Endorfin adalah sejenis morfin yang bebas dipakai dan diproduksi.
Setiap orang bisa saja mengolahnya untuk kebutuhan hidupnya.
Karena kita tahu bahwa kegunaan morfin
sebenarnya bisa membuat seseorang merasa enjoy dan relaks,
menghilangkan rasa nyeri
bahkan pada tahap yang tinggi kita bisa merasakan euforia dan fly,
membumbungkan kesenangan tertinggi, rasa klimaks yang luar biasa.
Endorfin menimbulkan ketagihan yang sama layaknya morfin biasa,
berhubung secara kimia endorfin bermakna ‘endogenous-morphin’
yang berarti morfin yang dihasilkan oleh tubuh sendiri
dan oleh karena perasaan seperti inilah
yang membuat seseorang merasa ketagihan layaknya morfin.
Endorfin dapat dikeluarkan oleh otak manusia
pada saat manusia merasa
gembira, puas, senang, bahagia, dipercaya, mendapat prestasi dan
apresiasi dari lingkungan dimana Ia berada
atau bahkan yang tinggi ketika mendapatkan rasa cinta
dari pasangan yang saling mencintai.
Begitulah endorfin,
pada saat keadaan itu terjadi
dia akan keluar secara otomatis melalui otak manusia
dan manusia itu merasakan kenikmatan luar biasa.
Hebatnya morfin ini bisa diproduksi sendiri oleh tubuh
dan tidak merupakan sebuah pelanggaran
dan tidak akan mendapatkan hukuman
jika dipergunakan dan dikeluarkan oleh tubuh kita.
Ternyata endorfin yang sangat banyak akan keluar
ketika seorang hamba sanggup memberikan rasa cintanya
kepada Khaliknya sendiri
yang dirasakan sebagai sebuah kenikmatan tiada terkira
yang pernah dirasakan oleh manusia.
Rasa ini oleh sufi digambarkan sebagai perasaan asyik ma’syuk
antara yang dicinta dengan yang mencinta.
Dan bahkan jika perasaan ini telah datang
ada ketakutan yang luar biasa akan kehilangan rasa itu,
bahkan seorang sufi pun akan berkata
jikalau seandainya saja para penguasa itu
tahu tentang kenikmatan ini,
tentu para penguasa itu akan mencurinya dari mereka,
namun kebanyakan para penguasa itu tak tahu,
mereka lebih butuh dan memfokuskan
kepada kesenangan duniawi saja,
lupa akan kenikmatan yang lebih besar dari itu.
Kenikmatan rasa cinta terhadap Khalik,
kenikmatan tiada taranya di dunia ini.
Seorang sufi akan rela meninggalkan hal yang semu,
berasa duniawi dan menukar kesenangan itu
dengan rasa cinta dan harap dengan Khaliqnya.
Tak ada yang bisa membelokkan perasaan mendalam
akan 'kedekatan' tersebut,
walaupun kematian akan menjadi pembayarnya.
Dan bahkan mereka lebih rela dengan kematian itu sendiri.
(http://www.kompasiana.com/armidin/endorfin-para-sufi
_5501844ea333115b7451314a)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar