Sering kita mendengar istilah era digital di berbagai kesempatan,
seperti iklan gadget,
acara perbincangan di TV bahkan di saat kita bercakap-cakap
dengan
rekan atau keluarga kita.
Oleh sebab itu,
sangat relevan apabila dalam
kesempatan ini kita membahas
apakah yang dimaksud era digital itu
dan
bagaimana kita melihat era digital di Indonesia
dari cara pandang atau
perspektif Payung Grant.
Hal
pertama yang harus kita ketahui adalah apakah arti kata era digital
itu?
Era digital merupakan suatu masa
di mana sebagian besar masyarakat
pada era tersebut
menggunakan sistem digital dalam kehidupan
sehari-harinya.
Sistem digital mengacu pada bentuk bahasa binari,
di
mana ‘kata’ dalam sistem tersebut disebut bits,
yang terdiri dari
urutan angka 0 dan 1.
Sistem digital ini terbukti lebih mutakhir
dari
sistem yang dikembangkan sebelumnya, yaitu sistem analog.
Kerja sistem
analog berbeda dengan sistem digital.
Sistem analog menghasilkan sinyal
tiruan dari suara/ sinyal asli
yang didapat secara utuh dari alam,
sehingga kualitas sinyal tiruan yang didapat terkadang kurang jelas
dikarenakan adanya faktor degradasi sinyal dan noise (suara latar yang mengganggu)
(Carlin, 2010: 229).
Sebaliknya,
sistem digital dapat menghilangkan faktor pengganggu saat mentransmisi sinyal asli
dengan cara encoding (mengubah sinyal asli menjadi bits)
dan sampling dan quantizing
(membuat sampel gelombang suara
dan mengaturnya dalam interval
yang
disesuaikan berdasarkan kecepatan tertentu)
sehingga hasilnya lebih
jernih, akurat
dan tidak mengalami delayed sinyal (sinyal tunda) (Carlin, 2010:230)
Menurut Communication Technology Timeline
yang dikutip Dan Brown,
berbagai jenis media elektronik di dunia
mulai
merebak pada awal tahun 1880an
dimulai dengan alat komunikasi telepon,
tape-recorder, radio.
Barang elektronik lainnya seperti televisi, TV
kabel, telepon selular
baru mulai digunakan oleh banyak masyarakat
sekitar tahun 1940 – 1970an
(Grant, 2010: 10).
Teknologi komunikasi
dari media elektronik
pada awalnya masih menggunakan sistem analog,
dan
baru beralih ke sistem digital
dengan ditandai hadirnya transformasi
produk media
seperti e-book, internet, koran digital, e-library, e-shop
dsb.
Masa ini juga sering disebut sebagai revolusi digital.
Menurut
wartawan Suara Merdeka,
Muhamad Irsyam dalam artikelnya “Revolusi
Digital dan Perilaku Konsumen”
pada bulan 11 November 2013,
revolusi
digital ini telah dimulai pada awal tahun 1990an di dunia.
Dengan
mengingat prinsip-prinsip sistem digital tadi,
maka era digital
merupakan era di mana
aliran informasi melalui media-media komunikasi
bersifat jelas, akurat dan cepat.
Menjadi
sesuatu yang tidak terelakkan bagi masyarakat Indonesia
sebagai bagian
dari masyarakat dunia,
untuk ikut mengalami dampak dari revolusi digital
ini.
Yang menjadi pertanyaan kemudian,
bagaimana kesadaran masyarakat
Indonesia sebagai pengguna media digital
dilihat dari Perspektif Payung
Grant.
August E. Grant dan Jennifer H. Meadows dalam buku mereka
Communication Technology Update
memberikan satu perspektif dalam memandang Teknologi Komunikasi,
yang terkenal dengan nama Perspektif
Payung Grant/ Umbrella Perspective on Communication Technology.
Cara pandang tersebut merupakan sintesa dari dua pendapat ahli komunikasi,
Everett M. Roger dan Ball-Rokeach.
Dalam definisi teknologi komunikasinya,
Roger memasukkan faktor kontekstual perangkat keras (hardware equipment),
pengelolaan infrastruktur, dan nilai-nilai sosial dari interaksi antar
individu
saat mengumpulkan, memproses dan saling bertukar informasi.
Sedangkan Ball-Rokeach memberikan faktor-faktor lain yang lebih luas
melalui teorinya mengenai ketergantungan sistem media.
