Sabtu, 02 Januari 2016

ILMU MAKRIFAT DARI SYAMSUDDIN AS-SUMTRANI 

ILMU MAKRIFAT DARI SYAMSUDDIN AS-SUMTRANI 

“Tidak diragukan lagi, wahai saudaraku! 
Sesungguhnya wujudmu dan wujud semua yang maujud, 
tidaklah (memancar) dari Dzat Allah SWT, tapi dari terangnya cahaya Al-Haqq Ta’ala. 

Tidak diragukan pula bahwa munculnya cahaya itu, 
(mengarah) terbatas sesuai tempatnya. 
Sehingga, 
sudah pasti antara Al-Haqq dan tempat (cahaya memancar), 
terdapat koneksi yang sumbernya adalah salah satu dari sifat Dzat. 
Sedangkan 
sifat itu sendiri bagi Dzat adalah salah satu nama dari nama-nama Allah Ta’ala. 
Maka, 
nama-nama Allah SWT telah tampak memancar pada dirimu dan pada segala sesuatu. 

Dan, itu merupakan rahasia-rahasia ketuhanan.

Oleh sebab itu, 
Allah SWT adalah Maha Zahir dengan zhuhûr-nya sifat Jamal dan Kamal 
dari nama-nama-Nya. 
Dan, 
Allah SWT itu Maha Samar 
dengan memperjalankan kegaiban huwiyah-Nya dalam zhuhûr-Nya. 
Maka, 
Allah SWT terhadap segala sesuatu Maha Mengetahui. 
Pengetahuan Allah itu sendiri adalah inti keberadaan-Nya. 
Sedangkan, 
(apa yang kita sebut sebagai) “sesuatu” itu hanyalah serpihan tunggal 
dari nama-nama-Nya yang bersifat lahiriah (tampak).

Maha Suci Allah yang telah menghalangi makhluk dengan cahaya-Nya, 
dan membuat mereka tidak “melihat” karena sangat jelasnya zhuhûr Allah. 

Allah SWT adalah Dzat yang Maha Nyata, 
tidak ada sesuatu pun yang lebih nyata dari-Nya. 

Dia Maha Samar, tidak ada yang lebih samar dari-Nya. 
Maha Awal tapi menjadi inti akhir. 
Maha Nyata tapi menjadi inti kesamaran.”

--Syamsuddin As-Sumatrani (w.1630) dalam Jawharul-Haqaiq

Tidak ada komentar:

Posting Komentar