawatir. Anak menangis karena ia belum memahami keadaan mengapa orang tuanya harus selalu pergi di pagi hari. Kita hanya perlu bersabar dan melakukan pengertian kepada mereka secara terus menerus. Perlahan anak akan memahami mengapa orang tuanya selalu pergi di pagi hari dan mengapa anak tidak bisa ikut.
Itulah tiga hal yang dapat dilakukan untuk meningkatkan kesalihan kita, para orang tua. Semoga bermanfaat!
‪#‎RZKeilmuan‬ ‪#‎SharingHappiness‬ ‪#‎Zakat‬ ‪#‎Sedekah‬ ‪#‎Sharing‬ ‪#‎Happiness‬ ‪#‎Berbagi‬ ‪#‎Donasi‬ ‪#‎DonasiOnline‬ ‪#‎KemudahanDonasi‬
sumber: ummi.online.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar