Jumat, 19 Februari 2016

PERINTAH UNTUK DZIKRULLAH DAN FADILLAH DZKRULLAH.

PERINTAH UNTUK DZIKRULLAH DAN FADILLAH DZKRULLAH.

(oleh : Mas Iman)


A’uudzubillaahi minasysyaithaanir rajiim

Bismillahirrahmaniraahim...

Assalamu’alaikumwarohmatullaahi wa Barokatuhu.


الْحَمْدُ ِللهِ رَبِّالْعَالَمِيْنَ وَالصَّلاَةُ وَالسَّلاَمُ عَلَى أَشْرَفِ اْلأَنْبِيَاءِوَالْمُرْسَلِيْنَ وَعَلَى اَلِهِ وَصَحْبِهِ أَجْمَعِيْنَ أَمَّا بَعْدُ

Artinya : Segala puji bagi Allah Sang Penguasa alam semesta. 
Semoga salawat serta keselamatan tercurahkan selalu kepada Nabi dan Rasul termulia. Berserta keluarga dan sahabat-sahabatnya, semuanya.


نَحْمَدُهُ وَنَسْتَعِيْنُهُوَنَسْتَغْفِرُهُ وَنَعُوْذُ بِاللهِ مِنْ شُرُوْرِ أَنْفُسِنَا وَمِنْ سَيِّئَاتِأَعْمَالِنَا. مَنْ يَهْدِهِ اللهُ فَلاَ مُضِلَّ لَهُ وَمَنْ يُضْلِلْهُ فَلاَهَادِيَ لَهُ. اَللَّهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَىاَلِهِ وَصَحْبِهِ أَجْمَعِيْنَ أَمَّا بَعْدُ

Artinya: Kami panjatkan segala puji padaNya dan 
kami meminta pertolonganNya. 
Seraya memohon ampun dan meminta perlindunganNya 
dari segala keburukan jiwaku dan dari kejelekan amaliahku. 
Barang siapa yang telah Allah tunjukkan jalan baginya, 
maka tiada yang bisa menyesatkannya. 
Dan barang siapa yang telah Allah sesatkan jalannya, 
maka tiada yang bisa memberinya petunjuk. 
Ya Allah limpahkanlah salawat dan salam bagi Muhammad 
berserta keluarga dan sahabat-sahabatnya,semuanya.


الْحَمْدُ ِللهِ الَّذِيْأَنْعَمَنَا بِنِعْمَةِ اْلإِيْمَانِ وَاْلإِسْلاَمِ. وَنُصَلِّيْ وَنُسَلِّمُعَلَى خَيْرِ اْلأَنَامِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى اَلِهِ وَصَحْبِهِأَجْمَعِيْنَ أَمَّا بَعْدُ

Artinya: Segala puji bagi Allah yang telah memberi sebaik-baik nikmat 
berupa iman dan islam. 
Salawat dan doa keselamatanku terlimpahkan selalu 
kepada Nabi Agung Muhammad Saw berserta keluarga 
dan para sahabat-sahabat Nabi semuanya , AMMA BA’DU


PERINTAH BERDIZKIR DAN BEBERAPA MANFAAT DZIKIR

Diriwayatkan dari Abu Darda’ radhiyallahu ‘anhu dikatakan, 
bahwa Rasulullah Shallallahu alaihi wasallam bersabda,

أَلَا أُنَبِّئُكُمْ بِخَيْرِ أَعْمَالِكُمْ وَأَزْكَاهَا عِنْدَ مَلِيكِكُمْ وَأَرْفَعِهَا فِي دَرَجَاتِكُمْ وَخَي
ْرٌ لَكُمْ مِنْ إِنْفَاقِ الذَّهَبِ وَالْوَرِقِ وَخَيْرٌ لَكُمْ مِنْ أَنْ تَلْقَوْا عَدُوَّكُمْ فَتَضْرِبُوا أَعْنَاقَهُمْ وَيَضْرِبُوا أَعْنَاقَكُمْ قَالُوا بَلَى قَالَ ذِكْرُ اللَّهِ تَعَالَى

“Maukah kalian aku beritahu tentang amal yang terbaik, 
yang paling suci di sisi Penguasa kalian (Allah Subhanahu wa Ta’ala) , 
serta akan membuat kalian mencapai derajat tertinggi, 
dan lebih baik daripada bersedekah emas atau perak, 
lebih baik daripada kalian bertemu dengan musuh kalian 
lalu kalian dapat memukul leher mereka?! 
mereka semua menjawab, baiklah apa itu?! 
beliau bersabda, yaitu 
dzikir kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala.” 
(HR. Ibnu Majah No. 3780, Tirmidzi No. 3299 dalam Sunan-nya. 
Al-Hakim (Abu Abdullah) berkomentar 
dalam Al-Mustadrak, hadits ini shahih. Lihat Shahih At-Targhib wat Tarhib, 
Al-Bani No. 1497

PERINTAH UNTUK BERDZIKIR.

Salah satu kewajiban yang harus ditunaikan oleh setiap Muslim 
di manapun dan kapanpun dia berada adalah dzikir 
kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala. Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آَمَنُوا اذْكُرُوا اللَّهَ ذِكْرًا كَثِيرًا

“Hai orang-orang yang beriman, 
berdzikirlah (dengan menyebut nama) Allah, 
dzikir yang sebanyak-banyaknya.” 
(Al-Ahzab: 41). Dalam firman Allah lainnya, 
dikatakan:

وَاذْكُرْ رَبَّكَ فِي نَفْسِكَ تَضَرُّعًا وَخِيفَةً وَدُونَ الْجَهْرِ مِنَ الْقَوْلِ بِالْغُدُوِّ وَالْآَصَالِ وَلَا تَكُنْ مِنَ الْغَافِلِينَ

“Dan sebutlah (nama) Tuhanmu dalam hatimu 
dengan merendahkan diri dan rasa takut, 
dan dengan tidak mengeraskan suara, 
di waktu pagi dan petang, 
dan janganlah kamu termasuk orang-orang yang lalai.” (Al-A’raf: 205)

Berdzikir kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala 
harus dilakukan setiap saat baik dengan lisan ataupun dengan hatinya. 
‘Aisyah radhiallahu ‘anha menuturkan,

كَانَ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَذْكُرُ اللَّهَ عَلَى كُلِّ أَحْيَانِه

“Bahwa Nabi Shallallahu ‘alaihi wasallam senantiasa mengingat Tuhannya di setiap saat.” (HR. Muslim, 558 dalam Shahih-nya) Rasulullah Shallallahu alaihi wasallam 
tidak pernah meninggalkan dzikir kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala 
dalam keadaan apapun. di waktu siang atau malam, pagi atau sore, 
ketika berpergian atau di rumah, ketika berdiri atau duduk bahkan tidur, 
ketika masuk atau keluar, ketika naik ataupun turun dari kendaraan, 
apapun dan di manapun beliau senantiasa berdzikir serta berdoa 
kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala.

Abdullah bin Bisrin radhiyallahu ‘anhu meriwayatkan, 
bahwa seseorang berkata,

أَنَّ رَجُلًا قَالَ يَا رَسُولَ اللَّهِ إِنَّ شَرَائِعَ الْإِسْلَامِ قَدْ كَثُرَتْ عَلَيَّ فَأَخْبِرْنِي بِشَيْءٍ أَتَشَبَّثُ بِهِ قَالَ لَا يَزَالُ لِسَانُكَ رَطْبًا مِنْ ذِكْرِ اللَّهِ

“Wahai Rasulullah sungguh syariat Islam telah banyak atasku, 
maka beritahukanlah padaku sesuatu yang dapat saya lakukan terus menerus, 
lalu beliau bersabda, 
”Buatlah mulutmu selalu basah dengan dzikir kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala.” 
(HR. Tirmidzi No. 3297, 3/139, Ibnu Majah No. 3783, 2/317, dalam Shahih-nya)


PERINTAH BERDZIKIR.

1. a. Sesungguhnya pada diri Rasulullah itu ada suri tauladan yang baik 
bagi orang yang mengharapkan ( keridaan ) Allah , 
hari Akhirat dan ia banyak mengingat Allah. ( Al Ahza , 33 : 21 ) ,

b.Sesungguhnya AKU ini adalah ALLAH , 
tidak ada Tuhan selain dari AKU , 
maka sembahlah AKU dan dirikanlah shalat untuk mengingat AKU “ 
Thaahaa , 20 : 14 ) ( Al Ankabut , 29 : 45 ) ,

c.“ DIRIKANLAH SHALAT . 
sesungguhnya sholat itu mencegah dari yang keji dan Munkar . “ 
(Al – Ankabuut , 29 : 45 ) ,

d.“ Maka apabila kamu telah menyelesaikan shalat-mu ,
 ingatlah Allah diwaktu berdiri , diwaktu duduk dan diwaktu berbaring. ” 
( An Nisaa’ , 4 : 103 ) ,

e.Dari aisyah ra mengatakan “ adalah Rasulullah saw 
mengingat Allah pada segala waktunya. ( HR. Muslim )

2. “ Karena itu , 
ingatlah kamu kepada-Ku Niscaya Aku ingat (pula) kepada-mu “ 
( Al Baqarah , 2 : 152 )

3.a Maka bersabarlah. 
Sesungguhnya janji Allah itu pasti benar. 
Mintalah ampunan dosa mu. 
Dan bertasbihlah memuji Tuhan engkau waktu petang dan pagi. 
( Al Mukmin , 40 : 55 ) ,

b.“ Dan bersabarlah ( menerima ) ketetapan Tuhan-mu , 
maka sesungguhnya engkau dalam pemeliharaan KAMI , 
dan bertasbihlah dengan memuji Tuhan-mu pada waktu bangun , 
dan pada sebagian malam bertasbihlah kepada-NYA 
dan sesudah ( terbenam ) bintang-bintang.” 
( Ath , Thuur , 52 : 48 – 49 )

4.a. Allaahu laa ilaaha ilaa huwa lahul asma-ul husna. = Allah , t
idak ada Tuhan melainkan DIA. Bagi-Nya nama – nama yang baik. ( terpuji ) “ 
( Thaahaa , 20 : 8 ) ,

b.“ Hai orang yang beriman , 
Berdzikirlah ( dengan menyebut nama ) Allah , 
Dzikir yang sebanyak-banyak-nya , 
dan bertasbihlah kepada – Nya pagi dan petang. 
Dialah yang melimpahkan rahmat kepada kamu ” 
( Ahzab , 33 : 41-42 ) ( Thaha , 20 : 130 ) ( Al Ahzaab , 33 : 35 ) ,

c.“ Dan bagi Allah itu ada nama-nama ( asma-ul husna ) yang amat indah , 
berdoa’lah kamu kepada-Nya dengan menyebut nama-nama itu “ 
( Al A’raaf , 7 : 180 )

5.a “ Sesungguhnya 
dalam penciptaan langit dan bumi dan silih bergantinya malam dan siang 
adalah tanda-tanda bagi orang-orang yang mempunyai fikiran. 
( yaitu ) orang-orang yang mengingat Allah 
dalam keadaan berdiri , duduk , berbaring dan memikir - kan 
tentang penciptaan langit dan bumi (seraya berkata ) ,
 “ Yaa Tuhan kami , 
tidaklah Engkau ciptakan ini dengan sia-sia ; 
Maha Suci Engkau maka hindarkanlah kami dari siksa neraka.” 
( Aali ‘Imraan, 3 : 190 – 191 ) ,

b.“ Bertasbihlah kepada-NYA langit yang tujuh , bumi ,
 dan apa-apa yang ada padanya , 
dan tidak ada sesuatu melainkan bertasbih memuji-NYA , 
tetapi kamu tidak memahami tasbih mereka.“ ( Al Israa’ , 17 : 44)


6.a 4. Dia-lah yang telah menurunkan ketenangan 
ke dalam hati orang-orang mukmin 
 supaya keimanan mereka bertambah 
di samping keimanan mereka (yang telah ada). 
 Dan kepunyaan Allah-lah tentara langit dan bumi[1394] 
dan adalah Allah Maha Mengetahui lagi Maha Bijaksana, 


b. mengingat Allah hati menjadi tenang “ (Ar Ra’d , 13 : 28) ,

c.“ , kembalilah kepada Tuhan-mu dengan hati yang puas lagi diridhoi-Nya. 
Maka masuklah kedalam jama’ah hamba-hamba-Ku , 
dan masuklah kedalam surga-Ku.” ( Fajr , 89 : 27 )

7.a Bertasbihlah kepada-Nya langit yang tujuh , bumi , 
dan apa-apa yang ada pada-nya , 
dan tidak ada sesuatu melainkan bertasbih memuji-Nya , 
tetapi kamu tidak memahami tasbih mereka. 
Sesungguhnya Allah Maha Penyantun lagi Maha Pengampun.” 
( Al Israa’ , 17 : 44 ) ,

b. “ Tidakkah engkau mengetahui sesungguhnya bertasbih kepada Allah 
apa-apa yang dilangit dan dibumi 
beserta burung-burung yang berbondong - bondong ? 
Masing-masing mengetahui salat dan tasbih -nya.
 Allah Maha Mengetahui apa yang mereka perbuat. “ 
(An Nuur , 24 : 41 )

c ( Maka “ sungguh terlalu “ kalau ada manusia beriman yang lebih dimuliakan dan disempurnakan ciptaan-nya lupa untuk bertasbih dan mengingat Allah SWT. )

8. Wa may ya’syu ‘an dzikrir rahmaani nuqayyidh lahuu syaithaanan fa huwa lahuu = 
“ Dan barang siapa yang berpaling dari mengingat ( Allah ) Yang Maha Pengasih , 
niscaya Kami sertakan setan atasnya , maka ia adalah teman baginya 
( selalu menyertainya ) “ ( Az Zukhruf , 43 : 36 – 37 )

Sesungguhnya orang-orang yang berkata , 
“ Tuhan kami adalah “ ALLAH ”( Allah & para malaikat-Nya 
( Fush Shilat , 41 : 30-31 )

qariin., “ Setan telah menguasai mereka , 
lalu ia membuat mereka lupa mengingat Allah , . . . “ 
( Al Mujaadilah , 58 : 19-20 ) ,

“ Dan janganlah engkau mengikuti orang yang telah KAMI lalaikan hatinya 
dari mengingat Kami dan mengikuti hawa nafsu-nya 
dan adalah pekerjaan-nya berlebih-lebihan.” ( Al Kahfi , 18 : 28 ) 

( Sebaliknya jika selalu mengingat Allah SWT. 
maka Allah menjadikan para malaikat-Nya 
menjadi teman bagi ahli Dzikir tersebut 
yang akan senantiasa menolong dan melindungi-nya 
atas perintah dari Allah SWT. , Allahu Akbar ! .

