Senin, 16 Mei 2016

al-Qaul al-Farid fi Makrifat al-Tauhid. “Ma’rifat al-Tauhid”

al-Qaul al-Farid fi Makrifat al-Tauhid.
“Ma’rifat al-Tauhid”

(18) Barang siapa mencari Tuhan dari dirinya melalui dirinya untuk dirinya maka Tuhan akan menutupi dia dari Dia dengan diri-Nya dari dia. Barang siapa mencari Tuhan dari Tuhan dengan Tuhan dan untuk Tuhan maka dia akan menemukan Tuhan dari Tuhan, dan membuat dia dekat dengan-Nya, memberi petunjuk kepadanya, memilihnya menjadi yang terbaik, menjadikan dia wali. Maka dia akan menemukan-Nya dari-Nya untuk-Nya, dia melihat dengan penglihatan-Nya bukan dengan penglihatan orang lain. Barang siapa tidak menemukan Tuhan darinya bersamanya, maka dia tidak akan melihat Tuhan selama-lamanya.

Hal ini berarti sesuai dengan firman Allah:
فأينما تولّوا فثمّ وجه الله
“Kemanapun kamu menghadap di sanalah wajah Allah”. (Q.S. al-Baqarah: 115)

Dan sebuah syair:

“bila ku datang mencari-Nya maka perjalananku tak kan usai. Bila ku datang menemui-Nya maka aku tak dapat melihat-Nya tapi mataku dapat melihat-Nya dan selalu ada di hatiku dan tak kan ku lepas sepanjang umurku”.

Itu semua karena dia adalah yang maha Awal tanpa permulaan, maha Akhir tanpa penutup maha zohir tanpa ada penampakan, maha batin tanpa tak dilihat. Tiada tuhan selain Dia. Maka seharusnya seorang hamba mengetahui-Nya dengan makrifat ini, bukan dengan akal, bukan dengan pemahaman, dengan penalaran, dengan perasaan, bukan dengan ilmu batin, bukan pula dengan cara yang hanya diketahui oleh Tuhan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar