Jumat, 15 April 2016

( Bagi yang benar benar lupa

Bismillahirahmannirahiim 

( Bagi yang benar benar lupa )

Barangsiapa menghendaki akhirat, 
maka ia harus memalingkan dirinya dari dunia.
 Dan barangsiapa mengendaki Allah, 
maka ia harus memalingkan dirinya dari akhirat dan 
hendaklah ia membuang kehidupan keduniaannya karena Allah semat-mata. 
Selagi masih ada kehendak kepada keduniaan 
sepeti 
kelezatan dan kemewahan keduniaan, 
makan, 
minum, 
kawin, 
rumah, 
kendaraan, 
kekuasaan, 
pangkat, 
sanjungan, 
memperdalam ilmu-ilmu 
selain rukun Islam yang lima itu beserta hadits dan Al Qur’an, 
menginginkan kemiskinan dihilangkan darinya, 
ingin kaya, 
ingin bahagia, 
tidak ingin terkena bencana, 
menginginkan faidah dan sebagainya; 
terlintas dalam pikiran dan hati kamu, 
maka hal itu menunjukkan bahwa kamu belum menjadi orang Allah, 
karena semua itu hanyalah untuk kepentingan diri sendiri, 
kehendak jasmani dan kebahagiaan pikiran, 
serta semua itu adalah keduniaan belaka.

Semua itu harus dikikis habis dari hati.

 Pikiran harus dibersihkan dari ingatan-ingatan kepadanya dan 
tanamkanlah perasaan suka dan senang 
untuk mem-fana’-kan diri di dalam Allah, 
sekalipun tidak memiliki harta benda. 

Biarkan hati itu bersih dari segala sesuatu selain Allah, 
agar hidup bersih di dunia ini.

Apabila orang itu telah melaksanakan semua ini dengan sempurna, 
maka seluruh keadaan duka, sedih, resah dan gelisah akan hilang 
dari hati dan pikirannya. 
Kemudian, 
ia akan hidup baik dan sentosa serta dekat kepada Allah. 

Nabi Muhammad SAW pernah bersabda, 
“Tidak mempedulikan dunia itu akan membawa kebahagiaan hati dan badan.”

Selagi di dalam hati itu masih ada kecenderungan kepada keduniaan, 
maka selagi itu pula masih ada kesedihan dan kedukaan.
 Hati itu akan merasa takut dan gelisah. 
Hati semacam itu akan terhalang dari Allah. 
Semua keadaan seperti ini tidak akan dapat dihilangkan, 
kecuali jika kecintaan terhadap dunia telah dikikis habis dari hati itu.

Setelah itu, 
janganlah mempedulikan kehidupan di akhirat 
seperti 
menghendaki surga, 
bidadari, 
derajat yang tinggi di akhirat,
 tempat tinggal yang paling baik, 
kendaraan surga, 
pakaian, 
minuman, 
makanan, 
hiasan dan 
keindahan di surga yang telah disediakan oleh Allah 
untuk orang-orang yang beriman.
Oleh karena itu, dengan beribadah, 
janganlah kita mengharapkan ganjaran di surga kelak. 
Janganlah kita beribadah atau shalat karena kita mengharapkan ganjaran 
di akhirat kelak atau di dunia ini. 

Hendaklah kita shalat dan beribadah karena Allah semata-mata. 
Hanya dengan itu saja Allah akan memberikan ganjaran yang baik kepada kita. 
Dengan itu Allah akan membawa kita dekat kepada-Nya 
dengan penuh keridhaan dan kasih sayang-Nya. 

Allah telah menganugerahkan kebaikan dan ilmu tentang Dzat-Nya 
kepada para Rasul, para Nabi, para Wali dan orang-orang yang dikasihi-Nya. 
Dari hari ke hari, 
hamba itu akan bertambah maju. 
Kemudian, 
iapun dimasukkan ke alam akhirat dan 
mengalami 
“apa yang tidak pernah dilihat oleh mata kepala, 
apa yang tidak pernah didengar oleh telinga dan 
apa yang tidak pernah terlintas dalam pikiran”, 
yang semua itu berada di luar pengetahuan dan tidak dapat dibayangkan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar