~☆Berlian Yang Tertutup Lumpur☆~
☆Oleh Buya MH☆
~Bukankah nilai manusia terletak pada kejernihan isi kalbu atau suara hati nuraninya ?
~Nurani merupakan kesadaran aku akan tanggung jawab dan kewajiban aku
~Sebagai makhluk bernama manusia dalam situasi yg sungguh konkrit dan tepat.
~Itulah alasan mengapa suara hati nurani idealnya selalu dipatuhi dan diikuti.
~Hati nurani atau kehalusan daya cipta, yakni
kekuatan atau kemampuan perasaan hati nurani untuk :
☆Meraba
☆Merasakan
☆Membedakan
☆Menentukan
☆Pilihan dan keputusan hidup
~Sehingga melahirkan sikap kemandirian pribadi.
~Sumber kekuatan setiap orang berada di dalam hati nuraninya sendiri.
~Sementara itu untuk mengidentifikasi
apakah suatu tindakan termasuk baik atau buruk
merupakan tanggungjawab setiap individu.
~Namun hanya nalar yg telah memiliki cara befikir terbuka atau open minded,
~Yakni pemikiran terbuka dan bebas
menentukan pilihan dan keputusan mana yg paling tepat.
~Nalar pun faktanya sangat riskan terperangkap ke dalam oleh suatu tembok
yg bernama keyakinan membabi buta.
~Dengan kata lain,
penghalang terbesar ketajaman nurani kita adalah doktrin yg membelenggu nalar.
~Baik berupa doktrin militer, doktrin budaya, doktrin seni, doktrin ideologi,
hingga doktrin agama.
~Sebab itu efek doktrinasi lebih bersifat pengungkungan kesadaran,
agar individu memiliki LOYALITAS tanpa perlu nalar.
~Tanpa perlu menjawab PERTANYAAN yg timbul dari HATI NURANI.
~Jika dianalogikan, doktrin merupakan alat yg serupa dengan KACAMATA KUDA, ~Sementara “kuda” adalah perumpamaan insan.
~Supaya kuda tetap berjalan lurus ke depan maka diperlukan kacamata.
Sebab doktrin (kacamata kuda) mempunyai prinsip keharusan/kewajiban bahwa
jalan ”kebenaran” hanyalah jalan yg lurus yg hanya tampak di depannya saja.
~Sementara itu, adalah realitas dan fakta bahwa hidup ini banyak ditemukan “persimpangan jalan”, banyak sekali “jalan raya”, “jalan protokol”,
“jalan dan “jalan setapak”.
Masing-masing “jalan” menuju ke satu tujuan yg sama yakni Sang Pencipta.
~Dalam istilah disebut sebagai “rasa; atau sebagai rasa sejati.
~Tak berada jauh di atas langit sana,
tetapi ada dalam setiap pribadi kita masing-masing.
~Sementara itu,
hati nurani selalu mampu menembus berbagai tembok penghalang,
yg menghalangi obyektivitas sesungguhnya akan suatu realitas kehidupan.
~Nurani adalah kekuatan yg TAK BISA dikelabuhi oleh imajinasi, ilusi,
dan polusi getaran nafsu.
~Nurani yg terasah akan menjadi “mata hati”, “mata jiwa”
yg mampu menguak “kebenaran sejati”.
~Hanya saja, untuk menggali dan menemukan hati nurani,
~Kita harus menggalinya dari kubangan lumpur yg penuh bakteri, kuman dan penyakit.
~Tulisan berikut bertujuan untuk berbagi pengetahuan
bagaimana cara paling sederhana agar kita dapat menemukan nurani
yg dapat diumpamakan sebagai “berlian” yg tertutup di dalam “lumpur kotor”.
~Kita harus menutup panca indera
untuk membuka mata batin yg berada dalam jiwa kita.
~Mata batin adalah mata yg dapat melihat sesuatu
secara lebih cerah, jelas, dan gamblang.
~Kecermatan dan kemampuannya menjabarkan fakta gaib dan wadag jutaan kali
melebihi panca indera.
~Paling tidak agar supaya kita betul-betul mampu merasakan dan membedakan
apakah sesuatu getaran merupakan getaran NURANI
ataukah hanya sekedar getaran nafsu.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar