POLA-POLA DUNIA
Beda, selalu ada dalam ruanglingkup diskusi yang membawa pada argumentasi jika ancangannya tidak hanya ilmu. Kerna ilmu tak bersari membuat manusia munafik.
Yang menjurus pada polemik tak berkesudahan, adalah mencari kemenangan, bukan lagi kebenaran. Maka lihatlah bagaimana nafsu memperbudakkan engkau menjadi tawanan dalam pasungan maha kejab.
Isme bikinan manusia samada kaum borjuis yg berkuku kapitalis, mencengkam untuk menghirup darah para marhaen, atau deklarasi hipokrasi spt demokrasi, yg sebetulnya lebih bermaksud pendiktatoran secara individu ke pendiktatoran secara berkumpulan, adalah hal-hal tersanjung, kerna kekuatan materi yg mereka miliki sehingga berjaya mengacuankan negara atau masyarakat dunia mengikut budaya yg mereka suka.
Jika kematian Bruno oleh golak nyala api, begitulah bergolaknya hati Montesque & Rosseau dalam membangun kerangka demokrasi di atas runtuhan gereja pada para Revolusi Peranchis.
Karl Marx yang mengambil posisi kiri memomokkan kesamarataan dalam sosialis komunisime juga adalah dari mereka yang eskapi, kecewa & menyalahkan keTuhanan, namun dari sudut pandang yang mendalam, ia juga adalah matarantai dari taring Lucifer di alam kasat mata. Di mana anda harus berada, tika hiruk-pikuk dunia, mengepul bara dari rangka-rangka manusia yang mempertahankan haknya, sehingga langit Ramadhan tak henti-henti menangis melihat darah menyerap ke rekah tanah Gaza & Syria?
Sebagai manusia yg bagai rama-rama, anda harus keluar dari sarung kepompong, lalu terbang ke langit tinggi,mentranformasikan diri ke insani, mencari yang sejati dari kemutlakan yg hakiki.
Ingatlah, kebenaran adalah kekuatan yg tak terkalahkan. Salam santunan ukhwah fillah buat para teman terkasih.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar