Kamis, 28 Januari 2016

MATI DALAM HIDUP

MATI DALAM HIDUP

Berbicara mati, tentunya sudah dipastikan semua makhluk yang bernyawa pasti mati, hanya beza waktu dan tempat saja.
Sudah barang tentu bila ditanya pasti tak ada manusia yang mau mati, inginnya hidup selamanya.
Kerana dengan mati akan terputus segala kenikmatan dunia yang fana ini, meskipun dijanjikan akan hidup kekal di alam akhirat nanti, tapi tetap saja nafsu manusia akan selalu menginginkan kehidupan dunia.
Seandainya saja manusia selalu ingat akan mati dan siksa kubur, mungkin tak ada kejahatan, kedengkian, pembunuhan, dan peperangan.
Manusia akan selalu berbuat baik dan taat beribadah.
Padahal Rasulullah SAW telah mengisyaratkan kepada ummatnya :
”kafa bil mauti wa’iizho” artinya : cukuplah kematian sebagai nasihat atau peringatan.
Tapi kenapa hanya segelintir orang saja yang mau ingat itu?
Ada hal yang perlu kita sedari, mengapa manusia lupa dengan mati? kerana nafsu yang dikuasai setan, sesuai dengan janji iblis ketika diusir dari surga, ia berjanji untuk selalu menggoda keturunan Adam as, agar jadi temannya di neraka nanti.
Mungkin itulah salah satu kenapa manusia lupa akan mati takut mati. tidak mau berbuat baik, selalu mencari permusuhan, dan saling membunuh.
Untuk itu beruntunglah manusia yang ingat mati, sehingga akan selalu berbuat baik dan beribadah sebagai tabungan amal baik yang akan dipetik di hari akhir nanti ketika puting beliong Sakaratul Maut Melanda.
Bagi kita yang tahu dan mengerti tidak perlu takut menghadapi kematian, kerana mati adalah sesuatu yang pasti kita alami, sebagaimana tertulis dalam Al-Qur’an :
”Kullu nafsin dzaiqotul mauti” artinya: tiap yang bernyawa pasti mati.
Namun sebelum kita mati sesungguhnya, Nabi SAW telah mengingatkan pada ummatnya untuk belajar mati sebelum mati.
Kenapa harus belajar? kerana dengan belajar, kita akan mengerti.
Belajar mati bukan berarti kita harus dibungkus kain kafan, dikubur layaknya orang mati kebenaran, tapi yang disebut belajar mati adalah kita mematikan nafsu dunia, nafsu ammarah, nafsu serakah, dan nafsu lawwamah.
Tutup mata kita dari keserakahan dunia.
Tutup pendengaran kita dari bisikan setan yang membuat kita terjerumus pada kegelapan hati.
Tutup hidung kita dari penciuman aroma makanan kenikmatan yang membuat perut kita kenyang makan harta yang tidak halal.
Perbanyaklah puasa dan lihat sekeliling kita yang menderita kelaparan tanpa ada yang peduli.
Bila kita mampu mematikan semua itu, berarti kita sudah belajar mati sebelum mati sesungguhnya.
Berat memang bila dirasa, tapi nikmat bila dihayati, kerana kita akan semakin dekat dengan cahaya Illahi. Janji Allah swt Past

Tidak ada komentar:

Posting Komentar