Selasa, 03 Mei 2016

CARA MENUNJUKKAN EMPATI

CARA MENUNJUKKAN EMPATI
Kemampuan menunjukkan empati merupakan salah satu keterampilan utama yang bisa dipelajari. Dalam situasi kehidupan saat ini yang suka mencari-cari kesalahan sehingga menyulut amarah dan rasa takut banyak orang, empati bisa menjadi air sejuk yang memadamkan api kemarahan dan ketakutan. Dengan berempati, kehidupan seseorang, termasuk kehidupan Anda sendiri, akan menjadi lebih bahagia dan lebih sejahtera. Berempati artinya menempatkan diri kita di posisi orang lain sambil berusaha memahami masalah yang ia hadapi, merasakan apa yang ia alami, dan membantu mengatasi masalah.
1. Belajarlah mendengarkan orang lain.
Mendengar adalah cara yang baik untuk menunjukkan empati kepada orang lain. Sobat harus punya tujuan tertentu agar bisa mendengarkan seseorang secara aktif. Jangan meremehkan orang lain dengan sibuk mengutak-atik ponsel atau memikirkan ingin makan apa malam ini, tetapi berusahalah mendengarkan dengan sepenuh hati apa yang sedang ia ceritakan kepada kita.
Jika perhatian kita teralihkan saat mendengarkan karena muncul pikiran tentang makan malam atau apa yang ingin dikatakan, kembalikan lagi perhatian Sobat pada pembicaraan yang sedang berlangsung dengan mengatakan, “Barusan saya terpikir tentang ___(apa yang baru saja ia ceritakan)___ . Kalau tidak keberatan, tolong jelaskan sekali lagi agar saya lebih mengerti persoalan yang sebenarnya”.
Cobalah melakukan kontak mata dengan orang yang sedang berbicara, tetapi jangan terus menatapnya dan duduklah saling berhadapan. Jangan sering-sering melihat ke tempat lain sebab akan terlihat bahwa Sobat mengabaikannya dan menganggap remeh apa yang ia katakan.
Ada tiga hal yang harus dilakukan agar bisa mendengarkan orang lain secara aktif.
Pertama, tunjukkan bahwa kita mengerti ucapannya dengan mengulangi apa yang baru saja ia ceritakan menggunakan kata-kata sendiri. Kemampuan memahami ucapan orang lain merupakan keterampilan mendengar secara umum.
Kedua, tunjukkan reaksi emosional Sobat. Kemampuan ini adalah salah satu aspek penting dalam berempati sebab dengan menunjukkan emosi, Sobat bisa membantu orang lain sehingga ia lebih memahami dan lebih mampu mengendalikan emosinya sendiri. Kita juga membutuhkan empati dari orang lain dengan alasan yang sama. Reaksi emosional orang lain akan membantu kita mengendalikan emosi dan memahami perasaan kita sendiri.
Ketiga, kenali bagaimana respons kita mempengaruhi sikap kita sendiri. Menunjukkan sikap adalah aspek penting lainnya dalam berempati sebab sikap kita bisa menunjukkan bahwa kita mengerti apa yang ia rasakan dan membantunya menentukan sikap.
2. Bersikap membuka diri.
Kita akan sulit terhubung dengan orang lain hanya dengan mendengar. Membuka diri secara emosional adalah hal yang sangat sulit dilakukan dan membutuhkan keberanian, tetapi inilah cara terbaik agar Sobat berdua menjadi lebih dekat satu sama lain.
Empati adalah komunikasi dua arah yang terjalin dengan saling mengungkapkan kesedihan dan emosi. Agar bisa berempati dengan baik, ceritakan juga apa yang Anda alami saat ia menceritakan pengalamannya.
Meski demikian, jangan menceritakan kisah hidup kita kepada setiap orang. Tentukan siapa yang akan mendengarkan cerita kita. Tetapi, agar bisa berempati, kita harus siap membuka diri di setiap kesempatan, terutama kepada orang-orang yang tidak kita sukai.
3. Berikan afeksi secara fisik.
Jangan gunakan cara ini untuk setiap orang. Selain itu, kita juga harus bertanya dahulu jika ingin memberikan afeksi fisik untuk memastikan bahwa perlakuan kita bisa diterima (walaupun kita sudah mengenal orang ini). Menunjukkan afeksi fisik bisa meningkatkan kadar hormon oksitosin dan memperbaiki perasaan Sobat berdua.
Jika Sobat sudah mengenal orang ini dengan baik, peluklah, rangkullah pundaknya, atau sentuhlah tangannya. Cara ini bukan hanya menunjukkan bahwa Sobat benar-benar memperhatikannya, tetapi bisa membangun keterhubungan di antara Sobat berdua.
Hormon oksitosin terbukti sangat membantu kita memahami emosi orang lain. Jadi, pelukan yang sesuai dengan konteks hubungan bisa meningkatkan kecerdasan emosi Sobat berdua.
4. Fokuskan perhatian pada kondisi di sekitar. Perhatikan keadaan yang sedang terjadi termasuk perasaan, ekspresi, dan tindakan orang-orang di sekeliling. Pikirkan juga apa yang mungkin dirasakan oleh orang-orang yang Sobat ajak berinteraksi.
Perhatikan semua yang ada di sekitar secara mendetail. Amati setiap bunyi, bau, dan apa yang Sobat lihat, lalu ingatlah dengan penuh kesadaran. Banyak orang yang melakukan berbagai hal tanpa mereka sadari.
Riset membuktikan bahwa kebiasaan memperhatikan keadaan dan orang-orang di sekitar dengan penuh kesadaran membuat kita lebih mampu berempati dan membantu orang lain yang membutuhkan.
5. Jangan menilai.
Sikap ini sangat diperlukan jika kita ingin berempati dan memperhatikan dengan penuh kesadaran. Menahan diri agar tidak menilai bukanlah hal yang mudah, apalagi di saat Sobat baru pertama kali bertemu atau berinteraksi dengan seseorang. Meski demikian, kita harus bisa bersikap seperti ini agar mampu berempati.
Berusahalah agar kita bisa lebih mengerti cara pandang seseorang tanpa langsung menilainya sebagai buruk atau baik. Dengan tidak terburu-buru menilai, kita memiliki kesempatan untuk memahami orang lain secara lebih mendalam. Memilih bersikap seperti ini bukan berarti mengatakan bahwa orang yang berinteraksi dengan kita selalu benar atau baik, tetapi kita akan lebih mampu berempati dengan mendalami cara pandangnya.
Akan tetapi, dengan bersikap seperti ini bukan berarti bahwa kita harus berdiam diri dan tidak bilang apa-apa jika seseorang berperilaku tercela (berbicara tentang perbedaan ras, gender, atau suka merundung). Menyatakan pendirian adalah tindakan seseorang yang berani dan mampu mengasihi.
Kebiasaan langsung menilai orang lain adalah sifat yang manusiawi. Kemampuan yang turun-temurun ini kita kembangkan untuk mengenali adanya potensi bahaya dari orang-orang atau situasi tertentu. Akan tetapi, kebiasaan yang sudah tertanam ini sangat sulit diatasi.
Ketika kita sadar sedang menilai orang lain, cobalah mengatasi kebiasaan ini dengan cara:
1) Berusaha memahami orang lain untuk mencari cara berempati yang sesuai dengan masalah yang sedang ia hadapi.
2) Cari tahu apakah orang ini memiliki kesamaan dengan Anda (biasanya kita tidak suka menilai orang yang memiliki kesamaan universal dengan kita).
3) Ajukan pertanyaan agar Anda bisa lebih mengenal orang lain melalui kisahnya yang unik.
6. Berikan bantuan.
Menawarkan bantuan adalah salah satu cara terbaik untuk menunjukkan bahwa kita mengerti apa yang orang lain alami dan bersedia membantunya. Alasan lainnya adalah karena Sobat mau menyediakan waktu untuk melakukan sesuatu bagi orang lain tanpa pamrih.
Kita bisa membantu orang lain dengan memegangi pintu untuk seseorang yang akan lewat setelah kita atau membagikan jambu air dari pohon sendiri kepada tetangga. Bantuan ini sama pentingnya dengan membantu kakek belajar menggunakan komputer barunya atau menawarkan diri menemani anak-anak kakak di akhir pekan agar ia bisa pergi berlibur.
Bahkan, kita bisa menunjukkan empati hanya dengan menawarkan kesediaan membantu. Berikan bantuan dan dukungan dengan mengatakan kepada teman agar ia memberi tahu jika membutuhkan bantuan.
sumber: motivasi-islam.com
‪#‎RZInspirasi‬ ‪#‎SharingHappiness‬ ‪#‎Zakat‬ ‪#‎Sedekah‬ ‪#‎Sharing‬ ‪#‎Happiness‬ ‪#‎Berbagi‬ ‪#‎Donasi‬ ‪#‎DonasiOnline‬

Tidak ada komentar:

Posting Komentar