MEMAHAMI DORONGAN SYAWHAT.
Syekh Abdul Qadir Al-Jailani memberi nasehat:
"Ketika nafsu bergerak mencari syahwat-syahwat kesenangannya
nikmat kelezatan dari kalbu,
maka kalbu pun mengabulkan permintaannya,
tetapi hal tersebut tidak atas perintah dan izin dari Allah.
Hal tersebut dapat menyebabkan kelalaian terhadap Al-Haqq.
Juga dapat mengakibatkan kesyirikan dan maksiat.
Maka,
dengan itu Allah menimpakan kepadanya segala bentuk kenistaan, cobaan,
penindasan terhadap makhluk, kelaparan, dan segala macam penyakit.
Kalbu dan nafs pun mendapat imbalan masing-masing.
Namun,
jika kalbu tak memperdulikan permintaan tersebut
sebelum Allah mengizinkannya melalui ilham seperti keadaan yang dialami wali,
atau seperti keadaan Nabi dan Rasul saat menerima wahyu--
atau mengembalikan semua hal sesuai petunjuk Rasulullah dalam Al-Quran dan Sunnah--lalu ia pun melakukan hal tersebut atas dasar pemberian dan pencegahan,
maka Allah akan mengenugerahi kalbu mereka
dengan rahmat dan berkah, kesehatan dan ridha, cahaya dan pengetahuan,
kedekatan dan kekayaan, keselamatan dari malapetaka, dan kemenangan atas musuh.
Maka, camkanlah hal itu dan jagalah!
Waspadalah,
benar-benar terhadap bala cobaan yang disebabkan ketergesa-gesaanmu
menuruti hawa nafsu.
Tetapi,
berhenti dan tunggulah izin dari Allah,
niscaya kau akan selamat di dunia dan akhirat."
--Syekh Abdul Qadir Al-Jailani dalam kitab
Adab as-Suluk wa at-Tawassul ila manazil al-Muluk
Tidak ada komentar:
Posting Komentar