Bab Ketiga dari Bagian Kedua :
Mengenai Sakinah.
(8)Maka, ketika cahaya kegaiban itu mencapai batasnya ,
dan tidak berlalu dengan cepat ,
melainkan seakan-akan tetap mau tinggal lebih lama,
ia dinamakan sakinah,
yang kesenangannya lebih sempurna lagi dibanding kesenangan
dari kilatan-kilatan cahaya yang lain.
Ketika manusia kembali pada keadaan manusiawinya yang normal
di luar sakinah, mereka sangat menyesal karena telah dipisahkan darinya,
yang dalam hal itu salah seorang saleh berkata :
"Wahai angin kedekatan ,
betapa cantiknya engkau !
Dia yang pernah merasakan nyalamu,
telah menikmati kekariban .
Kehidupan seperti apa ,
yang dijalani oleh mereka yang telah datang mendekat ?
Mereka telah diizinkan meneguk minuman kesucian
dari tempat-minim mu".
Sakinah berkali-kali disebut-sebut dalam Al-Qur'an
"Lalu Allah menurunkan keselamatan-Nya (sakinah)". Q.S.9;40
Dan ditempat lain , Dia berfirman :
"Dialah yang telah menurunkan (sakinah)
di dalam hati orang-orang yang beriman
supaya bertambah keimanannya
disamping keimanan yang telah ada"..Q.S. 48;4.
Orang yang telah memiliki sakinah dapat membaca pikiran orang lain,
dan juga mengetahui hal-hal gaib, dan kecerdasannya disempurnakan.
Manusia terpilih (Rasul saw) pernah bersabda ,
"Waspadalah terhadap pandangan tajam orang beriman ,
sebab dia melihat dengan cahaya Tuhan".
Mengenai 'Umar , Rasul bersabda ,
"Sakinah berbicara melalui lidah 'Umar".
Dia juga bersabda,
"Di kalangan umatku
ada orang-orang yang mengungkapkan hal-hal
dan orang-orang yang berbicara,
dan 'Umar adalah seseorang diantaranya".
Pemilik sakinah mendengar panggilan-panggilan yang amat sangat halus
dari Surga Yang Suci, dan amanat keruhanian itu sampai padanya,
dan dia bersikap tenang, sebagaimana tersebut dalam Wahyu Allah,
"Mereka ialah orang-orang yang beriman,
yang hatinya menjadi tenteram dengan mengingat Allah . Q.S. 13;28.
Dia mengamati bentuk-bentuk yang amat segar dan halus
melalui komunikasi langsung dengan kekuatan-kekuatan langit.
Inilah tahap pertengahan dari tahap-tahap Ahli Cinta.
Dalam keadaan antara terjaga dan tidur,
dia akan mendengar suara-suara mengerikan dan jeritan-jeritan aneh,
dan pada keadaan tak sadar dalam sakinah ia melihat cahaya-cahaya
yang terang benderang.
Perasaan gembira nya begitu besar sehingga dia menjadi lemah.
Kejadian-kejadian semacam itu menimpa para ahli,
bukan mereka yang menutup mata dalam penyendirian
dan membiarkan khayalan mereka terbang ke mana-mana.
Jika orang-orang itu melihat sekejap mata cahaya sejati,
mereka akan menyesal mengapa begitu cepat dia melihatnya.
Syaikh Al-Isyraq
Tidak ada komentar:
Posting Komentar