Senin, 16 Mei 2016

Zawiyah Naqsybandiyyah Nazhimiyyah Indonesia

Zawiyah Naqsybandiyyah Nazhimiyyah Indonesia

10151881_10152055753215886_1819099229_n

Deklarasi Tarekat Naqsybandiyyah Nazhimiyyah

Bismillahi ‘r-Rahmani ‘r-Rahiim
اطِيعُواْ اللّهَ وَأَطِيعُواْ الرَّسُولَ وَأُوْلِي الأَمْرِ مِنكُمْ
Athii`uullaaha wa athii`uu ‘r-rasula wa uli ‘l-amri minkum
Patuhi Allah, patuhi Nabi (s) dan patuhi orang-orang yang mempunyai otoritas di antara kalian. (Surat an-Nisa 4:59)
Murid-murid Mawlana Syekh Muhammad Nazim Adil, Sulthan al-Awliya yang kami hormati,
عِنْدَ ذِكْرِ الصَّالِحِينَ تَنْزِلُ الرَّحْمَةُ
`inda dzikr ash-shalihiin tanzilu ‘r-rahma
“Ketika nama-nama orang yang saleh disebutkan, rahmat Allah turun.”[1]
Penyebutkan Silsilah Keemasan Tarekat Naqsybandi telah berubah dari abad ke abad, tarekat ini diberi nama dengan salah satu guru besarnya pada setiap masa.  Pada awalnya, ia dinamakan Shiddiqiyyah, mengikuti nama Abu Bakr ash-Shiddiq (r), kemudian Thayfuriyyah mengikuti nama Bayazid Thayfur al-Bisthami, lalu Khwajaganiyyah hingga masa Syah Naqsyband.  Sejak zaman beliau, tarekat  ini dikenal dengan nama Naqsybandiyyah hingga masa Syekh Ahmad al-Faruqi Mujaddid Alf-ats-Tsani, yang kemudian disebut Naqsybandiyyah-Mujaddidiyyah.
Pada masa Syekh Khalid al-Baghdadi, ia dikenal dengan nama Naqsybandiyyah-Khalidiyyah, dan sejak tarekat ini bergerak ke Daghestan, hingga masa Syekh `Abdullah al-Fa’iz ad-Daghestani (q), ia dikenal dengan nama Naqsybandiyyah-Daghestaniyyah.
Sesuai dengan warisan para pendahulu kita, melalui silsilah mereka kepada Nabi (s), sejak hari ini dan seterusnya kita menamakan tarekat ini Naqsybandiyyah-Nazhimiyyah.  Hal ini untuk menghormati sumber ilmu dan orang yang membangkitkan spiritualitas di masa kita, yaitu Syekh Muhammed Nazhim Adil, yang telah menyebarkan Islam dari Timur ke Barat, membawa ribuan orang ke dalam iman, dan membawa mereka ke Jalan Sufi yang mulia ini.  Sebagai tanda kekaguman kita, keyakinan kita dan kecintaan kita terhadap kepemimpinannya, kita mengidentifikasikan diri kita melalui Syekh Nazhim dan namanya yang mulia.  Semoga Allah memanjangkan umurnya dan senantiasa menjadikan kita berada dalam bimbingan dan doanya.
Selanjutnya, sesuai dengan perintah Mawlana kepada saya baru-baru ini di bulan Maret 2014, “Bangunlah empat puluh masjid di empat puluh lokasi yang berbeda dan bukalah majelis zikir di segala penjuru,” kami mendorong murid-murid Tarekat Naqsybandiyyah-Nazhimiyyah untuk membuka majelis zikir lebih banyak lagi, di berbagai tempat yang memungkinkan.
Niat Mawlana melalui perintah ini adalah untuk menyebarkan tarekat ini secara luas dan membuatnya mudah dijangkau bagi semua orang sehingga rahmatnya yang besar bisa diterima oleh setiap orang.  Sebagaimana Nabi (s) bersabda di dalam sebuah hadits sahih,
إن لله ملائكة يطوفون في الطرق يتلمسون أهل الذكر………….. قال فيقول فأشهدكم أني قد غفرت لهم قال يقول ملك من الملائكة فيهم فلان ليس منهم إنما جاء لحاجة قال هم الجلساء لا يشقى بهم جليسهم
Ada malaikat Allah yang berkelana di jalan-jalan mencari orang-orang yang berzikir… dan Allah berfirman, “Aku menjadikanmu sebagai saksi bahwa Aku telah mengampuni mereka.  Salah satu di antara malaikat itu berkata, “Wahai Tuhanku, ada seseorang di sana yang tidak termasuk dalam kelompok mereka, ia hanyalah orang yang duduk bersama mereka, tetapi ia datang untuk suatu keperluan lain.”  Allah berfirman, “Itu adalah kelompok di mana siapapun yang duduk bersama mereka—apapun urusan mereka—dosa-dosa mereka akan diampuni.”[2]
Dari hadits ini, dan banyak lagi hadits-hadits lainnya, hikmah untuk memperbanyak majelis zikir di mana-mana adalah jelas, yaitu menyebarkan Rahmat Allah, Perlindungan-Nya dan Ampunan-Nya.   Oleh sebab itu, saya informasikan kepada murid-murid mengenai perintah Mawlana Syekh ini, jika di daerah kalian belum ada majelis zikir, maka kalian harus membentuk majelis zikir di mana pun yang memungkinkan.  Dengan cara ini para malaikat akan datang untuk melindungi manusia di setiap lokasi.  Orang-orang dapat mengadakan zikir secara sendiri-sendiri, atau dengan beberapa orang, termasuk 2 atau 3 orang.
Bila kalian telah menentukan sebuah lokasi, maka tunjuklah seorang imam di antara kalian, sesuai dengan hadits Nabi (s),
إذا كنتم ثلاثة فأمروا أحدكم
“Jika kalian bertiga, maka tunjuklah seseorang menjadi imam kalian,” [3]
Mohon daftarkan majelis yang dibentuk kepada kami, agar kami dapat mencatat dan menelusuri majelis-majelis baru ini dan member informasi kepada yang lain mengenai keberadaan majelis-majelis ini.
Segala puji bagi Allah dan semoga Rahmat dan Keberkahan-Nya senantiasa dicurahkan kepada Utusan-Nya, Sayyidina Muhammad (s), juga kepada keluarga dan para Sahabatnya.
Hamba dan hamba-hamba,
Syekh Hisyam Kabbani
Untuk informasi lebih lanjut mengenai deklarasi yang penting ini, silakan saksikan shuhba Mawlana Syekh Hisyam berikut ini:

Tidak ada komentar:

Posting Komentar