Jumat, 27 Mei 2016

MENGENALI WANGI AROMA PARA WALI

| MENGENALI WANGI AROMA PARA WALI

Sayyidina Yahya bin Mu’adz Ar-Razi mengatakan:
“Wali adalah wewangian Allah di bumi. 
Tidak ada yang mampu mengenali aromanya 
kecuali orang-orang yang bergelar Ash-Shiddiqûn.” 

اَلْوَلِيُّ رَيْحَانُ اللهِ تَعَالَى فِيْ أَرْضِهِ، يَشُمُهُ الصِّدِّيْقُوْنَ
Syekh Abdul Qadir Al-Jailani mengatakan:

“Bagi ash-shiddiqûn, 
aroma wangi sang wali akan tercium hingga lubuk hatinya. 
Aroma itu lantas menimbulkan gairah rindu mereka pada Tuhannya. 
Sehingga, 
ibadahnya semakin meningkat 
menurut kadar dan derajat akhlak dan kefanaan mereka. 
Ini kerana, 
makin tinggi qurbah-nya makin bertambah pula fananya.
Dan, 
wali adalah orang yang ada dalam keadaan fana 
dan selalu musyâhadah kepada Allah. 
Bahkan, 
dirinya tidak punya kemampuan memilih 
dan tidak ada “tempat” yang tenang baginya selain Allah. 

Mereka adalah orang-orang yang diperkuat dengan karamah, 
tetapi mereka sendiri “tertutup” dari karamah 
karena tidak diberi izin untuk menjelaskannya. 
Sebab menjelaskan rahsia ketuhanan adalah kufur.”

| Syekh Abdul Qadir Al-Jailani
dalam Sirrul Asrar, terjemahan
KH Zezen ZA Bazul Asyhab, wakil Talqin
Tarikat Qadiriyah- Naqsyabandiyah (TQN)
Suralaya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar