Jumat, 05 Februari 2016

NASEHAT IMAM AL-GHAZALI UNTUK SALIK

NASEHAT IMAM AL-GHAZALI UNTUK SALIK.

Imam Al-Ghazali mengatakan:
“Ketahuilah bahwa perintah Allah ada yang wajib dan ada pula yang sunah. 
Perintah yang wajib merupakan harta pokok. 
Ia adalah modal perdagangan yang dengannya kita dapat selamat.
 Sedangkan perintah yang sunah merupakan laba 
yang dengannya kita dapat meraih derajat mulia.

Rasulullah SAW bersabda bahwa Allah SWT berfirman: 
'Tidaklah orang-orang mendekatkan diri pada-Ku 
dengan melaksanakan apa yang Kuwajibkan pada mereka, 
dan tidaklah se¬orang hamba mendekatkan diri padaku dengan amal-amal sunah, 
sehingga Aku mencintainya. 
Jika Aku su¬dah mencintainya, 
maka Aku menjadi telinganya yang mendengar, 
matanya yang melihat, 
lidahnya yang ber¬bicara, 
tangannya yang memegang, dan 
kakinya yang berjalan."

Engkau tidak akan dapat menegakkan perintah Allah, 
kecuali dengan senantiasa mengawasi kalbu 
dan anggota badanmu pada setiap waktu dan pada setiap tarikan nafasmu, 
dari pagi hingga sore.

Ketahuilah bahwa Allah SWT menangkap isi kalbumu. 
Dia mengawasi lahir dan batin-mu. 
Mengetahui semua lintasan pikiranmu, 
langkah-langkahmu, 
serta diam dan gerakmu. 
Saat bergaul dan me¬nyendiri, 
engkau sedang berada di hadapan-Nya. 

Tidak ada yang diam, dan tak ada yang bergerak, 
melainkan semuanya diketahui oleh Penguasa langit. 

Allah SWT berfirman:
 "Dia mengetahui khianatnya mata dan apa yang disembunyikan hati" 
(Q.S. Ghafir: 19),

 "Dia Maha Mengetahui yang rahasia dan tersembunyi"
 (Q.S. Thaha: 7).

Oleh karena itu, 
hendaklah harus engkau beradab di hadapan Allah SWT 
dengan adab seorang hamba yang hina dan berdosa di hadapan-Nya. 
Berusahalah agar Allah tidak melihatmu 
sedang melakukan sesuatu yang dilarang 
dan tidak melaksanakan apa-apa yang diperintah. 

Hal itu hanya bisa terwujud 
jika engkau bisa membagi waktu dan mengatur wirid-wiridmu 
dari pagi hingga petang. 

Jagalah perintah Allah SWT yang diwajibkan kepadamu, 
sejak dari bangun tidur hingga engkau kembali ke pemba¬ringan.”

--Imam Al-Ghazali dalam Bidayatul-Hidayah

Tidak ada komentar:

Posting Komentar