 Jadi “ berkhodam malaikat “ itu tidak perlu dengan ritual macam-macam 
yang tidak ada/jelas tuntunan-nya , 
cukup dengan beriman & bertaqwa / tawakal / ikhlas untuk-Nya /pen. ) , 
“ Kemudian berjalan lurus ( di jalan Allah SWT. ) , 
turunlah atas mereka para Malaikat (sambil berkata ) , 
“ Janganlah takut dan jangan berduka cita 
dan terimalah berita gembira dengan surga yang dijanjikan kepada-mu. 
Kamilah ) pelindung - pelindung kamu 
dalam penghidupan didunia ini dan di akhirat. ”

9. “ Hai orang yang beriman , 
janganlah harta-mu dan anak-anak-mu melalaikan kamu dari mengingat Allah 
Dan barang siapa yang berbuat demikian , 
mereka itulah orang-orang yang rugi.” ( Al Munaa -fiquun , 63 : 9 ) , Dll.

10. Dari aisyah ra mengatakan :
 “ adalah Rasulullah saw mengingat Allah pada segala waktunya. 
( HR. Muslim )

11. “ Apabila kamu melewati taman-taman surga 
makan dan minumlah sampai kenyang. 
Para sahabat lalu bertanya,
” Apa yang dimaksud taman taman surga itu, ya Rasulullah ? “ 
Beliau menjawab , 
“ Kelompok Dzikir ( majlis Taklim ) “
(HR. Attirmidzi dan Ahmad ) , 

Aku bertanya , Ya Rasulullah , apa keuntungan dan keber - untungan 
yang diperoleh dari majlis Dzikir ( majlis Taklim ) ? “
 Nabi Saw. menjawab,
 “ Keuntungan dan keberun - tungan yang diperoleh dari majlis Dzikir ialah : SURGA. 
( HR. Ahmad )

12. “ Menyebut – nyebut Allah adalah suatu penyembuhan 
dan menyebut-nyebut tentang manusia adalah penyakit ( Akhlak ) “ 
( HR. Al Baihaqi )

13. “ barang siapa banyak dzikir-nya kepada Allah SWT. , 
maka ia terbebas dari penyakit nifaq.” (HR. Thabrani ) , “ 

Rasulullah saw. bersabda , 
“ Sesungguhnya dunia ini penuh laknat , 
apa yang ada didalamnya juga penuh laknat kecuali Dzikrullah 
dan hal-hal yang menyertainya, 
beserta orang yang alim dan orang yang belajar ilmu.” 
(Abu Hurairah, Turmudzi , Ibn.Majah , Imam Baihaqi )

14. Dua kalimat ringan diucapkan lidah , 
berat dalam timbangan dan disukai oleh Allah yaitu 
kalimat Subhanallah wabihamdihi , subhanallahii Adhim. 
( Maha Suci Allah dan dengan memuji-Nya. Maha Suci Allah Yang Maha Agung.) ” 
(HR. Bukhari )

15. “ Tiada amal perbuatan anak adam yang lebih menyelamatkannya 
dari Azab Allah daripada Dzikrullah. ( HR. Ahmad )

16. “ Aku selalu menurutkan persangkaan hamba-Ku terhadap-Ku 
dan Aku selalu menyertainya (membantu nya) selama ia mengingat Aku.” 
( Hr. Muslim & Hakim )

17. Maukah aku beritahu amalan-mu yang terbaik , 
yang paling tinggi dalam derajat-mu , 
paling bersih disisi robb-mu serta lebih baik dari menerima emas dan perak 
dan lebih baik bagi-mu daripada berperang dengan musuhmu
yang kamu potong lehernya atau mereka memotong leher-mu ? 
Para sahabat lalu menjawab , “ Ya ! ” 
nabi Saw berkata, “ Dzikrullah. ” 
( HR. Ahmad dan Ibnu Majah)

18. Perumpamaan orang yang berdzikir kepada Rabb-nya dan yang tidak , 
seumpama orang hidup dan orang mati. ( HR. Bukhari dan Muslim)

19. “ Sesungguhnya bagi Allah para Malaikat yang berkeliling dibumi 
untuk mencari orang-orang yang berdzikir. 
Apabila mereka menemukan sekelompok orang yang berdzikir , 
maka mereka akan memanggil satu sama lain.
 “ marilah kesini inilah yang kamu cari “ , 
Rasulullah menambahkan ,
 Kemudian mereka meliputi para ahli dzikir itu 
dengan sayap-sayap mereka sampai langit dunia.” 
(HR. Bukhari dan Muslim)

20. Demi yang jiwaku dalam genggaman-Nya , 
kalau kamu selamanya bersikap seperti saat kamu ada bersamaku 
dan mendengarkan Dzikir , 
pasti para malaikat akan bersalaman dengan-mu ditempat tidurmu 
dan dijalan-jalan yang kamu lalui. 
( HR. Attirmidzi dan HR. Ahmad)

21. “ dari Abu Hurairah , ia berkata,” Saya bertanya wahai Rasulullah , 
siapakah manusia yang paling bahagia menerima syafa’at-mu ? “ 
Nabi menjawab, 
” Orang yang mengucap La ilaha ilaa Allah dengan ikhlas dari dalam jiwanya.” 
(Al Hadits)

22. “ Hari kiamat tidak akan sampai terjadi dimuka bumi ini , 
sampai tidak ada orang yang mengucap, “ Allah , Allah , Allah. “ 
( HR. Muslim )

23. “ Sesungguhnya bagi segala sesuatu itu ada pembersihnya , 
dan sesungguh - nya pembersihnya hati itu adalah dzikir kepada Allah 
dan tidak ada sesuatu yang lebih menyelamatkan dari azab kubur 
selain dzikir kepada Allah. “ ( HR. Baihaqi )

24. “ Tidak ada segolongan manusia pun yang berkumpul 
dan melakukan dzikir kepada Allah dengan tidak ada niat lain, 
selain untuk Allah semata-mata (Ikhlas lillahitaala ). 
Kecuali nanti akan datang seruan dari langit “ bangkitlah kamu semua ,
 kalian sudah diampuni dosa kalian , 
dan sudah ditukar kejelekan kalian yang telah lalu dengan kebaik -an.” 
( HR. Al – Thabrani )

25. Sesungguhnya Apakah belum tiba waktunya 
bagi orang-orang ber - iman untuk khusyuk hati mereka mengingat Allah
dan apa yang diturunkan dari kebenaran 
 ( kapan lagi ? ) , 
Al Qur’an) ? “ ( Al Hadiid, 57 : 16 )

26. Kalau saja banyak orang-orang beriman 
bisa merasakan indah dan nikmatnya berdzikir – mengingat Allah SWT. 
dalam peri hidup dan kehidupannya jasmani - rohani , masya - allah ! , 
tidak sedetik pun ia akan lalaikan / lupakan ingatan-nya akan Allah SWT. 
Berta -nyalah pada Ahli-Nya
 dan dapatkan serta amalkan ilmu-Dzikir-Nya - Ikhlas & istiqamah !

