Senin, 08 Februari 2016

Bercerai dengan Keramat

Inilah karamah yg di banggakan para pecinta waliAllah
Tapi di larang dlm kalangan wali lain nya.utk di publikasikan.
apalagi tuk di bangga2kan.

Percikan Hikmah
Kumpulan Petikan Nasihat Mawlana

Bercerai dengan Keramat

Grandsyekh ketika ia memasuki khalwat atas perintah syekhnya, 
Syekh Syarafuddin selama 5 tahun, 
makanan yang dimakannya hanya 7 buah zaitun sekali sehari, 
dan sepotong roti seperti ini, seukuran separuh telapak tangan kalian, 
itulah makanannya. 
Dan air, sebanyak yang beliau inginkan.
Ia berkata, “Aku bertubuh besar, tetapi sangat kurus ketika keluar. 
Dan untuk lebih mengujiku, 
beliau (Syekhnya) tidak mengizinkan aku 
untuk menemui keluargaku setelah 5 tahun khalwat.” 

Ia berumur 18 tahun ketika diperintahkan untuk khalwat 
dan keluar ketika berumur 23 tahun. 5 tahun! 

Ia berkata, “Beliau mengirimi aku pesan: jangan datang untuk menjumpaiku.” 
Karena setelah khalwat kalian merasa rindu 
untuk bertemu syekh kalian, guru kalian, keluarga kalian.

Beliau mengatakan,
 “Tidak, pergilah selama 40 hari bersama Ibrahim Effendi—seorang majdub, dan dengarkan shuhbahnya.” (tertawa) 
“Setelah itu baru aku beritahu apa yang harus kau lakukan.” 

Ia berkata, “Aku pergi (menemui Ibrahim Effendi), aku menghormatinya—
karena beliau mengatakan 
agar aku mendengar shuhbahnya dan aku menghormatinya 
sebagaimana aku menghormati syekhku. 

Dan aku mendengarkan shuhbahnya yang tidak bermakna apa-apa, 
tetapi aku mendengarkannya. 

Dan selama 15 hari ia (Ibrahim Effendi) mengajariku dengan jadzbahnya. 
Setelah itu, banyak keramat muncul pada diriku setelah 15 hari itu, 
apapun yang kulakukan adalah keramat. 

Jadi setelah selesai, aku pergi menemui syekhku, 
Syekh Syarafuddin (q) yang sekaligus pamanku. 
Beliau berkata kepadaku, “Aku ingin agar kau bercerai dari… apa? 
Al-Karamat, 6 talaqaat, yakni talak 6.

Di dalam Naqsybandiyya 
kalian tidak boleh memperlihatkan keramat, 
karena kalian harus menunjukkan bahwa 
kalian adalah lemah dan tidak berdaya di hadapan Allah, 
bukannya memperlihatkan keramat secara langsung 
walaupun kalian bisa saja memperlihatkannya 
secara tidak langsung 
melalui doa dan doa itu dikabulkan. 

Tetapi Awliyaullah, mereka mempunyai karamat, mereka semua. 
Sebagian mereka perlihatkan, sebagian lagi tidak diperlihatkan. 
Tetapi sekarang jika kalian bertanya, di mana mereka? 

Mereka ada, kalian harus menemukannya, 
mereka tersembunyi sekarang karena Hari Kiamat sedang mendekat. 
Semua kekuatan berada di satu tangan sekarang. 
Seluruh umat menantikannya, menanti kedatangannya. 
Insya Allah, 
Allah memanjangkan umur kita 
untuk melihat kedamaian surgawi datang ke bumi dan untuk bertemu dengannya, 
beliau adalah cucu cucu cucu cucu Nabi (saw) 
di mana beliau (saw) menyebutkan 
yamla al-ardhu qistan 
wa `adhlan kama muliyat zhulman wa juura, Sayyidina Mahdi (as). 
Insya Allah
 wa qul jaa al-haqqu wa zahaqq al-baathil, 
innal baathila kaana zahuuqa.

Shaykh Hisham Kabbani
4 Februari 2016

Tidak ada komentar:

Posting Komentar