al-Qaul al-Farid fi Makrifat al-Tauhid.
“Ma’rifat al-Tauhid”
(22)(23) tirai ini merupakan penutup rahasia kekuasaan yang telah ditetapkan bagi semua ciptaan. Oleh karena itu, orang-orang yang telah lalai menganggapnya hanya sebagai mainan dan senda gurau, sebagaimana firman Allah:
الذين اتخذوا دينهم لهوا ولعبا
“mereka adalah yang menganggap agamanya hanya sebagai senda gurau dan permainan”. (Q.S. al-A’raf: 51)
Kemudian segala penampakan ini menghilang sehingga keadaan seperti ketika awal penciptaan Adam a.s.. ketika semuanya itu telah tidak ada maka ketiadaannya itu mengakibatkan Tuhan menjadi menciptakan makhluk untuk menutupi ketiadaan tersebut.
Barang siapa memahami permisalan ini, maka dia akan mengetahui bahwa dirinya tidak terpisah dan terhubung, tidak jauh mahu
pun dekat, tidak ada maupun diadakan, kecuali oleh Dia. Tidak dapat melihat mahu pun dilihat kecuali oleh Dia. Tiada seorang pun yang dapat sampai kepadanya kecuali Dia. Tidak ada suatu apapun yang terpisah dari-Nya baik secara zohir maupun batin.
Syair:
“begitu besar yang ku sangka bahwasanya itu engkau adalah Kau. Atau kedua dari yang dua, tinggalkanlah apa yang kau sangkakan. Bila sangkamu hanya ketidak tahuanmu bahwa kau hanya apa yang ada pada kau”.
Barang siapa dapat memahami apa yang telah kami isyaratkan maka dia akan terhindar dari syirik khofi dan syirik yang sebenarnya. Jika dia tidak mampu memahaminya maka dia tidak akan terhindar dari kesyirikan, oleh karena itu kebenaran akan datang, sebagiaman firman Allah:
وما رميت إذ رميت ولكن الله رمى
“bukanlah kamu yang melempar ketika kamu melemarnya, tetapi sesungguhnya Allahlah yang telah melempar”. (Q.S. al-Anfal: 17)
Apabila ada orang lain yang berpendapat bahwa firman ini hanya dapat dipahami oleh mereka yang berakhlak dengan akhlak Allah, berkarakter dengan karakter Allah, serta bertauhid dengan tauhid-Nya. Menurut kami (pengarang) pendapat orang tersebut benar, secara sekilas dia telah memahami apa yang telah kami isyaratkan, sehingga ia menemukan hakikat tauhid
(23) setelah maksud dari firman Allah tersingkap kepadamu; “فأينما تولوا فثم وجه الله”, (di mana pun kamu menghadap, di sanalah wajah Allah).
Semoga Allah memberikan petunjuk kepada kita semua menuju jalan yang benar.
Syair:
“Engkau telah ada sebelum masa tersingkapnya segala kesalahan. Pada Mu aku sebut nama-Mu dengan rasa syukur. Kala malam tiba, ku telah bersaksi hanya pada-Mu. Sesungguhnya engkaulah yang patut disebut, Kau lah yang diingat dan Engkaulah maha Mengingat”.
Pahamilah hal ini, maka Allah akan memuliakan dirimu dengan menjadikan hakekat ini sebagai petunjuk dan keyakinan bagi segala permasalahan dirimu. Aku telah membuka pintu ini hanya untukmu, tidak ada yang mampu membukanya kecuali ahli inayah yang agung serta yang memiliki kedudukan yang mulia. Jika hal yang telah kami jelaskan menjadi kebenaran bagimu, berarti ketauhidan telah terbentuk dalam dirimu dan makrifat terhadap tauhid telah nampak padamu dengan cara apapun.
Telah sampai kepadaku, ada sebagian sultan khas dia masuk sendirian ke dalam ruangan yang megah milik seorang sultan. Dia berkata kepada sultan: “Demi keagungan-Mu, tiada dalam ruangan ini selain Engkau”. Mereka yang tidak mampu, tidak akan mengerti jika wujudnya telah menipunya. Pahamilah! Dan ingat-ingatlah! Bagiamana kamu dapat terjerumus dalam kemusyrikan. Berusahalah! Dan bersungguhlah dalam keihklasan ijtihadmu sebelum hari pembelasan datang. Allah berfirman: “Yang maha Benar, Dia lah yang akan menunjukkan jalan kebenaran”.
“Ma’rifat al-Tauhid”
(22)(23) tirai ini merupakan penutup rahasia kekuasaan yang telah ditetapkan bagi semua ciptaan. Oleh karena itu, orang-orang yang telah lalai menganggapnya hanya sebagai mainan dan senda gurau, sebagaimana firman Allah:
الذين اتخذوا دينهم لهوا ولعبا
“mereka adalah yang menganggap agamanya hanya sebagai senda gurau dan permainan”. (Q.S. al-A’raf: 51)
Kemudian segala penampakan ini menghilang sehingga keadaan seperti ketika awal penciptaan Adam a.s.. ketika semuanya itu telah tidak ada maka ketiadaannya itu mengakibatkan Tuhan menjadi menciptakan makhluk untuk menutupi ketiadaan tersebut.
Barang siapa memahami permisalan ini, maka dia akan mengetahui bahwa dirinya tidak terpisah dan terhubung, tidak jauh mahu
pun dekat, tidak ada maupun diadakan, kecuali oleh Dia. Tidak dapat melihat mahu pun dilihat kecuali oleh Dia. Tiada seorang pun yang dapat sampai kepadanya kecuali Dia. Tidak ada suatu apapun yang terpisah dari-Nya baik secara zohir maupun batin.
Syair:
“begitu besar yang ku sangka bahwasanya itu engkau adalah Kau. Atau kedua dari yang dua, tinggalkanlah apa yang kau sangkakan. Bila sangkamu hanya ketidak tahuanmu bahwa kau hanya apa yang ada pada kau”.
Barang siapa dapat memahami apa yang telah kami isyaratkan maka dia akan terhindar dari syirik khofi dan syirik yang sebenarnya. Jika dia tidak mampu memahaminya maka dia tidak akan terhindar dari kesyirikan, oleh karena itu kebenaran akan datang, sebagiaman firman Allah:
وما رميت إذ رميت ولكن الله رمى
“bukanlah kamu yang melempar ketika kamu melemarnya, tetapi sesungguhnya Allahlah yang telah melempar”. (Q.S. al-Anfal: 17)
Apabila ada orang lain yang berpendapat bahwa firman ini hanya dapat dipahami oleh mereka yang berakhlak dengan akhlak Allah, berkarakter dengan karakter Allah, serta bertauhid dengan tauhid-Nya. Menurut kami (pengarang) pendapat orang tersebut benar, secara sekilas dia telah memahami apa yang telah kami isyaratkan, sehingga ia menemukan hakikat tauhid
(23) setelah maksud dari firman Allah tersingkap kepadamu; “فأينما تولوا فثم وجه الله”, (di mana pun kamu menghadap, di sanalah wajah Allah).
Semoga Allah memberikan petunjuk kepada kita semua menuju jalan yang benar.
Syair:
“Engkau telah ada sebelum masa tersingkapnya segala kesalahan. Pada Mu aku sebut nama-Mu dengan rasa syukur. Kala malam tiba, ku telah bersaksi hanya pada-Mu. Sesungguhnya engkaulah yang patut disebut, Kau lah yang diingat dan Engkaulah maha Mengingat”.
Pahamilah hal ini, maka Allah akan memuliakan dirimu dengan menjadikan hakekat ini sebagai petunjuk dan keyakinan bagi segala permasalahan dirimu. Aku telah membuka pintu ini hanya untukmu, tidak ada yang mampu membukanya kecuali ahli inayah yang agung serta yang memiliki kedudukan yang mulia. Jika hal yang telah kami jelaskan menjadi kebenaran bagimu, berarti ketauhidan telah terbentuk dalam dirimu dan makrifat terhadap tauhid telah nampak padamu dengan cara apapun.
Telah sampai kepadaku, ada sebagian sultan khas dia masuk sendirian ke dalam ruangan yang megah milik seorang sultan. Dia berkata kepada sultan: “Demi keagungan-Mu, tiada dalam ruangan ini selain Engkau”. Mereka yang tidak mampu, tidak akan mengerti jika wujudnya telah menipunya. Pahamilah! Dan ingat-ingatlah! Bagiamana kamu dapat terjerumus dalam kemusyrikan. Berusahalah! Dan bersungguhlah dalam keihklasan ijtihadmu sebelum hari pembelasan datang. Allah berfirman: “Yang maha Benar, Dia lah yang akan menunjukkan jalan kebenaran”.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar