al-Qaul al-Farid fi Makrifat al-Tauhid.
“Ma’rifat al-Tauhid”
(19) Tidak ada yang dapat menemukan Dia kecuali Dia. Tidak ada yang
dapat mengetahui Dia selain Dia. Dengan Dia Dia melihat Dia, dengan
dzat-Nya Dia mengetahui dzat-Nya, tidak seorang pun yang dapat
melihat-Nya serta menemukan-Nya, kecuali Dia sendiri. Ketiadaan Dia
merupakan keberadaan-Nya. Keberadaan-Nya tertutup, namun tidak ada sesuatu
apapun yang mampu menutupi keberadaan Dia. Tidak ada selain Dia yang
dapat melihat Dia, bahkan seorang nabi, rasul, maupun para wali yang
dekat dengan Dia, bahkan juga seorang raja .
Syair:
“keelokan-Mu ada pada segala cipta, tiada bagi segala cipta melainkan keagungan-Mu bersamanya.”
Barang siapa mengaku jika dirinya mengetahui Allah dengan seluruh
sifat-sifat yang tidak ada kaitannya dengan sifat Allah maka dia
melakukan syirik khofiy. Barang siapa melakukan syirik khofiy maka dia
tidak dapat terampuni, kecuali dia melakukan penyucian diri dari
kemusyrikan khofiy ini dengan cara seperti berikut. Dia mensucikan Allah
dengan cara tidak melihat dzat Allah kecuali dzat Allah yang
sesungguhnya. Hanya menyaksikan wujud Allah yang semestinya. Hanya
mengetahui sifat-sifat-Nya yang sesungguhnya. Serta tidak melihat dzat,
selain dzat Allah. Ketika Allah telah menampakkan wujud-Nya maka seluruh
makhluk akan sirna oleh-Nya. Tauhid yang demikian merupakan tauhid yang
dimaksudkan oleh Nabi Muhammad saw, dari pengertian sabdanya, yaitu:
“Allah itu Ada, dan tidak ada sesuatu apa pun yang bersama-Nya.”
Ketika partikel-partikel atomi nampak maka segala yang ada di alam
semesta juga nampak. Semua itu tidak dapat dilihat dan ditemukan baik di
dunia mahu pun akhirat kecuali Allah. Dia tersucikan dari keberadaan
selain Dia. Sesungguhnya keberadaan selain-Nya adalah hakikat
keberadaan-Nya, tanpa melainkan selain Dia.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar