Kamis, 04 Februari 2016

JERITAN SIMURGH.

BAGIAN KEDUA ; MENGENAI TUJUAN.

Bab pertama : Mengenai Fana'

(9) Sakinah yang telah disebut sebelum ini adalah 
sedemikian rupa sehingga
jika seseorang ingin meninggalkan dirinya sendiri ,
maka orang itu tidak dapat melakukannya dengan mudah .

Tetapi, orang itu dapat berkembang sampai pada suatu titik 
di mana dia dapat meninggalkan wujud fisiknya 
setiap kali dia inginkan dan pergi menuju dunia Keagungan Ilahi, 
dan di situ usahanya mencapai cakrawala-cakrawala yang tertinggi.
Dan yang ini dapat dia lakukan setiap kali dia menginginkannya.
Selanjutnya, 
setiap kali orang itu memandang pada esensinya ia akan merasa senang
sebab dia melihat cahaya Tuhan yang memancar pada dirinya.
Tetapi, (tahap) ini masih belum sempurna.

Jika orang ini melangkah lebih jauh ,
dia bahkan akan melampaui tahap ini,
dan dia menjadi sedemikian rupa sehingga 
dia tidak mengira bahwa esensinya sendiri dan 
kesadarannya akan diri sendiri nya terhapus.

Ini lah  yang dinamakan Fana' besar (fana 'l-akbar) .
Jika orang itu melupakan dirinya dan lupa akan kelupaan  ,  
itu dinamakan Fana' dalam Fana'.
Selama orang itu senang dengan kemampuan kognitifnya , 
orang itu masih kurang baik, dan 
kekurangan itu dianggap sebagai bagian dari crypto - politeisme.
Orang itu dapat mencapai kesempurnaan hanya ketika 
kesadaran (cognition) itu lenyap dalam objek kesadaran ,
sebab barangsiapa senang akan tindak kesadaran dan 
juga senang akan objek kesadaran , maka dia mempunyai dua objek.
Orang itu menarik diri 
jika dia meninggalkan kesadaran demi objek kesadaran.
Jika ciri-ciri terakhir dari kemanusiaan yang bersifat jasmaniah itu
dibuang,itulah yang dinamakan keadaan Penghapusan (thams) ,
tahap (kalimat) itu :

"Segala yang ada di bumi akan lenyap musnah .
 Yang akan tetap hanyalah Wajah Tuhanmu 
 yang mempunyai  Keagungan dan Kemuliaan saja"
 Q.S. 55.26-27.

Syaikh al-isyraq.






Tidak ada komentar:

Posting Komentar