Senin, 01 Februari 2016

ZIKIR DAN KONTEMPLASI DALAM TASAWUF.

MEMBERSIHKAN HATI.

Sebagaimana dikatakan kaum Sufi, 
"Kezuhudan bermakna meninggalkan sesuatu 
 yang akan membuatmu sibuk 
 dengan menjauhkan dirimu dari Allah."

Menjauhi dunia berarti mengosongkan hati dari kecintaan pada dunia.
Jika ini tidak dilakukan, maka kezuhudan sama sekali tidak bermanfaat .
Dalam kitabnya ,  Tsamarat al-Hayat, Syaikh Burhanuddin melukiskan
makna pernyataan di atas dengan sebuah kisah berikut :

Seandainya ada seekor tikus ,
jatuh ke dalam sebuah sumur dan kemudian mati,
air sumur itu pasti akan berbau busuk.
Jika seseorang ingin membersihkan air sumur itu,
maka ia harus menemukan bangkai  tikus  itu, membuangnya,
mengambil beberapa ember , dan mengurasnya.
Dengan demikian, air itu akan menjadi suci.
Jika airnya banyak dikuras , sementara bangkai tikus tidak dibuang
maka air sumur itu tetap aja najis dan berbau busuk.
Demikian pula, 
kezuhudan bakal sia-sia saja 
kalau dalam hati dan kalbu seseorang
masih bersemayam kecintaan pada dunia.

Objek yang ingin  dituju oleh hati biasanya ialah apa yang dipujanya
(ma'bud).
Karena itulah dikatakan, 
"Apa saja yang lebih engkau cintai adalah Tuhanmu" dan
"Engkau adalah budak dari apa yang engkau inginkan ".
Jika kesan-kesan ini,
yang merupakan akibat dari kecintaan pada dunia, 
tidak dihapuskan dari hati, 
maka membersihkan hati mustahil dilakukan.

"Bagaimana mungkin hatimu 
 bisa menerima Berkah Ilahi ?
 Engkau menghitamkan lembaran  (hatimu) 
 dengan berbagai macam kesan".

Para Sahabat dan pengikut Nabi Muhammad , 
sekalipun  melakukan berbagai  amalan utama dan baik ,
senantiasa mengingat kematian sebagai penghancur 
segala kesenangan duniawi.

(Ini berarti mengingat kematian 
demi meretas keterikatan 
dari berbagai kesenangan duniawi .
Orang-orang Budha 
melakukan meditasi yang menarik 
untuk bisa meretas keterikatan 
dari makan dan berbagai jenis makanan).

Mereka senantiasa memperhatikan pahala dan ganjaran 
yang diberikan Allah bagi orang-orang yang taat
dan hukuman bagi orang-orang yang ingkar.
Begitulah, keinginan 
akan berbagai kesenangan duniawi sementara pun 
dihapuskan dari hati mereka .
Mereka membaca Al-Qur'an  , merenungkannya, 
dan mendengarkan berbagai khutbah 
yang melembutkan hati  mereka.

Merenungkan ayat-ayat Al-Qur'an , 
yang mengungkapkan hakikat dunia,
sangatlah berguna untuk membersihkan hati.

Dr. Mir Valiuddin.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar