Jumat, 05 Februari 2016

JERITAN SIMURGH

BAGIAN PERTAMA : MENGENAI HAL-HAL AWAL.

Bab Pertama dari Bagian Pertama :
Mengenai Keunggulan Pengetahuan Ini 
atas Semua Pengetahuan Lainnya.

(4) Sudah jelas bagi mereka yang berpengetahuan bahwa 
melebihkan salah satu
pengetahuan atas pengetahuan yang lain 
bisa disebabkan oleh beberapa alasan.

Pertama-tama , 
itu mungkin karena hal yang diketahui itu lebih mulia,
seperti  misalnya 
keunggulan seorang pandai emas atas seorang pembuat pelana ,
sebab yang pertama itu berurusan dengan emas, 
sedangkan terakhir bekerja dengan kayu dan kain wol.
Alasan lainnya adalah bahwa pengetahuan, 
itu mungkin mempunyai bukti-bukti logis yang lebih menantang,
dibanding jenis pengetahuan yang lain.
Alasan yang ketiga adalah bahwa kesibukan dengan 
(pengetahuan yang lebih unggul itu) 
mungkin lebih penting dan lebih menguntungkan.

Nah, 
semua kriteria untuk mengunggulkan 
terdapat dalam pengetahuan ini.
bukan dalam pengetahuan lainnya.
Dalam kaitannya dengan tujuan dan cita-cita , 
sudah jelas bahwa 
dalam pengetahuan ini sasaran dan objek 
yang harus diketahui adalahTuhan, 
dan Dia terlalu besar untuk diperbandingkan 
dengan hal-hal lainnya yang ada.

Dari sudut pandang argumentasi logis dan bukti-bukti yang mendukung,
sudah jelas bahwa empirisme lebih kuat daripada argumentasi,
dan para ahli ilmu dialektika menyatakan bahwa 
Tuhan dapat memberi manusia ,  pengetahuan yang diperlukan 
(untuk mengenali) eksistensi-Nya dan sifat-sifat-Nya, dan sebagainya.

Nah,
jika dikatakan bahwa pengetahuan semacam ini dapat dimiliki 
oleh sebagian orang , tidak ada keraguan lagi bahwa 
pengetahuan semacam itu dapat dimiliki oleh sebagian orang, 
tidak ada keraguan lagi bahwa
pengetahuan itu akan lebih disukai dibanding pengetahuan 
yang menimbulkan  beban pengamatan, usaha penalaran, 
peniadaan keraguan, dan penghancuran kecurigaan.

"Salah seorang sufi ditanya,
 'Apakah bukti adanya Sang Pencipta ?'

 Dia menjawab,
 'Pagi hari membuat lampu tidak dibutuhkan lagi'

 Salah seorang yang lain berkata ,
 'Orang yang mencari Tuhan melalui bukti-bukti logis 
  adalah seperti orang yang mencari matahari 
  dengan cahaya lampu."

Para ahli metodologi epistemologi menganggap sebagai suatu kebenaran
yang dapat diterima dan dengan suara bulat menyetujui  bahwa 
di dunia mendatang Tuhan akan menciptakan untuk hamba-hamba-Nya
suatu kekuatan persepsi dalam indera penglihatan mereka 
sehingga orang mereka akan dapat melihat-Nya secara langsung.

Nalar, bukti dan petunjuk dianggap tidak penting 
di  mata Orang-Orang sejati.
Atas dasar ini, adalah mungkin bagi Dia untuk menciptakan di dalam hati
sesuatu persepsi ini sehingga orang dapat melihat-Nya secara  langsung 
di dunia  ini.
Karena alasan inilah maka 'Umar berkata :
"Hatiku dapat melihat tuhanku".
Dan 'Ali berkata, 
"Seandainya selubung itu diangkat , 
 aku tidak kan merasa lebih yakin".

Disini terkandung rahasia-rahasia tersembunyi 
yang tidak sesuai untuk wacana ini.

Mengenai kepentingannya,
tak pelak lagi bahwa bagi manusia tidak ada yang lebih penting 
daripada kebahagian tertinggi - tidak ,
jika dibandingkan dengan semua tujuan lain yang gagal.
Dan sarana burung hoope menjadi Simurgh yang jeritannya 
membangunkan semua terbaik untuk  mendapatkannya adalah
pengetahuan kognitif , sebab dengan kriteria apa pun telah jelas bahwa
kesadaran (cognition) lebih mulia daripada semua pengetahuan lainnya,
(Cognition adalah kesadaran yang melibatkan sensasi , 
tetapi di dalamnya tidak mengandung emosi).

Junayd berkata :

"Seandainya aku tahu bahwa 
 di kolong langit ini ,
 ada sejenis pengetahuan yang lebih mulia 
 dari pada pengetahuan ahli kognisi,
 aku akan menyibukkan diriku dengan itu saja ,
 dan aku akan berusaha dengan cara apa pun 
 untuk mendapatkannya sampai aku berhasil 
 memilikinya".

Syaikh Al-Isyraq.



Tidak ada komentar:

Posting Komentar