Jumat, 20 Mei 2016

ZIKIR DAN KONTEMPLASI DALAM TASAWUF.

Dzikir Nama Zat : Allah.

Selain hadits yang diriwayatkan oleh Bukhari , 
ada versi hadis lain yang menambahkan,
"Aku menjadi hatinya , 
 yang dengan itu , ia memahami,
 dan lidahnya yang dengan itu ia berbicara." 

Nah, barangsiapa mau mengamalkan semua ini,
maka ia mesti mengingat Allah dengan  mengamalkan dzikr,
dan  tenggelam dalam berbagai urusannya,
tidak mesti menjadikan seseorang lalai.
Sudah tentu,
dzikr yang paling baik adalah Laa ilaha illallah. 

Sesudah mengutip wacana dari Syaikh Ibrahim,
Syaikh Waliyullah mengatakan ;

"Jika seseorang sendirian,
 dan sama sekali merasa tidak cemas ,
 maka ia mestilah melantunkan dzikr setiap hari.
 Jika ia adalah seorang yang menggunakan hukum sebab-akibat,
 yakni terlibat dalam berbagai urusan  dunia,
 ia mesti menyesuaikan diri , sesuai dengan waktu luangnya,
 dengan berbagai bentuk wirid dan do'a." 

Kemudian,   
ia melantunkan berbagai macam do'a dan wirid 
dalam tarekat Qadariyyah Tinggi. 
Kami akan mengemukakan nya di sini,
karena semuanya itu termasuk dalam dzikr 
dalam pengertian  luasnya dan bisa sangat membantu 
orang-orang yang sibuk dewasa ini.

Zikir-zikir itu 
memberikan santapan bagi jiwanya yang lapar,
menenangkan jiwanya yang resah,
dan melahirkan kebahagiaan dalam hatinya yang risau.
Ia terjerembab dalam cengkeraman hawa nafsunya 
dan ketika lalai mengingat Allah,
biasanya terperangkap dalam jebakan,
namun tidak mengetahuinya.
 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar