Bab Kedua :
Mengenai Ketentuan Bahwa
Semakin Sadar seseorang , Semakin Sempurna Dia.
(11) Hadis Nabi yang termasyhur menyatakan :
"Allah tidak pernah menerima orang yang bodoh sebagai sahabatnya".
Pemangku Hukum Agung itu (Rasul saw) ,
meskipun telah sempurna ,
tetap diperintahkan untuk menambah pengetahuan,
sebagaimana Allah memerintahkannya untuk mengatakan,
'Tuhan , tambahlah penegtahuanku". (Q.S 20:114)
Salah satu sabdanya yang bijaksana adalah ;
"Semoga tidak ada hari dimana pengetahuan tidak bertambah".
Jika keadaan Rasul saja sudah demikian,
maka bagaimana seharusnya keadaan orang lain ?
Pengetahuan semacam itu,
yang diterima oleh orang yang tahu itu melalui wahyu ,
tidak harus berkenaan dengan perceraian, perdagangan, perpajakan
atau transaksi, sebab yang semacam itu adalah pengetahuan eksoterik.
Ia harus berkaitan dengan pengungkapan kondisi-kondisi Yang Mahakaya,
Kebesaran Ilahi dan Tuhan, dan orang harus mengetahui tatanan eksistensial,
dunia malaikat dan misteri-misteri langit dan bumi, sebagaimana difirmankan
Katakanlah,
"Yang menurunkan Al-Qur'an itu adalah
Yang mengetahui rahasia langit dan bumi"
Q.S. 25"6.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar