ALAM DAN TUHAN.
Kehidupan dan alam penuhlah rahasia-rahasia.
Rahasia-rahasia itu tertutup oleh dinding.
Diantara dinding-dinding itu ialah hawa nafsu kita sendiri.
Tetapi rahasia-rahasia itu mungkin terbuka atau tersimpan.
Dan dinding-dinding / hijab itu mungkin tersimbah
kita dapat melihat atau merasai
berhubungan langsung dengan yang ter-rahasia,
asal kita sudi menempuh jalannya.
Jalannya ialah jalan yang dinamai tarikat.
Dan jalan inilah yang menyampaikan kepada ilmu hakikat.
Jadi kumpulan ilmu pengetahuan syariat,
kesediannya menempuh jalan tarikat dan mencapainya akan hakikat,
dan semuanya.
Jadi ma’rifat itulah kumpulan ilmu pengetahuan,amal dan ibadah.
Kumpulan daripada ilmu dan filsafat agama.
Kumpulan daripada pengamalan dan perasaan atau zauq.
Dan kumpulan daripada mantik, keindahan dan cinta.
Jadi syariat itu artinya kenyataan dan tarikat itu jalan.
Sedang hakikat itu artinya : yang sebenarnya,
yaitu : Itiqad yang sebenarnya,
yang wajib dipercayakan dan takluk ia kepada perbuatan hati.
Hakikat itu ialah kebenaran sejati dan mutlak.
Yang padanyalah ujung segala perjalanan bagaimanapun jauhnya.
Akhirnya daripada segala langkah tujuan segala jalan.
Dan untuk nya lah syariat dan undang-undang
dan didalam perjalanan menuju hakikat itu,
orang memulai dari dalam dirinya sendirinya.
Untuk mengenal Tuhan kenallah diri ( diri sendiri ).
Perjalanan itu dimulai dari dalam kita sendiri ,
dari dalam terus kedalam,
akhirnya serba alam dengan keindahannya dan dengan keganjilannya,
hanyalah sebagai aksi pencari diri.
Disini sering terjadilah cara yang didapat oleh ahli suluk atau ahli perjalanan / tarikat.
Setengahnya karena saking asyiknya,
maka dirasainya bahwa diri tiada lagi.
Yang ada hanya yang ada atau:
LAMUJUDA BIHAQQIN ILALLAH
(hanya Tuhan yang ada sedang mahluk tiada ).
Yang ada ialah yang AWAL,
yang tidak ada permulaan dan yang akhir tidak ada penghabisan.
(Salam Diri Sebenar Diri).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar