Dalam hadits Nu`man bin Basyir bahwa Rasulullah SAW bersabda:
"Ingatlah
sesungguhnya di dalam tubuh manusia terdapat segumpal daging.
Jika segumpal daging itu baik,
maka seluruh tubuh juga baik.
Jika segumpal daging itu rusak,
maka seluruh tubuh juga rusak.
Ketahuilah, segumpal daging itu adalah hati".
(HR Muslim)
dan bila kita mau menela'ah lbh dalam dr dalil tersebut,
sesungguhnya segala gerak perilaku sang zahir /jasmani,
amat sangat tergantung pada isi dr hati/ruhani yg menyertai sang jasmani tersebut.
artinya,
jadi betapa pentingnya kita menata hati terlebih dahulu supaya menjadi "baik",
baik dimata Allah maupun dimata manusia tentunya,
baru perilaku jasmani akan menzahirkannya.
dan hal tersebut sebenarnya ditegaskan
Rasulullah dlm sabdanya:
Sesungguhnya Alloh tidak melihat
tampilan bentuk dan rupamu (termasuk keturunan),
tetapi Alloh melihat "hatimu" dan amalmu.
(HR. Muslim).
dalam keterangan diatas "hati" yg nomor satu disebutkan,
lalu baru amal (perbuatan zahir),
bukan sebaliknya,
amal dl baru hati...
jadi bagaimana agar hati/ruhani kita bisa menjadi baik...???
jawabannya :
sertakan/hubungkan dengan Dzat Yang Maha Baik,
maka akan terhimbas hati/ruhani kita dr Dzat Yang Maha Baik tersebut,
sehingga terzahir dr perilaku jasmani yg baik juga...
seumpama sebuah paku besi yg dihubungkan/disertakan dengan sebuah magnet,
maka sang paku besi itu akan terhimbas sifat magnet yg bisa menarik paku besi yg lainnya,
tapi dia ttp sebuah paku tak berubah menjadi magnet...
marilah kita berfikir lurus sejenak,
agar akal/fikiran dan hati kita bisa terbuka untuk menerima sesuatu hal...
#renungan_malam
Tidak ada komentar:
Posting Komentar