Senin, 22 Februari 2016

FUTUHAT AL.-MAKKIYAH. IBN 'ARABI.

Meski seseorang membasuh kedua telapak tangannya 
tetapi tetap saja ia bersikap bakhil 
disebabkan apa yang disukai oleh sifat dasar alamiahnya.
Belumlah terbasuh dan tercelup kedua tangan dan pergelangan,
jika belum tampak mengkilat hunusan pedang tawakal.
==================
Amalan wudlu yang pertama adalah 
membasuh kedua tangan sebelum memasukkannya 
ke dalam bejana tempat air wudlu ketika kita terbangun 
dari tidur malam maupun siang hari.

Tangan adalah letak kekuatan dan kemampuan 
untuk mengatur sesuatu,
maka taharah keduanya adalah 
dengan ilmu dari kalimat “lā ĥawla” (tiada daya)pada tangan kiri, 
dan “wa lā quwwata illā billāhi al-‘aliyyi al-‘aźīm” 
(dan tiada upaya kecuali dengan Allah Yang Maha Tinggi lagi Maha Agung) 
di tangan kanan.

Kedua tangan juga tempat 
untuk menggenggam dan memegang 
dalam kekikiran dan ketamakan, maka 
sucikanlah keduanya melalui kelapangan dan infak 
dengan kedermawanan, kemurahan dan kebaikan hati.

Tidur malam hari adalah kelalaian kita 
terhadap ilmu tentang alam gaib, 
sedangkan 
tidur siang hari adalah kelalaian kita 
terhadap ilmu tentang alam nyata. 

Ilmu tentang kedua alam tersebut adalah 
berkaitan dengan takhalluq (berakhlak) dan 
taĥaqquq (aktualisasi) kita 
terhadap nama-nama terindah Allah 
yang terkait dengan alam gaib dan alam tampak.

- Al Futuhat Al Makkiyyah -

Tidak ada komentar:

Posting Komentar