al-Qaul al-Farid fi Makrifat al-Tauhid.
“Ma’rifat al-Tauhid”
(18) Barang siapa mencari Tuhan dari dirinya melalui dirinya untuk
dirinya maka Tuhan akan menutupi dia dari Dia dengan diri-Nya dari dia.
Barang siapa mencari Tuhan dari Tuhan dengan Tuhan dan untuk Tuhan maka
dia akan menemukan Tuhan dari Tuhan, dan membuat dia dekat dengan-Nya,
memberi petunjuk kepadanya, memilihnya menjadi yang terbaik,
menjadikan dia wali. Maka dia akan menemukan-Nya dari-Nya untuk-Nya,
dia melihat dengan penglihatan-Nya bukan dengan penglihatan orang lain.
Barang siapa tidak menemukan Tuhan darinya bersamanya, maka dia tidak
akan melihat Tuhan selama-lamanya.
Hal ini berarti sesuai dengan firman Allah:
فأينما تولّوا فثمّ وجه الله
“Kemanapun kamu menghadap di sanalah wajah Allah”. (Q.S. al-Baqarah: 115)
Dan sebuah syair:
“bila ku datang mencari-Nya maka perjalananku tak kan usai. Bila ku
datang menemui-Nya maka aku tak dapat melihat-Nya tapi mataku dapat
melihat-Nya dan selalu ada di hatiku dan tak kan ku lepas sepanjang
umurku”.
Itu semua karena dia adalah yang maha Awal tanpa
permulaan, maha Akhir tanpa penutup maha zohir tanpa ada penampakan,
maha batin tanpa tak dilihat. Tiada tuhan selain Dia. Maka seharusnya
seorang hamba mengetahui-Nya dengan makrifat ini, bukan dengan akal,
bukan dengan pemahaman, dengan penalaran, dengan perasaan, bukan dengan
ilmu batin, bukan pula dengan cara yang hanya diketahui oleh Tuhan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar