Senin, 25 Januari 2016

Science Dellusion

Science Dellusion

Science dellusion atau waham ilmiah adalah kepercayaan berlebihan pada science.

Mereka yang terjebak dalam science dellusion menganggap bahwa 
kebenaran ditentukan oleh science. 

Setiap membaca atau mendengar klaim ilmiah tentang suatu fenomena 
mereka langsung percaya bahwa itu benar karena ilmiah. 
"Kitab suci" mereka adalah jurnal-jurnal ilmiah.

Yang mereka lupakan adalah bahwa metode ilmiah itu 
hanyalah cara untuk memahami kebenaran, 
bukan sumber kebenaran itu sendiri. 

Sebagai metode, 
science harus memenuhi beberapa syarat untuk dapat membantu kita 
dalam memahami kebenaran. 

Yang paling mendasar dalam syarat-syarat itu ada dua hal,

pertama syarat untuk menyatakan bahwa sesuatu itu benar, 
kedua syarat untuk menyatakan hubungan sebab akibat.

Sesuatu bisa dianggap benar jika memenuhi 3 syarat:

1. True: yaitu bahwa
    secara factual hal yang dinyatakan itu memang benar 
    dan bukan rekayasa atau kebohongan.

2. The whole truth: artinya pernyataan itu harus komprehensif 
    dan menyampaikan semua aspek secara menyeluruh 
    dan tidak sedikitpun faktor atau unsur yang disembunyikan. 

Jika suatu fenomena itu "ada benarnya" 
maka hal itu juga bukan kebenaran 
karena kebenaran itu holistik tidak parsial.

3. Nothing but the truth: artinya 
tidak ada sedikitpun tambahan data atau informasi 
yang mengotori kebenaran itu. 
Seluruhnya harus benar, semua detilnya harus benar.
Jika terdapat "reasonable doubt" atau 
sesuatu yang bisa dianggap meragukan 
maka klaim kebenaran itu gugur dengan sendirinya.

Suatu hal bisa dianggap sebagai sebab (X) dari suatu hal yang lain 
 juga harus memenuhi 3 syarat:

1. Sebab (X) harus terjadi terlebih dahulu daripada akibat 
2. Sebab (X) harus selalu berkorelasi dengan akibat  
   setiap kali sebab (X) terjadi 
   maka akibat like emotikon juga akan terjadi.

3. Walaupun sebab (X) dan akibat  berkorelasi 
    namun tidak boleh ada penjelasan lain 
    terhadap kemungkinan penyebab terjadinya 
    akibat itu selain X. 

    Kalau ada penjelasan lain 
    maka hubungan sebab-akibat (X-Y) itu gugur dengan sendirinya

Tidak ada komentar:

Posting Komentar