27. Dan lain- Lain.

Catatan Mas Iman. :

Dzikrullah = Ingat akan Allah dalam amal ucap 
( baik lisan maupun hati , Iman ) & amal tindak (Taqwa ).

Ibadah Dzikir / Hukum-hukum-NYA ( Al Buruuj , 85 : 16 , Iradah ) , 
hidup tawakal dalam (Al Baqarah , 2 : 20 , Qudrah ) 
sehingga dalam diri kita ini 
tidak ada lagi ruang kehidupan yang diatur 
menurut cara kita sendiri / manusia ansich.

Setelah dalam kondisi yang diyakini dan dirasakan seperti ini , 
“ sesuatu lagi “ yang kita takuti dalam kehidupan ini 
selain dari pada yang menguasai kehidupan itu sendiri yaitu : “ Allah SWT. “ ? 
( jawabannya tegas , ) kepada Allah SWT.
 yang istiqamah akan membuat hati berdzikir secara otomatis , 
yang akan mengingatkan pikiran ( akal jasmani ) 
untuk turut berdzikir mengingat Allah SWT 
disetiap kesempatan dalam kehidupan sehari-hari. 

Mengingat Allah SWT. 
( selalu ingat akan Dzat / eksistensinya-Nya – sifat-sifat-Nya , 
perbuatan – perbuatan-Nya yang dikaitkan dengan kehidupan kita , 
yang berlanjut tertuntun-nya kita 
untuk ingat akan jati diri kita ciptaan-Nya 
dan tertuntun untuk ingat akan Perintah dan larangan-Nya ) 

Ingat Allah SWT. 
waktu bekerja sehingga perbuatan-perbuatan haram ( korupsi dll ) dijauhkan , 

Ingat Allah SWT. 
waktu membawa mobil sehingga kita mampu sabar 
dan tidak emosional dalam menghadap kemacetan , 
taat kepada peraturan lalu-lintas ( pemerintah ) dll , 

Ingat kepada Allah SWT. 
waktu akan makan sehingga tidak lupa untuk berdoa 
dan makan tidak berlebih – lebihan 
karenanya kesehatan badan dan pikiran bisa terjaga. , 

Ingat Allah 
waktu berkumpul dengan orang-orang . 
sehingga mulut bisa terjaga dan ketawaduan menghiasinya dll , dll , 
itulah hakekat Dzikrullah yang diyakini karena Allah SWT.

KUASA ALLAH SWT. dan para malaikat-Nya mengelilingi seluruh kehidupan kita lahir – bathin , jasmani rohani , mental , phisik , dll , 
bila diri kita telah dikuasai ingatan kepada Allah SWT. 
dengan bantalan ilmu-Nya bagi kehidupan kita 
maka kita tidak mau ingat lagi akan sifat-sifat buruk kita ( sunatullah ) , 
keegoisan kita , hawa nafsu setan kita dll , kita Ikhlas , 
kita rido hidup diatur oleh-Nya / kehendak-Nyakekuasaan-Nya

ADAKAH“ TIDAK ADA ! “

Subhaanallahi walhamdu lillaahi walaa ilaaha illallaahu wallaahu akbar. 
La ilaaha illallaahu wahdahuu laa syariika lah. 
Lahul mulku wa lahul hamdu yuhyii wa yumiit. 
Wa huwa ‘alaa kulli sya-in qadiir. 
Kalimatu haqqin ‘alaihaa nahyaa wa ‘alaihaa namuut.
 Wa bihaa nub’atsu insyaa-allaahu ta’aalaa minal aaminiin. “ 
Laa haula’ walaa quwwata illaa billaahil ‘aliyyil’ adhiim.”

“ HASBUNALLAAHU WA NI’MAL WAKIIL “ , “ NI’MAL MAULAA WA NI’MAN NASHIIR “ , “ Cukuplah Allah menjadi Penolong kami & Allah adalah sebaik-baik Pelindung “ ,
 “ Dia adalah sebaik baik Pelindung & sebaik baik Penolong “ 
( ALI ’IMRAN , 3 : 173 , AL ANFAL , 8 : 40 )

( Diamalkan bukan hanya sebagai wiridan tapi juga 
dalam Ilmu , Amal Ikhlas dan Iman Marifatullah di kehidupan sehari-hari , 
Bagaimana hakekat Allah SWT. sebagi satu-satunya Pelindung , Penolong , 
tempat meminta dan Memberi dll , bisa dirasakan dan dibuktikan ! , 
Sejauh mana pertolongan dan perlindungan Allah SWT. 
telah kita rasakan dan telah kita buktikan dalam iman dan keyakinan kita ? ) 
( Dalam menjalankan amal Ibadah hilangkan keragu-raguan akan kebenaran-Nya /
 Al Qur’an / Hukum-Hukum-Nya dan Kebenaran Sifat-sifat-Nya )

Gambaran “ Unik “ dari nafsu manusia ,
 Amalan / wiridan yang diijazahkan Allah SWT. (Asma Ul Husna ) 
dan Rasululloh saw. belum diistiqomahkan dalam ibadah-nya , 
ia malah mengamalkan amalan / wiridan yang diijazahkan “ pelaku ilmu hikmah “ , 
( guru kebathinan ) bahkan ada yang lebih “ unik “ lagi amalannya 
ada yang dengan bahasa , sunda , bahasa jawa dll. 
Dengan iming – iming akan mendapatkan dan menguasai ilmu tertentu. 
( memangnya pemilik keilmuan itu siapa , bukankah hanya Allah SWT. , 
kalau caranya tidak sesuai dengan syariat mengapa masih diteruskan ? )

Adakah ilmu yang lebih baik dari pada Ilmu Tauhid kaffah , 
Ilmu Ikhlas , Ilmu Sabar dan Ilmu Tawakal ALLOH (selamat) ?

( Tanyakan kepada Ahlinya , Amalan / wiridan yang diijazahkan Allah SWT. 
dan Rasululloh saw. untuk diistiqomahkan itu yang mana ? )


ATURAN BER- DZIKIR
------------------------------

Dalam berdzikir kita harus memperhatiakn rambu-rambunya,
 agar tidak menyalahi sunnah Rasulullah.
Diantara rambu-rambu dalam berdzikir yang harus kita patuhi adalah:

1. Berdzikirlah dengan niat yang ikhlas dan tujuan yang benar.

Yakni berdzikir dengan niat utama sebagai wujud ibadah kepada Allah, 
dan bukti keimanan tauhid kepada-Nya. 
Maka hindarilah, karenanya, tujuan-tujuan yang tidak syar’i dalam berdzikir. 
Seperti misalnya berdzikir dengan niat dan tujuan untuk mendapatkan kesaktian, kekebalan, ”ilmu” kanuragan, ”ilmu ladunni”, ”ilmu karamah”, ”ilmu” menghilang, ”ilmu” mecah rogo (sehingga diyakini bisa tampil dimana-mana dalam waktu bersamaan), ”ilmu” menyingkap tabir ghaib, ”ilmu” menangkap jin, dan lain sebagainya, 
diantara motivasi-motivasi dzikir yang aneh-aneh dan tidak syar’i!

2. Utamakanlah berdzikir dengan dzikir-dzikir yang ma’tsur 
(yang diajarkan dan dicontohkan oleh Rasulullah shallallahu ’alaihi wasallam).

Disamping tentu juga dengan lafadz-lafadz dzikir 
yang bersumber dari Al-Qur’an Al-Karim.

3. Bersikaplah selektif dan hati-hati terhadap paket-paket himpunan dzikir 
yang tidak ma’tsur.

Utamakan selalu merujuk pada kitab-kitab panduan dan himpunan dzikir 
yang jelas-jelas bersandar dan bersumber dari Al-Qur’an dan As-Sunnah. 
Misalnya salah satu kitab klasik standar terlengkap dalam hal himpunan dzikir 
adalah kitab ”Al-Adzkar” oleh Al-Imam An-Nawawi rahimahullah. 
Disamping kitab-kitab kontemporer maupun klasik lainnya 
tentang himpunan dzikir-dzikir ma’tsur yang juga sangat banyak sekali.

4. Berdzikirlah dengan kalimat-kalimat dzikir yang lengkap dan sempurna, 
yang mengandung makna tauhid, 
dan bahkan yang secara eksplisit menegaskan tauhid yang murni itu.

Karena tujuan dan maksud utama dari dzikrullah adalah 
menyebut Allah dalam konteks 
makna pengagungan, pujaan, pujian, pengesaan, dan semaknanya. 
Sehingga esensi dari dzikrullah sebenarnya adalah pengulang-ulangan 
deklarasi kemurnian iman dan tauhid seorang mukmin. 

Oleh karena itu, seluruh contoh lafadz dzikir Rasulullah shallallahu ’alaihi wasallam, adalah dengan kalimat-kalimat lengkap yang memberikan dan menunjukkan 
makna tauhid itu, secara eksplisit, jelas dan tegas. 
Seperti: 
Subhanallah (Maha Suci Allah); 
Al-hamdu lillah (Segala puji bagi Allah); 
La ilaha illah (Tiada tuhan yang berhak diibadahi selain Allah), 
Allahu Akbar (Allah Maha Besar); Dan lain-lain.

5. Oleh karena itu janganlah mendominankan berdzikir 
misalnya dengan dzikir-dzikir yang hanya menyebut 
dan melafalkan nama saja apa adanya (al-ismul mufrad) 
diantara nama-nama Allah, 
misalnya berdzikir 
dengan hanya mengucapkan Lafzhul Jalalah ”ALLAH” 
saja yang diulang-ulang!

Karena disamping tidak adanya 
contoh dzikir seperti itu diantara dzikir-dzikir ma’tsur 
yang sangat banyak sekali dari tuntunan Rasulullah shallallahu ’alaihi wasallam. 
Juga karena dzikir dengan hanya menyebut nama ”Allah” begitu saja, 
belum memberikan makna iman dan tauhid secara jelas dan definitif, 
yang merupakan esensi dan tujuan dari ibadah dzikrullah.

Melainkan hal itu masih tergantung dan terpulang pada niat dan maksud hati 
orang yang melafalkan- nya, 
apakah tujuannya menyebut nama ALLAH itu 
dalam konteks iman dan tauhid ataukah tidak? 
Jadi sifatnya sangat relatif sekali.

Oleh karena itu,
 kaum musyrik Quraisy dulu yang sudah sangat terbiasa dan akrab sekali 
serta fasih sekali dalam mengucapkan Asma ALLAH, 
tetap lebih memilih perang 
daripada harus melafalkan dzikir tauhid ”LA ILAHA ILLALLAH”, 
meskipun hanya sekali saja! 
Ini bukan berarti tidak boleh berdzikir 
dengan dzikir lafdzul jalalah ”ALLAH…ALLAH…”!

Sama sekali bukan demikian maksudnya! 
Namun yang ingin diingatkan disini adalah, 
jangan sampai itu yang justru lebih diutamakan, 
diprioritaskan dan didominankan dalam berdzikir!

Disamping juga untuk menegaskan tentang jauhnya jarak dan perbedaan, 
baik secara nilai maupun pahala juga dampak, 
antara berdzikir dengan lafdzul jalalah ”Allah…Allah…” saja, 
dan berdzikir dengan kalimat-kalimat dzikir yang lengkap dan sempurna 
seperti tasbih ”Subhanallah”, tahmid ”Al-hamdu lillah”, takbir ”Allahu Akbar”, 
apalagi tahlil ”La ilaha illallah”, dan seterusnya!

6. Sebaiknya sebisa mungkin dihindari segala bentuk pengkhususan dalam berdzikir, kecuali jika ada dasar dan landasan riwayat yang shahih atau alasan logis 
yang bisa dibenarkan. 
Dan hal itu baik berupa pengkhususan lafal-lafal dzikir tertentu, 
bilangan-bilangan tertentu, keyakinan akan fadhilah-fadhilah tertentu, 
waktu-waktu tertentu, maupun format serta tata cara tertentu dan semacamnya. 
Namun tentu tidak dinafikan potensi adanya khilafiyah (perbedaan pendapat) 
dalam hal ini, yang tetap harus disikapi dengan hikmah, 
tepat dan proporsional berdasarkan kaedah-kaedah fiqhul-ikhtilaf 
(fiqih penyikapan terhadap perbedaan khilafiyah).

7. Demikian pula diutamakan tidak melakukan iltizam 
(peng-ajeg-an secara spesifik dan khusus) untuk dzikir-dzikir yang bersifat umum
(tidak ada tuntunan pengkhususan sifatnya), 
khususnya ketika yang demikian itu disertai 
atau berpotensi menimbulkan persepsi atau anggapan bahwa, 
peng-ajeg-an dengan sifat tertentu tersebut merupakan bagian dari sunnah. 
Meskipun tetap harus diakui bahwa, 
masalah ini juga termasuk yang khilafiyah diantara para ulama.

8. Rasulullah shallallahu ’alaihi wasallam bersabda,
”Hendaklah lisanmu senantiasa basah karena berdzikir kepada Allah”
 (HR Ahmad, Tirmidzi, Ibnu Hibban dan lain-lain). 
Hadits ini menunjukkan bahwa dzikir yang ideal dan sempurna 
adalah yang dilafalkan dengan lesan, 
tentu disamping tetap harus bersumber dari hati.

Oleh karena itu sangat tidak benar pendapat yang mengatakan misalnya bahwa, 
puncak dzikrullah (dengan arti menyebut Nama Allah), 
adalah ketika yang “menyebut” itu hanya tinggal hati saja, 
seiring tarikan nafas dan sebanyak detakan jantung. 
Serta ketika sudah tidak ada lagi keterlibatan pengucapan lesan (?!) disana. 

Pendapat ini tentu saja sama sekali tidak bisa dibenarkan, 
karena itu justru kebalikan dan bertentangan langsung dengan petuntuk Al-Qur’an dan tuntunan serta contoh sunnah Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam. 
Dimana kaidahnya bahwa, 
dzikir yang sempurna itu adalah yang tetap menggabungkan antara dzikir 
(ingatan dan kesadaran) hati dan dzikir (penyebutan dan pengucapan) lisan sekaligus!


CONTOH LAFAD DZIKIR.

Sesuai dengan istilahnya “dzikrullah”, yaitu mengingat Allah, 
maka kita bisa berdzikir dengan mengucapkan berbagai kalimat thoyiibat, 
baik itu dengan lisan ataupn dengan hati.

“Dan sebutlah (nama) Tuhanmu dalam hatimu 
dengan merendahkan diri dan rasa takut, 
dan dengan tidak mengeraskan suara, di waktu pagi dan petang, 
dan janganlah kamu termasuk orang-orang yang lalai.” (Al-A’raaf 205)

Diriwayatkan dari Jabir bin Abdullah radhiyallahu ‘anhu berkata, 
saya mendengar Rasulullah Shallallahu alaihi wasallam bersabda,

َفَضْلُ الذِّكْرِ لَا إِلَهَ إِلَّا اللَّهُ وَأَفْضَلُ الدُّعَاءِ الْحَمْدُ لِلَّهِ

“dzikir yang paling utama adalah laa ilaaha illa-llah.” 
(HR. Tirmidzi 3305, 5/462, hadits hasan, Ibnu Majah 3790, 2/1249, 
Hakim 1/503, dan Adz Dzahabi bersepakat tentang keshahihannya, 
Shahih Al-Jami’ 1/362)

لَأَنْ أَقُولَ سُبْحَانَ اللَّهِ وَالْحَمْدُ لِلَّهِ وَلَا إِلَهَ إِلَّا اللَّهُ وَاللَّهُ أَكْبَرُ أَحَبُّ إِلَيَّ مِمَّا طَلَعَتْ عَلَيْهِ الشَّمْسُ

Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu berkata, 
Rasulullah Shallallahu alaihi wasallam bersabda, 
“Saya berdzikir, Subhanallah, walhamdulillah, walaa ilaaha illalah, wallahu akbar, 
ebih saya cintai daripada terbitnya matahari.” 
(HR. Muslim No. 4861 dalam Shahih-nya)

SUNNAH RASULULLAH SHALLALLAHU ALAIHI WASALLAM 
MENGHITUNG BILANGAN DZIKIR DENGAN JARI - JEMARI TANGAN KANAN

A’uudzu billaahi minasysyaithaanir rajiim

Bismillahirrahmaniraahim...

لْيَوْمَ نَخْتِمُ عَلَىٰٓ أَفْوٰهِهِمْ وَتُكَلِّمُنَآ أَيْدِيهِمْ وَتَشْهَدُ أَرْجُلُهُم بِمَا كَانُوا۟ يَكْسِبُونَ

Pada hari ini Kami tutup mulut mereka; 
dan berkatalah kepada Kami tangan mereka 
dan memberi kesaksian kaki mereka 
terhadap apa yang dahulu mereka usahakan.” 
(QS. 36. Yaasin: 65)

Di antara ni’mat Allah yang besar kepada manusia adalah 
diberikannya tangan dan kaki yang sangat besar manfaat kegunaannya. 
Di ujung tangan itu ada jari jemari 
yang memiliki banyak sekali fungsi dan kegunaan. 
Selain untuk mengambil, 
meletakkan atau membawa sesuatu bersama telapak tangan jari jemari 
dapat mengepal, memijit, menggosok, memukul, memilih, meremas, membelai, menopang dan masih banyak lagi yg lainnya.

Firman Allah dalam Surat Yasin ayat 65 tsb mengajarkan pula kepada kita, 
selain digunakan untuk beraktifitas, 
jari-jemari di tangan kita juga berfungsi untuk bertasbih kepada ALLAH SWT.

مَنْ سَبَّحَ اللَّهَ فِى دُبُرِ كُلِّ صَلاَةٍ ثَلاَثًا وَثَلاَثِينَ وَحَمِدَ اللَّهَ ثَلاَثًا وَثَلاَثِينَ وَكَبَّرَ اللَّهَ ثَلاَثًا وَثَلاَثِينَ فَتِلْكَ تِسْعَةٌ وَتِسْعُونَ وَقَالَ تَمَامَ الْمِائَةِ لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللَّهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيكَ لَهُ لَهُ الْمُلْكُ وَلَهُ الْحَمْدُ وَهُوَ عَلَى كُلِّ شَىْءٍ قَدِيرٌ غُفِرَتْ خَطَايَاهُ وَإِنْ كَانَتْ مِثْلَ زَبَدِ الْبَحْرِ ».

“Barangsiapa yang bertasbih (mengucapkan Subhanallah – pent.) 
pada setiap selesai sholat sebanyak 33 kali, bertahmid (Alhamdulillah – pent.) 
sebanyak 33 kali dan bertakbir (mengucapkan Allahu akbar – pent.) 
sebanyak 33 kali. 
Sehingga jumlah seluruhnya 99 kali 
kemudian ia menutupnya dengan kalimat
 “Laa Ilaaha Illallah Wahdahu Laa Syariika Lahu al Mulku 
wa Lahu al Hamdu wa Huwa ‘Alaa Kulli Syay’in Qodiir” 
(artinya : tiada Sesembahan yang berhak disembah melainkan Allah semata, 
tidak ada sekutu bagi Nya, 
milik Nya lah seluruh kerajaan dan bagi Nya lah segala pujian. 
Dia adalah Dzat Yang Berkuasa/Mampu atas segala sesuatu) 
akan diampuni kesalahannya walaupun banyaknya sebagaimana buih di lautan” 
(HR. Muslim No. 597)

Jadi yang disunahkan dalam berdzikir adalah 
dengan menggunakan jari – jemari tangan :

