GETARAN KALBU MENURUT SYEKH ABDUL QADIR JAILANI (BAG. 2)
Sedangkan getaran kalbu yang bersumber dari setan dan hawa nafsu
maka ia tidak mengandung cahaya.
Bahkan sebaliknya,
ia mengandung kegelapan, kekufuran, dan kesesatan.
Maka,
gelap akan bertemu gelap yaitu nafsu diperkuat oleh nafsu.
Sesuai firman Allah SWT,
“Wanita-wanita yang keji untuk laki-laki yang keji.”
(QS. An-Nûr [24]: 26)
Pada kegelapan itu, ruh tidak menimbulkan kekuatan.
Adapun gerakan dari getarahan kalbu ruhani ada dua macam.
Getaran atas dasar kesadaran dan getaran di luar kesadaran.
Getaran atas dasar kesadaran ini
seperti gerakan badan manusia yang bukan disebabkan rasa sakit atau penyakit.
Gerakan-gerakan seperti ini bukan gerakan yang dituntut.
Adapun gerakan yang diluar kesadaran yang ditimbulkan oleh penyebab-penyebab lain, seperti kekuatan ruh, maka tidak mungkin hawa nafsu yang menciptakannya.
Sebab,
gerak ini mengalahkan gerakan badan, seperti gerakan panas.
Jika panas memuncak, manusia tidak akan mampu menahannya.
Pada saat itu, diri sudah tidak dapat memilih-milih lagi.
Getaran kalbu jika sudah mengalahkan gerakan ruhani,
maka ini merupakan hakikat dari ruhaniah.
Getaran kalbu dan pendengaran adalah
dua alat yang bergerak pada kalbu
orang-orang yang sangat merindukan Allah SWT
dan orang-orang yang ahli makrifat.
Getaran kalbu dan pendengaran adalah
makanan orang-orang yang mencintai Allah SWT
dan kekuatan bagi orang-orang yang sangat ingin dekat kepada Allah SWT.
Nabi SAW pernah menjelaskan bahwa
mendengarkan (as-simâ’) itu bagi suatu golongan adalah fardhu,
bagi golongan yang lain adalah sunah,
bahkan bagi golongan lainnya adalah bid’ah.
Fardhu bagi orang-orang yang khusus (khawwâsh);
sunah bagi orang-orang yang sudah mencapai mahabbah; dan
bid’ah bagi orang-orang yang masih sering lalai kepada Allah.
Nabi SAW bersabda,
“Orang yang tidak tergerak karena mendengar suara indah dan
puisi-puisi dengan bunganya, kayu dengan suara talu-taluannya,
maka itu adalah percampuran yang rusak, tidak ada obatnya.
Bahkan,
ini lebih rendah dari keledai dan burung-burung,
atau lebih rendah daripada sapi dan kerbau.”
Keledai, burung, sapi dan kerbau dapat merasakan suatu nada yang berirama.
Buktinya, burung-burung banyak yang hinggap di atas kepala Nabi Daud AS.
hanya ingin mendengar suara Nabi Daud AS.
Rasulullah SAW pernah bersabda,
“Orang yang tidak punya getaran kalbu berarti kurang beragama.”
Getaran kalbu itu ada dalam sepuluh bentuk.
Sebagian jelas dan terlihat bekasnya di dalam gerakan.
Sebagian lagi samar, bekasnya tidak terlihat di dalam jasad,
seperti cenderungnya kalbu
pada zikrullah, membaca Al-Qur’an,
menangis, rintihan sakit, rasa takut, rasa sedih, keputusasaan,
dan kebingungan ketika melaksanakan zikrullah.
Termasuk pula,
di antaranya ialah perasaan menanggung beban, penyesalan,
perubahan pada lahiriah dan batiniah.
Bentuk dari getaran kalbu yang lain adalah
serta mencari ridha Allah SWT dan merindukannya.
Termasuk juga di antaranya rasa panas dan sakit serta keluar keringat.
--Syekh Abdul Qadir Al-Jailani dalam kitab Sirrul-Asrar.
Diterjemahkan oleh KH Zezen ZA Bazul Asyhab,
Pengasuh Pondok Pesantren Az-Zainiyah Sukabumi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar