ZIKIR DAN DO'A.
Dalam pengertian spiritual ,
orang yang melupakan diri sendiri
sesungguhnya telah tersesat.
Al-Qur'an mengatakan,
"Dan barangsiapa berpaling
dari mengingat Allah Yang Maha Pemurah,
Kami suruh setan ,
yang akan menjadi temannya yang akrab".
Q.S.43:36
Ini berarti bahwa berpaling dari mengingat Allah
menyebabkan diri dikuasai oleh setan
(atau kekuatan-kekuatan bukan Tuhan)
yang setiap saat mendorong seseorang
serta membisikkan berbagai kejahatan ke dalam hati.
Setan baru meninggalkan seseorang
kalau dia sudah berhasil
mempurukkan dan menjerumuskan ke dalam neraka
(atau menyimpang dari jalan Allah dan kebaikan).
Manakala berbagai kekuatan jahat ,
yang memalingkan hati manusia dari jalan Ilahi
telah menghujam kuat dalam hati seseorang,
maka jiwa nya pun tersesat
sedemikian rupa sehingga
ia tidak tahu bahwa Allah itu ada.
Tidak mengingat Allah menyebabkan hatinya
dikuasai berbagai kekuatan jahat.
Al-Qur'an mengatakan ,
"Setan telah menguasai mereka ,
lalu membuat mereka lupa mengingat Allah.
Mereka adalah golongan setan.
Ketahuilah,
sungguh,
bahwa golongan setan bakal merugi"
Q.S. 58;19.
Akhirnya, masih ada satu lagi ayat Al-Qur'an
yang berhubungan dengan kewajiban mengingat Allah,
yang pantas untuk direnungkan.
Ketika memuji hamba-hamba-Nya yang saleh ,
Allah SWT, berfirman,
"Orang-orang laki-laki
yang tiada dilalaikan dari mengingat Allah
oleh perniagaan dan jual beli".
Q.S 24:37
Dari ayat ini,
Khwaja Baha'uddin menarik kesimpulan
tentang zikir terus-menerus mengingat Allah
yang, menurut hematnya,
adalah "banyak mengingat" Allah atau dzikr katsir,
karena tidak berhenti tetapi terus-menerus berlangsung,
karena , selama berjual-beli dan mengadakan berbagai
transaksi perdagangan , zikir lisan pun berhenti ,
dan hanya mengingat Allah secara mental saja
yang bisa terus dilakukan dalam hati.
Sebagaimana telah dinyatakan,
zikir ini juga disebut yad-dasyt atau
"terus-menerus mengingat" Allah.
@ Dari pengalaman personal,
banyak orang mengatakan bahwa hal ini memang benar,
bahwa jika Anda berdzikir ,
sekalipun ketika Anda "secara tidak sadar "
melakukannya, Anda akan menemukan bahwa
zikir terus berlangsung dalam diri anda.
Inilah dasar hadis Nabi Muhammad .
Istri beliau , 'Aisyah , menuturkan kepada kita bahwa
sekalipun mata Nabi tertutup,
hati beliau sama sekali tidak tidur dan sibuk mengingat Allah.
Ada suatu tahap dalam meditasi,
ketika anda bisa mendengar zikir terus menerus berlangsung.
Hanya dipermulaan saja Anda mesti mengulang-ulanginya
secara sadar. @.
Ayat Al-Qur'an berikut ini mendukung gagasan serupa ,
"Dan ingatlah serta sebutlah Nama Tuhanmu
dan bertasbihlah kepada-Nya dengan sepenuh hati".
Q.S.24:37.
Dalam ayat ini dianjurkan bahwa
mengingat Allah dan berhubungan dengan-Nya
mestilah menguasai hati manusia
serta menghapus darinya segala sesuatu lainnya.
Dalam keadaan duduk, berdiri, dan berjalan ,
seseorang mestilah menyibukkan diri
dengan merenungkan kehadiran-Nya.
Hubungan segala sesuatu selain Allah ,
sudah seharusnya tidak memalingkan perhatiannya
dari Allah SWT, walau sesaatpun.
Begitu terputus dari segala macam ikatan ,
hanya hubungan dengan Allah saja
yang mesti ada dan tersisa dalam hati.
Dalam ungkapan lain,
Semua hubungan mestilah berasal hanya dari satu saja,
yang disebut kaum Sufi sebagai terus-menerus
dan senantiasa merasakan Kehadiran Allah yang begitu dekat,
atau Kontemplasi Ilahi.
Seperti diungkapkan seorang penyair darwisy,
"Kehidupan dan hatiku
sibuk dengan diri-Mu,
dan mataku mengerling
ke kanan dan ke kiri,
agar saingan-saingan ku tidak tahu
bahwa
Engkaulah sesungguhnya Kekasih ku".
Dr.Mir Valiuddin.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar