Science Dellusion
Science dellusion atau waham ilmiah adalah kepercayaan berlebihan pada science.
Mereka yang terjebak dalam science dellusion menganggap bahwa
kebenaran ditentukan oleh science.
Setiap membaca atau mendengar klaim ilmiah tentang suatu fenomena
mereka langsung percaya bahwa itu benar karena ilmiah.
"Kitab suci" mereka adalah jurnal-jurnal ilmiah.
Yang mereka lupakan adalah bahwa metode ilmiah itu
hanyalah cara untuk memahami kebenaran,
bukan sumber kebenaran itu sendiri.
Sebagai metode,
science harus memenuhi beberapa syarat untuk dapat membantu kita
dalam memahami kebenaran.
Yang paling mendasar dalam syarat-syarat itu ada dua hal,
pertama syarat untuk menyatakan bahwa sesuatu itu benar,
kedua syarat untuk menyatakan hubungan sebab akibat.
Sesuatu bisa dianggap benar jika memenuhi 3 syarat:
1. True: yaitu bahwa
secara factual hal yang dinyatakan itu memang benar
dan bukan rekayasa atau kebohongan.
2. The whole truth: artinya pernyataan itu harus komprehensif
dan menyampaikan semua aspek secara menyeluruh
dan tidak sedikitpun faktor atau unsur yang disembunyikan.
Jika suatu fenomena itu "ada benarnya"
maka hal itu juga bukan kebenaran
karena kebenaran itu holistik tidak parsial.
3. Nothing but the truth: artinya
tidak ada sedikitpun tambahan data atau informasi
yang mengotori kebenaran itu.
Seluruhnya harus benar, semua detilnya harus benar.
Jika terdapat "reasonable doubt" atau
sesuatu yang bisa dianggap meragukan
maka klaim kebenaran itu gugur dengan sendirinya.
Suatu hal bisa dianggap sebagai sebab (X) dari suatu hal yang lain
juga harus memenuhi 3 syarat:
1. Sebab (X) harus terjadi terlebih dahulu daripada akibat
2. Sebab (X) harus selalu berkorelasi dengan akibat
setiap kali sebab (X) terjadi
maka akibat like emotikon juga akan terjadi.
3. Walaupun sebab (X) dan akibat berkorelasi
namun tidak boleh ada penjelasan lain
terhadap kemungkinan penyebab terjadinya
akibat itu selain X.
Kalau ada penjelasan lain
maka hubungan sebab-akibat (X-Y) itu gugur dengan sendirinya
Tidak ada komentar:
Posting Komentar