Rabu, 03 Februari 2016

ZIKIR DAN KONTEMMPLASI DALAM TASAWUF.

MEMBERSIHKAN HATI.

Alqur'an melukiskan kehidupan dunia dalam sebuah perumpaaan ;

"Perumpamaan kehidupan di dunia seperti air 
 yang kami turunkan dari langit , 
 lalu tumbuhlah dengan suburnya tanaman-tanaman bumi , 
 yang menjadi makanan manusia dan binatang.
 Kemudian,
 ketika bumi menyandang keindahan dan menghias diri 
 dan penduduknya mengira bahwa mereka berkuasa atasnya ,
 datanglah kepadanya hukuman Kami,
 malam hari atau siang hari , 
 dan Kami jadikan bumi  itu laksana tanaman yang sudah disabit,
 seolah tiada pernah ia tumbuh hari kemarin .
 Demikianlah ,
 Kami menjelaskan tanda-tanda (kekuasaan Kami) 
 bagi orang-orang yang berpikir".
 Q.S. 10:24.

Ini menunjukkan sifat sementara dari kehidupan di dunia ini.
Dan sangatlah disayangkan jika, setelah mengetahui ini ,
kita demikian merasa senang dengan kehidupan dunia 
dan tertipu olehnya sehingga kita melupakan Zat Mahamutlak .

Seperti dikatakan seorang penyair :

"Apakah dunia ini ?
 Bagi kami,
 dunia bagai gelembung buih,
 atau seperti loteng asap ,
 atau bagaikan khayalan ?
 Hati orang yang tidak memperhatikannya ,
 Senantiasa bergelora dengan kecemasan 
 seperti sebuah kebab".

Alqur'an menyatakan :

"...Mereka bergembira dengan kehidupan duniawi .
Tetapi kehidupan duniawi ,
dibandingkan kehidupan kahirat ,
hanyalah kesenangan  sejenak".
Q.S. 15: 26.

Bahkan Nabi Muhammad saw sendiri pun dilarang  
untuk menginginkan dan mendambakan harta benda 
atau kekuasaan duniawi , meski  hanya sesaat.
Apalagi orang lain, harus lebih berhati-hati 
dalam menghadapi kehidupan duniawi !

Dunia ini adalah  musim semi 
yang berlangsung cuma sebentar saja.
Ia adalah palagan dan kancah tempat kita diuji.

Alqur'an menyatakan  "

"Dan janganlah layangkan pandanganmu kepada kenikmatan 
 yang kami berikan kepada beberapa golongan di antara mereka.
 Yang demikian itu (hanyalah) kembang kehidupan dunia ,
 supaya dengan demikian , Kami dapat menguji mereka.
 Tetapi rezeki Tuhanmu lebih baik dan lebih hebat".
 Q.S. 20:13.

Apa pun yang kita miliki saat ini adalah 
rezeki dalam kehidupan dunia ini.
Akan  tetapi, lantaran jahil dan tidak tahu ,
kita pun terpikat 
oleh bentuk  dan coraknya yang warna-warni.
Lantaran kelalaian kita,
kita tidak sanggup mengapresiasi bahwa 
apa yang ada di sisi Allah itu ,
lebih baik dan lebih kekal.
Semestinya  kita menangis 
lantaran kita salah  memahami.

"Wahai hati,
 berapa lama lagi engkau tertipu ini dan itu
 dalam penjara ini ?
 Keluarlah dari jalan gelap ini 
 agar engkau bisa melihat dunia.

Alqur'an mengatakan :

"Dan segala sesuatu yang diberikan kepadamu
 hanyalah kenikmatan hidup di dunia dan perhiasannya
 Tetapi apa-apa yang ada pada Allah ,
 lebih baik dan lebih abadi.
 Tidakkah engkau memahami".
 Q.S 20:131.

(Tentang kelalaian 
 sangatlah penting artinya bukan hanya dalam Tasawuf,
 melainkan juga dalam Islam. 
 Persis seperti "dosa warisan" dalam Kristen , 
 bertanggung jawab 
 atas keadaan manusia yang tak malakuti,
 maka begitu pulalah 
 kelalaian dan sikap mengabaikan (ghaflah)  ihwal jati diri kita  , 
 sesungguhnya menyebabkan kejatuhan manusia dalam Islam).

Dr. Mir Valiuddin.
  










Tidak ada komentar:

Posting Komentar