MEMBERSIHKAN HATI.
Sebagaimana dikatakan kaum Sufi,
"Kezuhudan bermakna meninggalkan sesuatu
yang akan membuatmu sibuk
dengan menjauhkan dirimu dari Allah."
Menjauhi dunia berarti mengosongkan hati dari kecintaan pada dunia.
Jika ini tidak dilakukan, maka kezuhudan sama sekali tidak bermanfaat .
Dalam kitabnya , Tsamarat al-Hayat, Syaikh Burhanuddin melukiskan
makna pernyataan di atas dengan sebuah kisah berikut :
Seandainya ada seekor tikus ,
jatuh ke dalam sebuah sumur dan kemudian mati,
air sumur itu pasti akan berbau busuk.
Jika seseorang ingin membersihkan air sumur itu,
maka ia harus menemukan bangkai tikus itu, membuangnya,
mengambil beberapa ember , dan mengurasnya.
Dengan demikian, air itu akan menjadi suci.
Jika airnya banyak dikuras , sementara bangkai tikus tidak dibuang
maka air sumur itu tetap aja najis dan berbau busuk.
Demikian pula,
kezuhudan bakal sia-sia saja
kalau dalam hati dan kalbu seseorang
masih bersemayam kecintaan pada dunia.
Objek yang ingin dituju oleh hati biasanya ialah apa yang dipujanya
(ma'bud).
Karena itulah dikatakan,
"Apa saja yang lebih engkau cintai adalah Tuhanmu" dan
"Engkau adalah budak dari apa yang engkau inginkan ".
Jika kesan-kesan ini,
yang merupakan akibat dari kecintaan pada dunia,
tidak dihapuskan dari hati,
maka membersihkan hati mustahil dilakukan.
"Bagaimana mungkin hatimu
bisa menerima Berkah Ilahi ?
Engkau menghitamkan lembaran (hatimu)
dengan berbagai macam kesan".
Para Sahabat dan pengikut Nabi Muhammad ,
sekalipun melakukan berbagai amalan utama dan baik ,
senantiasa mengingat kematian sebagai penghancur
segala kesenangan duniawi.
(Ini berarti mengingat kematian
demi meretas keterikatan
dari berbagai kesenangan duniawi .
Orang-orang Budha
melakukan meditasi yang menarik
untuk bisa meretas keterikatan
dari makan dan berbagai jenis makanan).
Mereka senantiasa memperhatikan pahala dan ganjaran
yang diberikan Allah bagi orang-orang yang taat
dan hukuman bagi orang-orang yang ingkar.
Begitulah, keinginan
akan berbagai kesenangan duniawi sementara pun
dihapuskan dari hati mereka .
Mereka membaca Al-Qur'an , merenungkannya,
dan mendengarkan berbagai khutbah
yang melembutkan hati mereka.
Merenungkan ayat-ayat Al-Qur'an ,
yang mengungkapkan hakikat dunia,
sangatlah berguna untuk membersihkan hati.
Dr. Mir Valiuddin.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar