SATU
Kisah Raja yang Mencintai Gadis Hamba Sahaya
Pada suatu masa dahulu, ada
seorang raja yang kedaulatannya meliputi dua alam. Pada suatu hari
baginda pergi berburu bersama pengiringnya.
Di sebuah jalan raya, baginda melihat seorang hamba perempuan yang sangat cantik yang membuat hati baginda terpesona.
Seperti burung yang terkungkung
dalam sangkar, jiwa baginda menggelepar, dan tanpa berfikir banyak
baginda mengeluarkan uang untuk membeli gadis itu.
Sesudah keinginannya terkabul, malang tak dapat ditolak: tak lama kemudian gadis itu pun jatuh sakit.
Seperti orang yang punya
keledai, namun tak punya pelana, demikian keadaan baginda; ketika pelana
didapat keledainya dilarikan serigala.
Dia punya kendi, namun air tak ada; Ketika air telah didapat, kendi tiba-tiba pecah berkeping-keping.
Raja segera menghimpun tabib dari seluruh pelosok negeri dan berkata, “Hidup kami berdua terletak di tangan kalian!
Keadaanku jang dirisaukan, namun
gadis ini adalah hidup dan segala-galanya bagiku. Hatiku pilu dan luka,
dia saja yang dapat menyembuhkan sakitku.”
Dia yang dapat menyembuhkan sakitnya tentu akan gembira sebab akan membawa pulang berkarung-karung uang dan permata.
Tabib-tabib itu menjawab, “Tatuhan kami ialah nyawa, kami akan menguras pikiran kami itulah modal kami!”
Karena sangat sommbongnya,
tabib-tabib itu lupa mengucapkan “Insyia Allah!” Karena itu Tuhan
menunjukkan kepada mereka bahwa manusia sesungguhnya daif dan penuh
kekurangan.
Ratusan janji tak terpenuhi
disebabkan oleh kerasnya hati orang yang berjanji: mengucap janji tak
penting sebab tak jarang sebuah janji merupakan lontaran kata-kata manis
belaka.
Sering orang tak berjanji apapun, namun jiwa perbuatannya sejalan dengan jiwa dari janji yang diniatkan dalam hatinya.
Semakin banyak obat diberikan
dan pengobatan yang dilakukan, si gadis semakin parah sakitnya, dan raja
kecewa karena keinginannya tak terpenuhi.
Tubuh gadis itu kini kurus
kering, bagaikan sehelai rambut dan mata baginda bagaikan sungai yang
deras, air mata darah mengalir terus menerus.
Agaknya memang ditakdirkan
ramuan obat dari campuran madu dan cuka hanya menerbitkan kesal, minyak
buah badam mengakibatkan tubuh gadis itu semakin ceking.
Mirabola yang diberikan menimbulkan sembelit, ketegangan pun timbul; air mata bercucuran dari nyala api bagaikan nafta.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar