Selasa, 26 Januari 2016

BELAJAR MENGENAL DAN MENYAKSIKAN 
"Barangsiapa yang mengenal Allah, dia akan menyaksikan-Nya dalam segala sesuatu. Siapa yang fana dengan-Nya, dia akan lenyap dari segala sesuatu. Siapa yang mencintai-Nya, dia tidak akan mengutamakan selain-Nya."
--Syekh Ibnu Atha'illah dalam Al-Hikam
Sahabatku, barangsiapa mendapat makrifat Allah, dia akan melihat Allah tampak dalam segala sesuatu. Dia tak akan merasa terasing, tidak pula merisaukan segala hal, sebagaimana sifat 'Arif.
Siapa yang merasakan kefanaan dengan wujud Allah, dia tidak lagi melihat fenomena wujud, kecuali Allah dan dia akan mengabaikan diri dan indranya sendiri. Dia tidak melihat dirinya berwujud.
Sedangkan seorang 'Arif, dia telah mendapat maqam baqa (keabadian). Mereka melihat makhluk sekaligus melihat Sang Khalik. Mereka melihat Khalik tampak pada segala sesuatu dan berada disana, tetapi mereka tidak merasakan kefanaan diri dan indranya. Orang yang kehendak dan nafsunya hanya kepada Allah adalah orang yang telah meraih maqam-maqam tersebut. Demikian penjelasan al-Hikam dari Syekh Abdullah Asy-Syarqawi.

HAKIKAT KEHENDAK ALLAH
"Kepada kehendak-Nya segala sesuatu bergantung, sedangkan kehendak-Nya tak bergantung pada sesuatu."
---Syekh Ibn Atha'illah
Sahabatku, setiap yang memiliki wujud bersandar kepada kehendak Allah, karena kehendak Allah sudah ditetapkan sejak ajali.
"Kehendak Allah" bermakna sesuatu yang diputuskan sejak ajali dan padanya begantung keinginan hamba yang sudah diketahui Allah, karena permintaan hamba dengan doa dan amal shaleh tidak menjadi sebab yang mempengaruhi kehendak Allah tersebut.
Abu Bakar Al-Wasithi mengatakan, "Sesungguhnya Allah tidak mendekati seorang fakir karena kefakirannya dan tidak menjauhi seorang kaya karena kekayaannya. Allah tidak dipengaruhi oleh berbagai keadaan hamba untuk memberi atau menahan karunia-Nya. Semuanya atas kehendak-Nya Yang Maha Berkuasa. Demikian penjelasan Al-Hikam oleh Syekh Abdullah As-Syarqawi.
"Adakalanya cahaya mendatangimu, namun kalbumu dipenuhi gambaran makhluk sehingga cahaya-cahaya itu kembali ke tempat semula."
---Syekh Ibnu Atha'illah dalam kitab Al-Hikam

"Jangan salahkan lambatnya karunia Allah. Namun, salahkan dirimu yang lambat menghadap kepada-Nya."
---Syekh Ibnu Atha'illah dalam kitab Al-Hikam


"Jangan putus asa terhadap amal yang kau kerjakan dengan tidak khusyuk; apakah diterima atau tidak. Boleh jadi, Dia menerima amal yang buahnya tidak kaudapatkan secara langsung."
---Syekh Ibnu Atha'illah dalam kitab Al-Hikam




Tidak ada komentar:

Posting Komentar