al-Qaul al-Farid fi Makrifat al-Tauhid.
“Ma’rifat al-Tauhid”
(21) segala puja dan puji bagi Allah yang memberi anugerah kepada kita.
Seperti memberikan musyahadah, serta melebarkan mata kita untuk
menyaksikan hakikat ini. Tidaklah kami menyaksikan kecuali hanya untuk
kita sendiri. Kami tidak bersandar kecuali hanya kepada Dia. Tiada tuhan
selain Dia yang maha Agung lagi maha bijaksana. Barang siapa
mengharapkan mengetahui hakekat akan apa yang telah kami isyaratkan
dalam pembahasan ini, maka sebaiknya melihatlah imajinasi akan yang
tertutupi dan tergambarkan.
Diantara contoh penggambaran hal
ini adalah sebagaimana anak kecil di mana mereka terhindar dari tirai
kewajiban bekerja dan antara bermain. Hal itu berdasarkan penggambaran
dan penjelasan yang telah ada. Permasalahan ini berlaku bagi manusia
dalam kehidupan ini. Kebanyakan mereka ketika kecil telah kami (Allah)
wajibkan. Mereka mengetahui asal usulnya.
Anak kecil pada
tarafnya hanya bersenang-senang dan bermain-main. Mereka lupa dengan
segalanya karena bermain dan bersenang. Para ulama menjelaskan dan
mengetahui jika Allah telah menentukan semua ini hanya sebagai contoh.
Oleh karena itu seseorang harus keluar dari keadaan ini, sehingga ia
dapat disebut manusia yang berkarakter. Di mana dia mampu berargumen
yang dapat mengagungkan Allah dan mensucikan-Nya. Kemudian berdialog
dengan golongan-golongan yang lain yang telah dijelaskan sebelumnya.
Lalu dia mengajarkan kepada kelompok lainnya bahwa Allah telah membuat
perumpaan ini kepada para hamba-Nya agar mereka dapat mengambil hikmah
serta mengetahui jika antara dunia ini dengan Allah itu bagaikan sebuah
wayang dengan seorang dalang.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar