Senin, 22 Februari 2016

ZIKIR DAN KONTEMPLASI DALAM TASAWUF

Metode - Metode Membersihkan Hati.

Ketika memuji orang-orang yang menunaikan salat malam,
Al-Qur'an mengatakan,
"Lambung mereka jauh dari tempat tidur ,
 sedang mereka berdo'a kepada Tuhannya 
 dengan rasa takut dan harap ,
 dan mereka menafkahkan sebagian dari rezeki 
 yang Kami berikan kepada mereka.
 Seorang pun tidak mengetahui 
 apa yang disembunyikan untuk mereka , 
 yaitu (bermacam-macam nikmat) 
 yang menyedapkan pandangan mata
 sebagai balasan atas apa yang telah mereka kerjakan".
 Q.S. 32. 16;17.

Menurut Tirmidzi , 
Nabi  Muhammad sering berkata kepada sahabat-sahabatnya,
"Hendaknya kalian bangun malam dan menunaikan salat malam.
 Sebab , saat malam sudah biasa dilakukan 
 orang-orang saleh sebelummu.
 Ini bisa mendekatkan diri pada Kedekatan Allah dan Rahmat-Nya.
 Inilah yang menyebabkan dosa diampuni 
 serta menyelamatkan kita dari berbagai dosa".

Dalam hadis lain dituturkan :

"Saat terdekat seorang hamba kepada Allah 
 ialah di malam hari sebelum fajar menyingsing .
 Jika memungkinkan bagimu, 
 jadilah termasuk di antara orang-orang 
 yang mengingat Allah  pada saat itu".

Dan seorang sufi agung , Abu Sa'id ibn Abi al-Khair
mengungkapkan pentingnya salat malam dalam sajak berikut ini :

"Bangun malam 
 bagi orang-orang yang dimabuk cinta 
 punya rahasia di malam hari,
 Mereka terbang 
 di seputar pintu dan teras kekasih.
 Di manapun ada pintu , 
 ia pasti tertutup di malam hari,
 Kecuali pintu sang Kekasih, 
 tetap terbuka di malam hari".

Ketika bangun di waktu malam , 
mula-mula Nabi Muhammad saw , 
menggosok giginya dengan miswak, 
dan - sesudah melakukan wuduk  -
membaca ayat ini berikut ini :

"Sungguh,
 dalam penciptaan langit dan bumi ,
 dan dalam pergantian malam dan siang ,
 ada tanda-tanda (kekuaaan Tuhan)
 bagi orang-orang yang menggunakan pikiran ,
 Yakni, orang-orang yang berzikir memuji Allah
 sambil berdiri , duduk, dan berbaring,
 berpikir tentang penciptaan langit dan bumi ,
 "Tuhan kami,
  tiada sia-sia Engkau menciptakan ini semua !
  Mahasuci Engkau !
  Lindungilah kami dari azab api (neraka).
  Tuhan kami,
  Barangsiapa Engkau masukkan ke dalam apai (neraka)
  sungguh Engkau telah menghinakannya !
  Dan tiada penolong bagi orang-orang zalim !
  Tuhan kami !
  Sungguh, telah  kami dengar seorang pemanggil 
  menyeru kami agar beriman,
  'Berimanlah  kepada Tuhanmu !
  Dan kami pun beriman.
  Tuhan kami !
  Ampunilah kami atas dosa-dosa kami 
  dan hapuskanlah dari kami 
  perbuatan-perbuatan kami yang buruk.
  Wafatkanlah kami bersama orang-orang yang berbakti.
  Tuhan kami !
  Berilah kami apa yang telah engkau janjikan kepada kami
  melalui rasul-rasul - Mu,
  dan jangan hinakan kami pada Hari Kiamat.
  Sungguh,
  Engkau tiada akan mengingkari janji".
  Q.S. 3 :190;194.

Kemudian , Nabi mengucapkan do'a berikut ini :

"Ya Allah,
 Hanya Engkaulah yang berhak atas segala puja-puji.
 Pemelihara langit dan bumi 
 dan segala sesuatu yang ada di antara keduanya.
 Hanya Engkau sajalah yang pantas dan layak dipuji.
 Engkaulah Penguasa langit dan bumi 
 dan segala sesuatu yang ada di antara keduanya.
 Segala puji bagi - Mu semata.
 Hanya Engkau sajalah yang menerangi segala apa
 yang ada diantara langit dan bumi .
 Hanya Engkau sajalah yang pantas dan layak dipuji.
 Engkaulah kebenaran.
 Benarlah janji-Mu.
 Melihat-Mu adalah benar. dan
 Kitab-Mu adalah benar.
 Surga adalah benar, dan
 Neraka adalah juga benar .
 Semua Nabi adalah benar,
 Muhammad adalah benar, dan
 Hari kiamat adalah benar.
 Ya Allah !
 Aku patuh dan taat kepada-Mu , dan
 bertobat kepada-Mu.
 Aku perangi orang-orang yang berdiri 
 memerangi agama-Mu dengan batuan Mu semata,
 dan kupasrahkan kedukaan dan kesedihanku 
 di haribaan - Mu
 Ampunilah dosa-dosa ku 
 yang telah lalu maupun yang akan datang,
 yang kulakukan 
 dengan sembunyi-sembunyi atau terang-terangan,
 dosa-dosa yang Engkau lebih mengetahui 
 ketimbang diriku.
 Hanya Engkaulah 
 yang bisa membuatku bergerak maju
 dan hanya Engkau sajalah 
 yang bisa membuatmu tetap berada dibelakang.
 Hanya Engkau sajalah 
 Zat yang berhak dan pantas disembah".

Kemudian,
ia mesti menunaikan salat dua rakaat .
Menurut Kwaja 'Ubaidillah Ahrar , 
ia mesti mengucapkan doa ini tiga kali 
dengan keyakinan dan kerendah-hatian :

"Ya Allah !
 Aku bertobat kepada-Mu dari setiap kejahatan dan dosa
 yang pernah kulakukan, 
 baik kusengaja maupun yang tidak kusengaja.
 Aku bersaksi bahwa tidak ada zat yang berhak disembah 
 selain Allah,
 dan aku bersaksi bahwa 
 Muhammad adalah hamba dan utusan-Nya".

Sesudah itu ,
ia mesti mengucapkan istighfar  seratus kali
dengan penuh kerendahan hati dan keimanan :

"Aku memohon ampunan kepada Tuhanku 
 atas seluruh dosaku yang telah kulakukan ,
 baik yang kusengaja maupun yang tak kusengaja,
 sembunyi-sembunyi maupun terang-terangan.
 dan aku bertobat kepada-Nya semata 
 dari dosa yang kuketahui, 
 dan dosa yang tidak kuketahui.
 Sungguh, 
 Engkau Maha Mengetahui 
 segala sesuatu yang tersembunyi."

Sesudah ini, 
ia mesti menunaikan salat malam, 
yang terdiri atas dua belas rakaat dan 
masing-masing dilakukan dua rakaat .
Dalam dua rakaat pertama,
sesudah surah al-Fatihah, 
haruslah dibaca ayat Al-Kursi,Q.S 2;255
dan pada rakaat kedua dibaca ayat 
yang dimulai dengan Amana ar-Rasulu.
Dalam delapan rakaat selebihnya, 
dibacakanlah  surah Ya-Sin,Q.S. 36.
sepuluh ayatnya dalam setiap rakaat.
(Beberapa orang membaca seluruh surah Ya-Sin
 dalam setiap rakaat).
Dalam rakaat terakhir , 
dibacakan surat Al-Ikhlas tiga kali.

Yang demikian ini telah dipraktikkan oleh 
Khwaja Yusuf Abu Ayyub Hamadzani (535 - H/1140 M)
yang adalah guru pembimbing para Khwaja 
dalam tarekat Sufi Naqsyabandiyyah .

Sesudah itu,
ia melakukan salat dua rakaat lagi sambil duduk 
sehingga jumlah seluruh nya adalah tiga belas rakaat.
Alasannya ialah bahwa jumlah rakaatnya haruslah ganjil , 
sebab Allah adalah ganjil dan 
angka ganjil mengisyaratkan ketunggalan ini.

Dr. Mir Valiuddin.












  






Tidak ada komentar:

Posting Komentar