Selasa, 09 Februari 2016

JERITAN SIMURGH

Bab Kedua :

Mengenai Ketentuan Bahwa
Semakin Sadar seseorang , Semakin Sempurna Dia.

(11) Hadis Nabi yang termasyhur menyatakan :
"Allah tidak pernah menerima orang yang bodoh sebagai sahabatnya".

Pemangku Hukum Agung itu (Rasul saw) , 
meskipun telah sempurna , 
tetap diperintahkan untuk menambah pengetahuan,
sebagaimana Allah memerintahkannya untuk mengatakan,
'Tuhan , tambahlah penegtahuanku". (Q.S 20:114)

Salah satu sabdanya yang bijaksana adalah ;
"Semoga tidak ada hari dimana pengetahuan tidak bertambah".

Jika  keadaan Rasul  saja sudah  demikian, 
maka bagaimana seharusnya keadaan orang lain ?

Pengetahuan semacam itu, 
yang diterima oleh orang yang tahu itu melalui wahyu ,
tidak harus berkenaan dengan perceraian, perdagangan, perpajakan
atau transaksi, sebab yang semacam itu adalah pengetahuan eksoterik.
Ia harus berkaitan dengan pengungkapan kondisi-kondisi Yang Mahakaya,
Kebesaran Ilahi dan Tuhan, dan orang harus mengetahui tatanan eksistensial,
dunia malaikat dan misteri-misteri langit dan bumi, sebagaimana difirmankan

Katakanlah,
 "Yang menurunkan Al-Qur'an itu adalah
  Yang mengetahui rahasia langit dan bumi"
  Q.S. 25"6.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar