Senin, 16 Mei 2016

al-Qaul al-Farid fi Makrifat al-Tauhid. “Ma’rifat al-Tauhid”

al-Qaul al-Farid fi Makrifat al-Tauhid.
“Ma’rifat al-Tauhid”

(21) segala puja dan puji bagi Allah yang memberi anugerah kepada kita. Seperti memberikan musyahadah, serta melebarkan mata kita untuk menyaksikan hakikat ini. Tidaklah kami menyaksikan kecuali hanya untuk kita sendiri. Kami tidak bersandar kecuali hanya kepada Dia. Tiada tuhan selain Dia yang maha Agung lagi maha bijaksana. Barang siapa mengharapkan mengetahui hakekat akan apa yang telah kami isyaratkan dalam pembahasan ini, maka sebaiknya melihatlah imajinasi akan yang tertutupi dan tergambarkan.

Diantara contoh penggambaran hal ini adalah sebagaimana anak kecil di mana mereka terhindar dari tirai kewajiban bekerja dan antara bermain. Hal itu berdasarkan penggambaran dan penjelasan yang telah ada. Permasalahan ini berlaku bagi manusia dalam kehidupan ini. Kebanyakan mereka ketika kecil telah kami (Allah) wajibkan. Mereka mengetahui asal usulnya.

Anak kecil pada tarafnya hanya bersenang-senang dan bermain-main. Mereka lupa dengan segalanya karena bermain dan bersenang. Para ulama menjelaskan dan mengetahui jika Allah telah menentukan semua ini hanya sebagai contoh. Oleh karena itu seseorang harus keluar dari keadaan ini, sehingga ia dapat disebut manusia yang berkarakter. Di mana dia mampu berargumen yang dapat mengagungkan Allah dan mensucikan-Nya. Kemudian berdialog dengan golongan-golongan yang lain yang telah dijelaskan sebelumnya. Lalu dia mengajarkan kepada kelompok lainnya bahwa Allah telah membuat perumpaan ini kepada para hamba-Nya agar mereka dapat mengambil hikmah serta mengetahui jika antara dunia ini dengan Allah itu bagaikan sebuah wayang dengan seorang dalang.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar