Jumat, 29 Januari 2016

ZIKIR DAN KONTEMPLASI DALAM TASAWUF

SIFAT-SIFAT NAFS.

Pengarang kitab Mishbah al-Hayat Mahmud ibn 'Ali al-Kasyani , 

melukiskan sifat -sifat ini sebagai berikut :

3) Sifat ketiga dari nafs ialah bermegah-megahan atau suka pamer (riya')

Vis-a-vis orang lain, nafs menampilkan diri 
seolah-olah mempunyai kualitas-kualitas terpuji,  
sekalipun semuanya ini boleh jadi tercela  di hadapan Allah,
seperti misalnya, harta kekayaan yang banyak 
lantas membangga-banggakannya, tindak kekerasan , serta kemandirian,
dan sebagainya.

Demikian pula , ketika nafs menghindari dan menjauhi apa saja yang tercela
dalam pandangan manusia , sekalipun dalam pandangan Allah kesemuanya ini
mungkin terpuji  , semisal kemiskinan , kepasrahan, kerendah-hatian,
maka ia suka berlagak sok pamer (riya')
Sebagai akibat dari riya' ini  pemiliknya menjadi terkenal dan kesohor 
di kalangan orang banyak , tetapi tercela dalam pandangan Allah;
ia makin dekat pada manusia tetapi  semakin jauh dari Allah.

Sifat nafs ini bisa diobati manakala diungkapkan kepadanya bahwa manusia :

"Tidak bisa menciptakan apa-apa , 
  padahal diri mereka sendiri diciptakan,
  tidak punya kekuasaan , 
  tidak  kuasa 
  memberikan manfaat atau menimbulkan mudharat
  bagi diri mereka  sendiri,
  tidak punya kehidupan dan kematian,
  pun tidak  sanggup menghidupkan orang-orang mati". Q.S. 25:3.

Mereka tidak punya kekuasaan apa pun yang bisa memberi  manfaat 
pada kehidupan mereka .
Jika memang demikian halnya, 
mana mungkin seseorang bisa memberi manfaat buat orang lain ?

Nafs, "yang menipu" mestilah mengetahui bahwa ia menyerupai api
yang mengungkapkan sifat kebaikannya, yakni
cahaya, dan menyembunyikan sifatnya yang menghancurkan,
yakni melalap  atau membakar habis-habisan .
Akan tetapi, orang yang peka akan sepenuhnya menyadari 
berbagai aktivitas sang penipu dan tidak akan bakalan tertipu.
Semakin sang penipu ingin tampil baik di depan orang banyak,
maka  ia pun semakin kehilangan harkat dan martabatnya.

Manakala seorang wanita tua buruk rupa berhias dan berdandan
dengan warna mencolok mata dan memakai inai, 
sangat boleh jadi anak-anak kecil memandang indah 
seluruh perhiasan itu.
Namun, orang bijaksana akan memandangnya dengan jijik .

Tentang para penipu , penyair Sa'di berkata :

Wahai, engkau punya kemahiran  di telapak  tanganmu
Dan menyembunyikan segenap kelemahan diketiakamu,
Wahai orang tak berguna !!
Apa yang ingin kau beli ..
Dengan perak tiruan pada Hari Kiamat nanti ?

Ibnu Majah mengatakan :

"Penyembunyian yang sedikit pun  adalah ibadah palsu"

Dan seorang politeis (yakni, seorang penipu) 
tidak bakal diampuni oleh Allah (selama ia masih tetap demikian).
Obat paling efektif untuk menanggulangi penipuan  ialah bahwa,
begitu seseorang berupaya menyembunyikan dosa-dosanya dari manusia,
ia juga berusaha menyembunyikan 
berbagai keutamaan dan amal kebaikannya dari mereka.
Di sini jalan penyucian agak berat, 
tetapi kemudian penipuan menjadi penyakit yang serius.

Dr.Mir Valiuddin.





Tidak ada komentar:

Posting Komentar