Senin, 22 Februari 2016

ZIKIR DAN KONTEMPLASI DALAM TASAWUF

Metode - Metode Membersihkan Hati.

Khwaja 'Azizan 'Ali Ramatani (715 /1315 M),
dari tarekat Naqsyabandiyah , dan seorang wali terkemuka,
seringkali mengatakan,

"Jika tiga jantung berhimpun dan bergabung, 
 yakni  
 jantung malam hari,  
 jantung Al-Qur'an (surah Ya-sin),
 jantung seorang yang beriman, 
 maka,
 sang Mukmin itu mencapai tujuannya".

Jika ia tidak punya waktu ,
bisa dilakukan salat 
delapan atau empat atau bahkan dua,
dan jika ia tidak bisa melaksanakan nya 
karena satu dan lain sebab,
ia bisa menggantikan 
salat-salat yang ditinggalkannya 
sebelum siang hari .
Khwaja 'Ubaidillah Ahrar menganjurkan 
untuk membaca do'a-do'a berikut 
sesudah do'a ini selesai :

"Ya Allah,
 Anugerahkan kepada kami cinta-Mu,
 dan cinta orang-orang yang mencintai-Mu,
 dan cinta pada amal-amal 
 yang bisa mendekatkan kami
 kepada - Mu".

Dan kemudian,

"Ya Allah !,
 Tolonglah kami dan orang-orang yang menolong agama
 serta orang-orang yang menolong orang-orang beragama.

 Ya Allah !,
 Selamatkanlah kami dari berbagai macam penyakit ...

Ya Allah ,
Yang Maha Pengasih dan Maha Penyayang !

Berpalinglah kepada kami 
agar kami bisa berpaling kepada-Mu,
dan selamatkanlah serta lindungilah kami
dari berbagai macam dosa.

Jadikan ketaatan kepada-Mu 
sebagai yang paling kami cintai,
dan dosa-dosa sebagai yang paling kami benci,
dengan berkah dan rahmat-Mu.

Ya Allah,
Yang Maha Pengasih !
Shalawat dan salam 
semoga dilimpahkan kepada Muhammad
segenap sahabat , dan keturunannya".

Khwaja menginstruksikan 
agar ia mempersembahkan ganjaran dan pahala 
tiga belas rakaat kepada semua wali, kedua orang tua,
dan seluruh pengikut Nabi.
Ia juga mesti memohonkan berkah dari Allah
untuk orang-orang yang sudah meninggal dunia
serta memohonkan rahmat dan anugerah Allah.
Bagi dirinya, 
ia mestilah tidak meminta apa pun dari-Nya 
melaikan Diri-nya sendiri.
Sebagaimana diungkapkan oleh penyair Persia terkenal,
Jami',

"Dorongan kehidupanku 
 hanyalah beribadah kepada-Mu semata,
 Buat orang-orang bertakwa kepada Allah, 
 Sesaat tanpa-Mu , 
 benar-benar adalah dosa !
 Setiap orang memohon kepada-Mu
 apa saja yang diinginkan hatinya,
 Tetapi,
 yang diinginkan Jami' dari-Mu
 tak lain hanyalah Diri-Mu semata".

Hal serupa diungkapkan juga dalam do'a berikut :

"Yang kuminta dari-Mu ialah bahwa
 aku hanya meminta Diri-Mu".

Setelah menunaikan salat malam ,
sang hamba mestilah menyibukkan diri dengan zikir 
yang telah diajarkan oleh pembimbing spiritualnya.

Di saat fajar menyingsing,
ia mestilah menunaikan salat sunah di rumah .
Dalam rakaat pertama, 
ia mesti membaca surah Al-Kafirun 
dan dalam rakaat kedua, 
surat Al-Ikhlas.
Kemudian , 
ia mesti membaca do'a berikut ini tujuh puluh kali.

"Ya Allah !
 Ampunilah kami,
 Rahmatilah kami,
 dan terimalah tobat kami,
 sebab 
 Engkau Maha Menerima Tobat
 dan Maha Pengasih".

Dan untuk mencerahkan hati  serta kalbu,
ia mestilah membaca do'a ini empat puluh satu kali :

"Ya Allah,
 Yang Maha Pengasih , Maha Penyayang, Maha-hidup, 
 Maha Berdiri Sendiri, Pencipta segenap langit dan bumi,
 Pemilik Keagungan, Kemurahan, dan Kemuliaan !
 Tidak ada Zat yang layak dan pantas disembah 
 selain-Mu,
 Aku mohon kepada-Mu ,
 agar menghidupkan hati ku 
 dengan cahaya pengetahuan-Mu ,
 terus-menerus , 
 Ya Allah, Allah,Allah !"

Untuk  menunaikan salat Subuh,
ia mesti pergi ke masjid 
dan dalam perjalanan membaca :

"Aku memohon kepada Allah 
 untuk mengampuni seluruh dosaku 
 yang dibenci-Nya -
 dosa-dosa yang dilakukan melalui kata-kata,
 perbuatan, pikiran, dan penglihatan".

