Senin, 16 Mei 2016

al-Qaul al-Farid fi Makrifat al-Tauhid. “Ma’rifat al-Tauhid”

al-Qaul al-Farid fi Makrifat al-Tauhid.
“Ma’rifat al-Tauhid”

(19) Tidak ada yang dapat menemukan Dia kecuali Dia. Tidak ada yang dapat mengetahui Dia selain Dia. Dengan Dia Dia melihat Dia, dengan dzat-Nya Dia mengetahui dzat-Nya, tidak seorang pun yang dapat melihat-Nya serta menemukan-Nya, kecuali Dia sendiri. Ketiadaan Dia merupakan keberadaan-Nya. Keberadaan-Nya tertutup, namun tidak ada sesuatu apapun yang mampu menutupi keberadaan Dia. Tidak ada selain Dia yang dapat melihat Dia, bahkan seorang nabi, rasul, maupun para wali yang dekat dengan Dia, bahkan juga seorang raja .

Syair:
“keelokan-Mu ada pada segala cipta, tiada bagi segala cipta melainkan keagungan-Mu bersamanya.”

Barang siapa mengaku jika dirinya mengetahui Allah dengan seluruh sifat-sifat yang tidak ada kaitannya dengan sifat Allah maka dia melakukan syirik khofiy. Barang siapa melakukan syirik khofiy maka dia tidak dapat terampuni, kecuali dia melakukan penyucian diri dari kemusyrikan khofiy ini dengan cara seperti berikut. Dia mensucikan Allah dengan cara tidak melihat dzat Allah kecuali dzat Allah yang sesungguhnya. Hanya menyaksikan wujud Allah yang semestinya. Hanya mengetahui sifat-sifat-Nya yang sesungguhnya. Serta tidak melihat dzat, selain dzat Allah. Ketika Allah telah menampakkan wujud-Nya maka seluruh makhluk akan sirna oleh-Nya. Tauhid yang demikian merupakan tauhid yang dimaksudkan oleh Nabi Muhammad saw, dari pengertian sabdanya, yaitu:

“Allah itu Ada, dan tidak ada sesuatu apa pun yang bersama-Nya.”

Ketika partikel-partikel atomi nampak maka segala yang ada di alam semesta juga nampak. Semua itu tidak dapat dilihat dan ditemukan baik di dunia mahu pun akhirat kecuali Allah. Dia tersucikan dari keberadaan selain Dia. Sesungguhnya keberadaan selain-Nya adalah hakikat keberadaan-Nya, tanpa melainkan selain Dia.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar