Mengemis di Era Digital

Di saat ekonomi sedang susah, menemukan pengemis bukan hal yang susah. Cari aja di lampu merah, mereka yang pakaiannya compang-camping, berdiri meminta receh, bertampang lusuh. Normalnya pengemis tampilannya ya begitu.

Tapi di era serba digital ini, pengemis menemukan wujud baru hasil reinkarnasi beberapa keturunan. Berpakaian rapi lengkap dengan laptop canggih serta berwajah segar dengan rambut penuh minyak goreng, banyak anak muda siap mengemis ke sana kemari setiap harinya. Pemberitaan bombastis mengenai nilai startup di berbagai belahan dunia berhasil menjebak serta menginspirasi kawula muda masa kini rela mengemis meminta milyaran rupiah ke om-om senang berkantong tebal.
Semangat mengemis ini begitu ngetren di antara startup founder di zaman mutakhir ini. Berbagai ide kreatif dalam seni mengemis ini bahkan sampai diberikan award kelas dunia. Saya yakin jika beberapa aktivitas mengemis di era digital ini layak dijadikan reality show bisa menggantikan tayangan sinetron. Soalnya masyarakat Indonesia butuh tontonan baru yang lebih membodohi daripada yang sudah ada sekarang.
Baca juga: Manusia Pelacur
Saya juga pernah membaca cerita tentang seorang founder yang membeberkan rahasia suksesnya dalam mengemis ke 50 investor. Pengemis macam ini memang perlu diberikan apresiasi dan respek. Sungguh tidak gampang membayangkan betapa tidak tahu malunya mengemis ke 50 orang kaya dan mengakui diri kita ini pengemis di depan mereka. Berbagai tips berharga ini dibagikan guna mendorong lebih banyak pemuda-pemudi menjadi pengemis kelas wahid. Sungguh menginspirasi!
Ada juga kisah legendaris lainnya tentang pengemis yang melanglang buana hingga ke Singapura dan Jepang. Memang selalu mengundang decak kagum tiap kali saya mendengar pengemis kini telah go international. Sekembalinya ke tanah air, pengemis kelas dunia ini didaulat untuk membagikan pengalamannya mengemis di berbagai belahan dunia. Masyarakat pun tersihir takjub!
Yang tidak kalah seru untuk ditunggu adalah gebrakan-gebrakan baru dari para pengemis senior untuk turun gunung. Konon katanya sih, ada yang sedang menyusun strategi besar untuk mengemis hingga ke planet lain. Ada juga yang bilang Mars memiliki gunung batu akik bernilai triliunan dolar.
Baca juga: Wirausaha Bermodal Duit Orang
Nah, ini peluang besar buat para pengemis era digital untuk ikut menadahkan tangan. Mari ikut beramai-ramai mengemis dan jangan patah semangat sebelum mendapatkan rezeki nomplok tanpa bersusah payah. Hidup hanya sekali. Jangan sia-siakan hidup dengan bekerja keras. Jadikan Indonesia negara dengan populasi pengemis murahan terbesar di dunia! Merdeka!