Senin, 30 Mei 2016

PERINGKAT - PERINGKAT PENYUCIAN.

Ketahuilah,
manusia selagi berada di alam bendawi dan hayulani (bahan dasar)
dia berada di bawah (perebutan) pengaruh 
bala tentara Tuhan  dan bala tentara Iblis.
Bala tentara Tuhan, berupa belas kasih, keselamatan, 
kebahagiaan, cahaya, kesucian, dan kesempurnaan, 
sementara bala tentara Iblis kebalikan darinya.

Karena sisi sisi rububiyyah menang atas sisi sisi Ibis , 
maka manusia pada permulaan fitrahnya adalah 
cahaya, keselamatan dan kebahagiaan.
Sebagaimana ditegaskan dalam hadis-hadis 
dan disinggung dalam al-Qur'an.
Selagi manusia berada pada alam ini,  
maka  dengan kekuatan ikhtiarnya
ia mampu meletakkan dirinya dibawah pengaruh 
salah satu dari kedua tentara tersebut.
Tetapi,
jika ia dari awal sampai akhir fitrahnya tidak terpengaruh Iblis, 
berarti ia adalah seorang Insan Ilahi Lahuti.
Sekujur tubuhnya adalah cahaya , suci, dan bahagia.
Hatinya adalah cahaya kebenaran.
Dia tidak menghadap selain kepada kebenaran.
Kekuatan-kekuatan batiniah dan lahiriahnya bercahaya dan suci.
Ia tidak bertindak kecuali dengan kebenaran.
Iblis, dengan bala tentaranya tidak mempunyai bagian dan pengaruh padanya.
Makhluk mulia semacam ini , suci secara mutak dan (merupakan) cahaya murni.
Dosa masa lalunya dan yang akan datang telah diampuni.
Dialah peemilik al-fath al-Muthlaq dan maqam ishmah yang agung.
Sementara orang-orang ma'shum lainnya memiliki maqam ini karena mengikutinya
Dialah pemilik Maqam al-Khatamiyah, 
yakni dialah kesempurnaan mutlak.
Lantaran para washi-nya adalah pecahan dari tanahnya 
yang bersambung dengan fitrahnya,
maka merekapun memiliki ishmah yang mutlak karenanya,
dan mereka mengikutinya secara sempurna.

Adapun sebagian orang ma'shum, 
seperti para nabi dan para wali as, 
mereka bukanlah pemilik ke-ishmah-an yang mutlak
dan mereka tidak lepas dari pengaruh setan.
seperti halnya Adam as, ketika pergi kearah pohon,
adalah akibat pengaruh iblis yang besar,
padahal pohon itu adalah pohon surga Ilahi.
Meskipun demikian,
padanya terdapat pluralisme asma' (nama-nama)
yang berseberangan dengan maqam Adam yang sempurna.

Jika cahaya fitrah teremari kotoran-kotoran lahiriah dan ma'nawiyah,
sebatas mana ia terkotori, maka sejauh itu pula ia menjauh
dari hamparan al-Qurb dan terpisah dari hadhrat al-Uns.
Sampai pada batas padamnya cahaya fitrah secara keseluruhan,
maka ia menjadi tawanan kekuasaan setan.
Lahir dan batinnya berada dibawah pengaruh setan.
Setan menjelma dalam hati , 
pendengaran, pengllihatan, tangan dan kakinya.
Seluruh tindakannya syaithani.
Jika seseorang  - aku berlindung kepada Allah darinya -
sampai pada maqam ini , maka dia sangat celaka 
dan tidak akan meyaksikan kebahagiaan.

Diantara dua peringkat ini - peringkat insan kamil dan peringkat terbawah -
terdapat banyak peringkat yang tidak dapat diketahui jumlahnya,
kecuali oleh Allah.
setiap orang yang cenderung lebih dekat kepada sisi kenabian,
maka dia termasuk ashbab al-yamin (golongan kanan) 
sementara setiap orang yang lebih mendekati sisi kesetanan,
maka dia termasuk ashhab asy-syimal (golongan kiri).
 




Tidak ada komentar:

Posting Komentar