Menurutnya,
media
komunikasi dapat dipahami dengan cara menganalisa
hubungan
ketergantungan antar faktor individu,
antar faktor pengelolaan
(struktur)
dan antar faktor sistem
di mana di dalamnya terbagi menjadi
sistem media, sistem politik dan sistem ekonomi.
Dari
kedua pendapat ahli komunikasi tadi,
secara visual berbentuk payung,
Grant menyimpulkan bahwa
Teknologi Komunikasi terdiri dari lapisan yang
paling bawah yaitu
faktor teknologi perangkat keras dan lunak,
di
atasnya faktor pengelolaan infrastruktur
yang berkaitan dengan
pengelolaan produksi dan distribusi teknologi,
kemudian di tingkat
paling atas adalah
faktor sistem politik, ekonomi dan media.
Karena
payung selalu mempunyai pegangan,
maka pada bagian pegangan payungnya
adalah
pengguna media itu sendiri,
dalam konteks
bagaimana ia menguasai
penggunaan teknologi tersebut.
Untuk
mengetahui gambaran era digital di masyarakat Indonesia,
maka faktor
sistem (politik, ekonomi, dan media),
pengelolaan infrastruktur,
teknologi perangkat tadi akan dianalisa
dan dikategorikan perannya dalam
penyebaran teknologi.
Manakah dari faktor-faktor di atas
yang menjadi
faktor pendukung (enabling factor),
faktor pembatas (limiting factor),
faktor motivasi (motivating factor), atau
faktor penghalang (inhibiting factor).
Faktor
pendukung
merupakan elemen-elemen yang membuat perubahan teknologi
terlaksana.
Di Indonesia,
faktor pendukung masyarakat Indonesia
sebagai
pengguna sistem digital yang handal adalah
faktor teknologi hardware dan software.
Seperti yang kita lihat berbagai merek gadget
ditawarkan
dengan versi yang lebih baru hanya dalam hitungan beberapa bulan,
dengan fitur atau aplikasi tambahan yang lebih mudah dan interaktif
bagi
penggunanya untuk berkomunikasi.
Wira Respati dalam jurnal ilmiah
mengutip pendapat Strubbar dan LaRose (2006:19)
bahwa ciri khas media di
masyarakat informasi adalah unsur interaktifitas.
Maka tidaklah
mengagetkan bila banyak aplikasi media sosial interaktif
yang
ditawarkan sebagai faktor pendukung,
seperti misalnya, Line, Whatsapp,
Facebook, Path, dsb.
Faktor
ekonomi pun ikut berperan mendukung penggunaan teknologi digital
di
masyarakat Indonesia.
Contohnya,
saat ini masyarakat Indonesia
dihadapkan pada banyak pilihan smartphones
dengan harga terjangkau,
dengan aplikasi interaktif gratis
yang dapat diunduh dari market smartphone tersebut
sehingga memudahkan mereka untuk mengakses informasi dan
bersosialisasi.
Faktor pendukung lainnya adalah sistem media di
Indonesia
yang sangat beragam mulai dari media TV maupun media tulis,
yang kemudian menjadi jalur yang seakan menghipnotis masyarakat
dengan
informasi beragenda memasarkan inovasi media.
Faktor –faktor inilah yang
mendorong banyaknya pemilik smartphones
dari berbagai kalangan di Indonesia.
Bahkan kalangan kelas bawah pun sudah mampu membeli smartphones.
Sebaliknya,
faktor pembatas
merupakan faktor yang menghalangi penyebaran teknologi inovasi tersebut.
Meski pengguna smart technology di Indonesia telah mencapai 41 juta orang,
seperti yang dilansir oleh Yahoo and Mindshare
dalam hasil riset mereka
per pertengahan tahun 2013,
faktor pengelolaan
dan
bahkan pengembangan infrastruktur pendukung teknologi digital
masih
menjadi elemen pembatas di Indonesia.
Kurangnya jumlah BTS (Base
Transceiver Station)
dari berbagai service provider baik swasta maupun BUMN
yang jauh dari kata memadai serta ketidak jelasan rencana kerja pemerintah,
menjadi penghambat.
Terbukti dengan sangat akrabnya kita dengan pernyataan,
“Wah… nggak ada sinyal nich,” atau
“Lho?, di sini (layar smartphone)
3G,
kok nggak bisa browsing sich?”
Fakta tersebut membuktikan bahwa
kesiapan perangkat keras dan lunak
belum diimbangi dengan kesiapan
infrastruktur teknologi komunikasi di Indonesia.
Faktor
motivasi tentu saja berarti faktor pendorong.
Kebutuhan masyarakat
Indonesia zaman sekarang
akan eksistensi diri (narsisme)
menjadi faktor
pendorongnya.
Mereka ingin mendapat pengakuan dari social network/
teman-teman mereka
akan keberadaan dan peran mereka di lingkungan
sosial mereka.
Sistem demokrasi Indonesia pun ikut menjadi faktor
motivasi.
Di era demokrasi ini,
teknologi digital merupakan salah satu
media yang cocok
untuk menjawab kebutuhan kebebasan berpendapat
terhadap
isu-isu pemerintahan atau isu-isu sosial lainnya.
Misalnya di saat
pemerintah Indonesia ingin mensosialisasikan BPJS,
maka pemerintah
membuat website interaktif atau membuka akun Facebook,
untuk
menginformasikan kebijakan BPJS yang baru kepada masyarakat
sekaligus
membuka ruang diskusi interaktif dengan forum tanya jawab virtual.
Faktor inhibiting/
faktor penghalangnya adalah kurang cepatnya pemerintah
dalam menanggapi
fenomena dari era digital,
di mana prinsip-prinsip era digital yang
mendorong kebebasan laju informasi.
UU ITE yang disahkan pada tahun 2008
oleh pemerintah
belum mampu mengatur sosial media
di mana memberikan
ruang laju pendapat yang begitu liberal
dari pelaku yang tidak dibatasi
teritorial negara.
Pasal 28 ayat 2 UU ITE misalnya, menyebutkan
“Setiap
orang dengan sengaja dan tanpa hak menyebarkan informasi yang ditujukan
untuk menimbulkan rasa kebencian atau permusuhan individu dan/atau
kelompok masyarakat tertentu berdasarkan atas suku, ras, agama, dan
antargolongan”
Dengan
hukuman pidana maksimum 6 tahun atau denda sebesar Rp. 1 miliar,
seakan
bertentangan dengan asas demokratis yang sedang dijalankan negeri ini.
- Dilihat: 5643
BalasHapusKAMI SEKELUARGA TAK LUPA MENGUCAPKAN PUJI SYUKUR KEPADA ALLAH S,W,T
dan terima kasih banyak kepada AKI atas nomor togel.nya yang AKI
berikan 4D/ angka [] alhamdulillah ternyata itu benar2 tembus AKI.
dan alhamdulillah sekarang saya bisa melunasi semua utan2 saya yang
ada sama tetangga.dan juga BANK BRI dan bukan hanya itu AKI insya
allah saya akan coba untuk membuka usaha sendiri demi mencukupi
kebutuhan keluarga saya sehari-hari itu semua berkat bantuan AKI..
sekali lagi makasih banyak ya AKI… bagi saudara yang suka main togel
yang ingin merubah nasib seperti saya silahkan hubungi AKI ALIH,,di no (((_082 313 669 888_)))insya allah anda bisa seperti saya…menang togel 275 JUTA , wassalam.
dijamin 100% jebol saya sudah buktikan...sendiri....
Apakah anda termasuk dalam kategori di bawah ini !!!!
1"Dikejar-kejar hutang
2"Selaluh kalah dalam bermain togel
3"Barang berharga anda udah habis terjual Buat judi togel
4"Anda udah kemana-mana tapi tidak menghasilkan solusi yg tepat
5"Udah banyak Dukun togel yang kamu tempati minta angka jitunya
tapi tidak ada satupun yang berhasil..
KLIK DISINI 4d 5d 6d
Solusi yang tepat jangan anda putus asah... AKI ALIH akan membantu
anda semua dengan Angka ritual/GHOIB:
butuh angka togel 2D/ ,3D/, 4D/ 5D/ 6D/ SGP / HKG / MALAYSIA / TOTO
MAGNUM / dijamin
100% jebol
Apabila ada waktu
silahkan Hub: AKI ALIH DI NO: (((_082 313 669 888_)))
ANGKA RITUAL: TOTO/MAGNUM 4D/5D/6D/
ANGKA RITUAL: HONGKONG 2D/3D/4D/6D/
ANGKA RITUAL; KUDA LARI 2D/3D/4D/6D/
ANGKA RITUAL; SINGAPUR 2D/3D/4D/ 6D/
ANGKA RITUAL; TAIWAN,THAILAND
ANGKA RITUAL: SIDNEY 2D/3D/4D 6D/
..(`’•.¸(` ‘•. ¸* ¸.•’´)¸.•’´)..
«´
_ ¨`»082 313 669 888
..(¸. •’´(¸.•’´ * `’•.¸)`’•.¸ )..
الالله صلى الله عليه وسلموعليكوتهله صلى الل