Abdullah bin Amr ra berkata,
 “Ra-aytu rasulullahi ya’qidut tasbiiha bi yamiinihi” 
yang artinya “Aku melihat Rasulullah menghitung bacaan tasbih (dengan jari–jari)
 tangan kanannya” 
(Hadits Shahih Riwayat Abu Dawud no. 1502 dan Tirmidzi no. 3486)

Bahkan Nabi Shallallahu Alaihi Wasalam 
memerintahkan para sahabat wanita menghitung : 
Subhaanallah, alhamdulillah dan mensucikan Allah dengan jari–jari,
 karena jari–jari akan ditanya dan diminta untuk berbicara (pada Hari Kiamat) 
(Hadits Hasan Riwayat Abu Dawud no 1501 dan At Tirmidzi,
 dihasankan oleh Imam An Nawai dan Ibnu Hajar Al ‘Asqalani)

MANFAAT BERDZIKIR DIANTARA-NYA :

1. Dzikrullah akan menenangkan jiwa dan membuat hati menjadi lembut 
serta mengundang rahmat Allah Subhanahu wa Ta’ala,

الَّذِينَ آَمَنُوا وَتَطْمَئِنُّ قُلُوبُهُمْ بِذِكْرِ اللَّهِ أَلَا بِذِكْرِ اللَّهِ تَطْمَئِنُّ الْقُلُوبُ

“(yaitu) orang-orang yang beriman dan hati mereka 
menjadi tenteram dengan mengingat Allah. 
Ingatlah, hanya dengan mengingat Allah-lah hati menjadi tenteram.” 
(Ar- Ra’d: 28). Abu Sa’id Al-Khudriy dan Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhuma,
 bahwa beliau berdua menyaksikan Rasulullah Shallallahu alaihi wasallam. 
bersabda,

لَا يَقْعُدُ قَوْمٌ يَذْكُرُونَ اللَّهَ عَزَّ وَجَلَّ إِلَّا حَفَّتْهُمْ الْمَلَائِكَةُ وَغَشِيَتْهُمْ الرَّحْمَةُ وَنَزَلَتْ عَلَيْهِمْ السَّكِينَةُ وَذَكَرَهُمْ اللَّهُ فِيمَنْ عِنْدَهُ

“Tidak ada suatu kaum yang duduk berdzikir kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala, melainkan para malaikat akan menaungi mereka dan meliputkan rahmat pada mereka, menurunkan ketenangan pada diri mereka, 
dan Allah Subhanahu wa Ta’ala akan menyebut-nyebut mereka 
pada siapapun yang ada di sisiNya.” 
(HR. Muslim,4868 dalam Shahih-nya, Tirmidzi 1853; Abu Daud, 1243; Ibnu Majah 221; 
dan Ahmad, 7118)

2. Zikir akan membuat hidup terasa lebih hidup alias lebih bermanfaat dan bermakna. Dari Abu Musa Al-Asy’ari radhiyallahu ‘anhu berkata, 
Rasulullah Shallallahu alaihi wasallam bersabda,

مَثَلُ الَّذِي يَذْكُرُ رَبَّهُ وَالَّذِي لَا يَذْكُرُ رَبَّهُ مَثَلُ الْحَيِّ وَالْمَيِّتِ

“Perumpamaan orang yang berdzikir pada Tuhannya 
dan orang yang tidak berdzikir pada-Nya, 
adalah bagaikan orang yang hidup dan mati.” 
(HR. Bukhari No. 5928, Muslim No. 1299 dalam Shahih-nya)

3, Zikir akan membuat seorang Muslim lebih dekat
 dengan Allah Subhanahu wa Ta’ala, Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, 
Rasulullah Shallallahu alaihi wasallam. bersabda,
 “Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman,

أَنَا عِنْدَ ظَنِّ عَبْدِي بِي وَأَنَا مَعَهُ إِذَا ذَكَرَنِي

“Aku (akan lakukan) sesuai dengan prasangka hambaKu padaKu, 
dan Aku senantiasa bersamanya manakala dia menyebutKu….” 
(HR. Bukhari No. 6856 dalam Shahih-nya, dan Muslim No. 4832, 
Tirmidzi No.2310 dalam Sunan-nya, Ibnu Majah No. 3812, Ahmad No. 7115) 
Sementara itu Allah firmankan dalam ayat-Nya

فَاذْكُرُونِي أَذْكُرْكُمْ وَاشْكُرُوا لِي وَلَا تَكْفُرُونِ

“Karena itu, 
ingatlah kamu kepada-Ku niscaya Aku ingat (pula) kepadamu, 
dan bersyukurlah kepada-Ku, 
dan janganlah kamu mengingkari (nikmat)-Ku.” 
(Al-Baqarah: 152)

4.Allah Subhanahu wa Ta’ala
 menyediakan ampun serta pahala besar bagi orang yang selalu berdzikir, 
Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman dalam ayat-Nya:

وَالذَّاكِرِينَ اللَّهَ كَثِيرًا وَالذَّاكِرَاتِ أَعَدَّ اللَّهُ لَهُمْ مَغْفِرَةً وَأَجْرًا عَظِيمًا

“Laki-laki dan perempuan yang banyak menyebut (nama) Allah, 
Allah telah menyediakan untuk mereka ampunan dan pahala yang besar.” 
(Al-Ahzaab: 35).
 Ibnu Abbas radhiyallahu ‘anhu mengatakan, 
“Maksudnya adalah orang-orang yang senantiasa berdzikir 
kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala setiap habis shalat, 
dan di waktu pagi atau sore, 
dan ketika tidur atau bangun,
 serta ketika pergi ataupun pulang ke rumah.”

5,Zikir kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala akan membuat akal sehat kita 
berfungsi dengan baik, 
sebab di antara sifat orang yang berakal adalah 
senantiasa berdzikir mengingat Allah Subhanahu wa Ta’ala
 kapanpun dan di manapun berada, 
Allah Subhanahu wa Ta’ala firmankan dalam ayat-Nya,

الَّذِينَ يَذْكُرُونَ اللَّهَ قِيَامًا وَقُعُودًا وَعَلَى جُنُوبِهِمْ

“(Yaitu) orang-orang yang mengingat Allah 
sambil berdiri atau duduk atau dalam keadaan berbaring.” 
(Ali Imran: 191)

6. DLL.

FADILLAH DZIKIR MENURUT IBNU AL-QOYIIM RAHIMAHULLAH

zikir atau mengucapkan kata-kata pujian yang mengingat 
kebesaran Allah Subhanahu Wa Ta’ala,
 adalah amalan istimewa Nabi Muhammad Shallahu Alaihi Wasalam 
dan para sahabatnya. Dzikir merupakan media 
yang membuat kehidupan Nabi dan para sahabat benar-benar hidup.

1. Mengusir setan dan menjadikannya kecewa.
2. Membuat Allah ridah.
3. Menghilangkan rasa sedih,dan gelisah dari hati manusia.
4. Membahagiakan dan melapangkan hati.
5. Menguatkan hati dan badan.
6. Menyinari wajah dan hati.
7. Membuka lahan rezeki.
8. Menghiasi orang yang berdzikir dengan pakaian kewibawaan, 
disenangi dan dicintai manusia.
9. Melahirkan kecintaan.
10. Mengangkat manusia ke maqam ihsan.
11. Melahirkan inabah, ingin kembali kepada Allah.
12. Orang yang berdzikir dekat dengan Allah.
13. Pembuka semua pintu ilmu.
14. Membantu seseorang merasakan kebesaran Allah.
15. Menjadikan seorang hamba disebut disisi Allah.
16. Menghidupkan hati.
17. Menjadi makanan hati dan ruh.
18. Membersihkan hati dari kotoran.
19. Membersihkan dosa.
20. Membuat jiwa dekat dengan Allah.
21. Menolong hamba saat kesepian.
22. Suara orang yang berdzikir dikenal di langit tertinggi.
23. Penyelamat dari azab Allah.
24. Menghadirkan ketenangan.
25. Menjaga lidah dari perkataan yang dilarang.
26. Majlis dzikir adalah majlis malaikat.
27. Mendapatkan berkah Allah dimana saja.
28. Tidak akan merugi dan menyesal di hari kiamat.
29. Berada dibawah naungan Allah dihari kiamat.
30. Mendapat pemberian yang paling berharga.
31. Dzikir adalah ibadah yang paling afdhal.
32. Dzikir adalah bunga dan pohon surga.
33. Me ndapat kebaikan dan anugerah yang tak terhingga.
34. Tidak akan lalai terhadap diri dan Allah pun tidak melalaikannya.
35. Dalam dzikir tersimpan kenikmatan surga dunia.
36. Mendahului seorang hamba dalam segala situasi dan kondisi.
37. Dzikir adalah cahaya di dunia dan ahirat.
38. Dzikir sebagai pintu menuju Allah.
39. Dzikir merupakan sumber kekuatan qalbu dan kemuliaan jiwa.
40. Dzikir merupakan penyatu hati orang beriman dan pemecah hati musuh Allah.
41. Mendekatkan kepada ahirat dan menjauhkan dari dunia.
42. Menjadikan hati selalu terjaga.
43. Dzikir adalah pohon ma’rifat dan pola hidup orang shalih.
44. Pahala berdzikir sama dengan berinfak dan berjihad dijalan Allah.
45. Dzikir adalah pangkal kesyukuran.
46. Mendekatkan jiwa seorang hamba kepada Allah.
47. Melembutkan hati.
48. Menjadi obat hati.
49. Dzikir sebagai modal dasar untuk mencintai Allah.
50. Mendatangkan nikmat dan menolak bala.
51. Allah dan Malaikatnya mengucapkan shalawat kepada pedzikir.
52. Majlis dzikir adalah taman surga.
53. Allah membanggakan para pedzikir kepada para malaikat.
54. Orang yang berdzikir masuk surga dalam keadaan tersenyum.
55. Dzikir adalah tujuan prioritas dari kewajiban beribadah.
56. Semua kebaikan ada dalam dzikir.
57. Melanggengkan dzikir dapat mengganti ibadah tathawwu’.
58. Dzikir menolong untuk berbuat amal ketaatan.
59. Menghilangkan rasa berat dan mempermudah yang susah.
60. Menghilangkan rasa takut dan menimbulkan ketenangan jiwa.
61. Memberikan kekuatan jasad.
62. Menolak kefakiran.
63. Pedzikir merupakan orang yang pertama bertemu dengan Allah.
64. Pedzikir tidak akan dibangkitkan bersama para pendusta.
65. Dengan dzikir rumah-rumah surga dibangun, 
dan kebun-kebun surga ditanami tumbuhan zikir.
66. Penghalang antara hamba dan jahannam.
67. Malaikat memintakan ampun bagi orang yang berdzikir.
68. Pegunungan dan hamparan bumi bergembira dengan adanya orang yang berdzikir.
69. Membersihkan sifat munafik.
70. Memberikan kenikmatan tak tertandingi.
71. Wajah pedzikir paling cerah didunia dan bersinar di ahirat.
72. Dzikir menambah saksi bagi seorang hamba di ahirat.
73. Memalingkan seseorang dari membincangkan kebathilan.
74. Dll.

---------------------------------------------------

PERINTAH UNTUK BERSHOLAWAT

1. Sesungguhnya Allah dan malaikat-malaikat-Nya bershalawat untuk Nabi. Hai orang-orang yang ber-iman bershalawatlah kamu untuk Nabi. Dan berilah salam penghor - matan kepadanya. (Al Ahzab , 33 : 56 )

2. “ Barang siapa membaca salawat atas ku se-kali niscaya Allah memberi selawat atasnya sepuluh kali “(HR.Muslim )

3. “ Jibril datang padaku , mengatakan : “ Wahai Muhammad , tiada seorang membaca salawat atasmu kecuali 70 ribu Malaikat membacakan salawat atas orang itu , dan barang siapa dibacakan salawat oleh para Malaikat berarti ia ahli surga. ” ( Al Hadits)

4. “ Perhiasilah majelis-mu dengan membaca shalawat atas-ku , karena shalawat-mu itu bercahaya bagimu dihari kiamat, ” ( AL Hadits )

5. “ Tidaklah seorang hamba yang bershalawat kepada ku , kecuali para malaikat ber-shalawat kepadanya selama ia masih bershalawat kepadaku “ ( HR. Ahmad )

6. “ Doa itu tergantung antara langit dan bumi serta tidak akan diangkat hingga kalian bershalawat kepada Nabi kalian.” ( HR. Tirmidzi) ,

7. Dll.

“ Allaahumma shalli ‘alaa dzaatil mukammalati warrahmatil munazzalati ‘alaa muhammadin wa ‘alaa aalihii wa shahbihii wa sallim . Allaahumma shalli ‘alaihi yaa dzal bahaa-I wal jalaali bukrataw wa – ashiilaa “

= “ Ya Allah tetapkanlah shalawat atas dzat yang disempurnakan , dan rahmat yang diturunkan atas Nabi Muhammad , keluarga dan sahabat – sahabat beliau demikian pula keselamatan . Ya Allah tetapkanlah shalawat atasnya , wahai Dzat yang mempunyai kemegahan dan keagungan selama pagi dan petang,

Mengapa Kita Harus Berdzikir dan Bershalawat ? Ya , Karena perintah Berdzikir dan Bershalawat itu diperintahkan untuk kebaikan kehidupan diri kita sendiri - baik didunia maupun di Akhirat , bukan untuk siapa – siapa ! Sebagai salah satu bukti kita beriman , dan Menyembah-Nya/beribadah /bertaqwa kepada-Nya.


Insya'alloh bermanfaat bagi yang Mengamalkan nya.dan Semoga Allah Subhanahu wa Ta’ala senantiasa memberi kekuatan kepada kita semua untuk selalu ingat dan berdzikir kepada-Nya. Aamiin

Wassalamu'alaikumu Warohmatullaalhi Wabarokaatuhu ,

Lihat Terjemahan

Tidak ada komentar:

Posting Komentar