Ketika memasuki masjid , 
ia mesti melangkahkan kaki kanan lebih dahulu
dan mengucapkan :

"Dengan nama Allah,
 segala puji bagi Allah, 
 shalawat dan salam bagi Rasulullah .

 Ya Allah !
 Ampunilah aku 
 dan bukakan pintu rahmat-Mu !"

Setelah salat Subuh usai, 
sang murid harus tetap duduk di atas sajadah 
dan menyibukkan diri dengan merenung 
hingga matahari terbit .
Kini,
ia mesti menunaikan salat di saat mata-hari terbit (Isyraq)
dan dalam setiap rakaatnya membaca surah Al-Ikhlas lima kali.

Nabi saw bersabda :

"Orang yang menunaikan salat subuh berjamaah
 dan sesudah itu duduk hingga ia menunaikan salat 
 di saat matahari terbit, 
 bakal beroleh pahala dan ganjaran yang sama 
 dengan orang yang menunaikan ibadah haji dan umrah."

Dan kemudian ,
ia mesti melakukan salat istikharah ,
serta memohon kepada Allah 
agar menganugerahkan keberhasilan
dalam segala urusannya pada haari ini.
Allah SWT akan membuka hati dan matanya pada kebaikan.
Nabi menuturkan firman Allah sebagai berikut :

"Wahai anak Adam !
 Janganlah merasa lelah 
 menunaikan salat empat rakaat
 di saat matahari terbit .
 Aku akan melindungimu hingga hari itu berlalu".

Maulana Yaqub Charki biasa menganjurkan murid-murid-nya -
sesudah menunaikan dua rakaat di saat matahari terbit -
agar mereka mengucapkan zikir ini sepuluh kali.

"Tidak ada Zat yang layak dan pantas disembah selain Allah,
 yang tidak punya sekutu.
 Dia memiliki Kerajaan, 
 dan Dia Mahakuasa atas segala sesuatu".

Saifuddin Bakhozi memerintahkan murid-muridnya
untuk megucapkan zikir di atas.
Sesudah keluar dari masjid ,
ia mesti mengucapkan ,

"Ya Allah !
 Aku memohon rahmat-Mu 
 dan terus-menerus mengulanginya 
 sampai ia tiba di rumah."

Jika ia bisa membaca Al-Qur'an ,
maka 
ia kemudian mesti meletakkan Al_Qur'an dihadapannya 
dan membaca sebanyak yang dikehendakinya.
Jika ia seorang murid ,
maka  ia mesti menyibukkan dirinya dengan belajar.
Jika ia seorang salik (penempuh jalan sufi),
maka ia mesti menyibukkan diri dengan berzikir 
dan menyebut nama Allah 
hingga matahari tinggi dan bumi terasa hangat.
Kemudian,
ia mestilah menunaikan salat Dhuha.

Salat ini terdiri atas dua belas rakaat .
Khwaja Ahrar mengatakan bahwa 
mestilah dilakukan salat Dhuha empat rakaat.
Dalam rakaat pertama , 
sesudah surah Al-Fatihah, 
mesti dibaca Asy-Syams,
dalam rakaat kedua,
surah Al-Lail,
dalam rakaat ketiga,
Dhuha,
dalam rakaat keempat,
surah Al-Insyirah.

Sesudah menunaikan salat itu,
ia mesti bersujud 
dan mengucapkan Al-Wahdah tujuh kali.

Dengan demikian,
hati menjadi bersih 
dan kecintaan pada segala sesuatu 
selain Allah pun hilang darinya.

Bila dipandang perlu berwudhu,
maka ia mesti mengulanginya lagi.
Sesudah itu 
ia menunaikan salat yang sesuai waktunya.
Ini semua adalah adab 
(berbagai aturan perjalanan menuju Allah).

Salat Zhuhur mesti dilakukan secara berjamaah
dan kalimat tobat (permohonan ampun)
diucapkan tiga kali, serta 
"Aku memohon ampunan kepada Allah "
( astaghfirullah) diucapkan tujuh puluh kali,
agar kita bisa bertindak sesuai hadis Nabi yang berbunyi ;
"Hati ku lalai dan aku memohon ampunan kepada Allah
 tujuh puluh kali setiap hari".

Kemudian ,
ia tidak boleh mengucapkan perkataan sia-sia dan mengunjing
Di malam hari,
ia  mesti menunaikan salat 'Isya,.
Semua amalan dan salat ini ,
dilakukan dengan cara berpantang,
agar segala macam keburukan dan kejahatan
bisa dihindari oleh sang penempuh jalan spiritual,
dan segala sesuatu yang merangsang hawa nafsu
bisa dihilangkan.
Dengan begitu,
ia bakal memperoleh keselamatamn.

Dr. Mir Valiuddin.

















Tidak ada komentar:

Posting Komentar