Kamis, 11 Februari 2016

ZIKIR DAN KONTEMPLASI DALAM TASAWUF

ZIKIR DAN DO'A.

Dalam  pengertian spiritual , 
orang yang melupakan diri sendiri 
sesungguhnya telah tersesat.

Al-Qur'an mengatakan,
"Dan barangsiapa berpaling 
 dari  mengingat Allah Yang Maha Pemurah,
 Kami suruh setan ,
 yang akan menjadi temannya yang akrab".
 Q.S.43:36

Ini berarti bahwa berpaling dari mengingat Allah 
menyebabkan diri  dikuasai oleh setan 
(atau kekuatan-kekuatan bukan Tuhan) 
yang setiap saat mendorong seseorang 
serta membisikkan berbagai kejahatan ke dalam hati.

Setan baru meninggalkan seseorang 
kalau dia sudah berhasil 
mempurukkan dan menjerumuskan ke dalam neraka
(atau menyimpang dari jalan Allah dan kebaikan).
Manakala berbagai kekuatan jahat , 
yang memalingkan hati manusia dari jalan Ilahi
telah menghujam kuat dalam hati seseorang,
maka jiwa nya  pun tersesat 
sedemikian rupa sehingga
ia tidak tahu bahwa Allah itu ada.

Tidak mengingat Allah menyebabkan hatinya 
dikuasai berbagai kekuatan jahat.

Al-Qur'an mengatakan ,
"Setan telah menguasai mereka ,
 lalu membuat mereka lupa mengingat Allah.
 Mereka adalah golongan setan.
 Ketahuilah,
 sungguh,
 bahwa golongan setan bakal merugi"
 Q.S. 58;19.

Akhirnya, masih ada satu lagi ayat Al-Qur'an 
yang berhubungan dengan kewajiban mengingat Allah,
yang pantas untuk direnungkan.
Ketika memuji hamba-hamba-Nya yang saleh ,
Allah SWT, berfirman,
"Orang-orang laki-laki 
 yang tiada dilalaikan dari mengingat Allah
 oleh perniagaan dan jual beli".
 Q.S 24:37

Dari ayat ini, 
Khwaja Baha'uddin menarik kesimpulan 
tentang zikir terus-menerus mengingat Allah 
yang, menurut hematnya,
adalah "banyak mengingat" Allah atau dzikr katsir,
karena tidak berhenti tetapi terus-menerus berlangsung,
karena , selama berjual-beli dan mengadakan berbagai 
transaksi perdagangan , zikir lisan pun berhenti  , 
dan hanya mengingat Allah secara mental saja 
yang bisa terus dilakukan dalam hati.

Sebagaimana  telah dinyatakan,
zikir ini juga disebut yad-dasyt atau
"terus-menerus mengingat" Allah.

@ Dari pengalaman personal,
banyak orang mengatakan bahwa hal ini memang benar,
bahwa jika Anda berdzikir , 
sekalipun ketika  Anda "secara tidak sadar "
melakukannya, Anda akan menemukan bahwa 
zikir terus berlangsung dalam diri anda.
Inilah dasar hadis Nabi Muhammad .
Istri beliau , 'Aisyah , menuturkan kepada kita bahwa
sekalipun mata  Nabi tertutup,
hati beliau sama sekali tidak tidur dan sibuk mengingat Allah.
Ada suatu tahap dalam meditasi, 
ketika anda bisa mendengar zikir  terus menerus berlangsung.
Hanya dipermulaan saja Anda mesti mengulang-ulanginya 
secara sadar. @.

Ayat Al-Qur'an berikut ini mendukung gagasan serupa ,
"Dan ingatlah serta sebutlah Nama Tuhanmu
 dan bertasbihlah kepada-Nya dengan sepenuh hati".
 Q.S.24:37.

Dalam ayat ini dianjurkan bahwa 
mengingat Allah dan berhubungan dengan-Nya 
mestilah menguasai hati manusia
serta menghapus darinya segala sesuatu lainnya.
Dalam keadaan duduk, berdiri,  dan berjalan ,
seseorang mestilah menyibukkan diri 
dengan merenungkan kehadiran-Nya.

Hubungan segala  sesuatu selain Allah ,
sudah seharusnya tidak memalingkan perhatiannya 
dari Allah SWT, walau sesaatpun.
Begitu  terputus dari segala macam ikatan , 
hanya  hubungan dengan Allah saja 
yang mesti ada dan tersisa dalam hati.
Dalam ungkapan lain,
Semua hubungan mestilah berasal hanya dari satu saja,
yang disebut kaum Sufi sebagai terus-menerus 
dan senantiasa merasakan Kehadiran Allah yang begitu dekat,
atau Kontemplasi Ilahi.

Seperti diungkapkan seorang penyair darwisy,

"Kehidupan dan  hatiku 
 sibuk dengan diri-Mu,
 dan mataku mengerling 
 ke kanan dan ke  kiri,
 agar saingan-saingan ku tidak tahu
 bahwa 
 Engkaulah sesungguhnya Kekasih ku".

Dr.Mir Valiuddin.



Tidak ada komentar:

Posting Komentar