SIFAT-SIFAT NAFS.
Pengarang kitab Mishbah al-Hayat Mahmud ibn 'Ali al-Kasyani ,
melukiskan sifat -sifat ini sebagai berikut :
4) Sifat lainnya dari nafs ialah mengklaim ketuhanan (uluhuyyiyah )
dan keras kepala menentang Allah .
Nafs (di sini ego)
senantiasa ingin agar manusia memuji-muji dan
menyanjungnya, mengikuti dan mematuhinya,
mereka lebih menyukainya ketimbang yang lain ,
dan takut kepadanya ,serta
meyakini rahmatnya dalam segala keadaan.
Ini tak lain dan tak bukan adalah klaim atas ketuhanan,
karena semua hubungannya ini mestilah dijalin dengan Allah semata
dan bukan dengan makhluk selain Allah.
Sifat ini bertolak belakang dengan ketuhanan Allah SWT
Inilah puncak keangkuhan.
Sebagaimana dikatakan Ahnal ibn Qays ,
sungguh mengherankan kalau manusia itu sombong dan angkuh,
karena;
"Ia keluar dari perut sang bunda,
dan keluar dua kali dari urethra".
Demikian pula , seorang Sufi lainnya,
ketika mengomentari ayat
"Dan pada diri mu sendiri , tidakkah kamu perhatikan?"
mengatakan :
Sungguh mengherankan kalau manusia,
yang membersihkan hajatnya dengan tangannya
sekali atau dua kali setiap hari dan lantas merasa angkuh,
mengklaim ketuhanan dan bersaing dengan Zat Mahakuasa
di langit dan di bumi.
Hadhrat Thawus mengetahui ada keangkuhan
pada diri 'Umar ibn 'Abdul aziz
segera setelah menunaikan ibadah haji sebelum menjadi Khalifah .
Karena itu Hadhrat Thawus pun menunjuk ke sebelah 'Umar
dan berkata,
"Orang yang perutnya penuh dengan kotoran
tidak akan berjalan dengan cara demikian".
Menurut kaum Sufi,sepanjang sifat-sifat Allah
tidak terungkapkan kepada seorang hamba ,
maka nafs akan senantiasa mengklaim ketuhanan .
Manakala sang hamba menyadari bahwa berbagai sifat eksistensi ,
semisal pengetahuan , kekuasaan,kemauan, dan sebagainya
benar-benar adalah milik Allah SWT semata, dan bahwa eksistensinya
hanya bersifat "relatif" ,maka ia pun berseru :
"Terkadang keangkuhan menikam kita ,
Terkadang jarum kerendah-hatian menusuk kita,
Wahai Dard!
Kita hanyalah khayalan palsu keberadaan
Tampil di hadapan kita setiap saat dalam bentuk baru."
Dr.Mir Valiuddin.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar