al-Qaul al-Farid fi Makrifat al-Tauhid.
“Ma’rifat al-Tauhid”
(20) Pada hakikatnya, alam semesta raya, segala isinya, dan
penciptanya adalah satu kesatuan yang utuh, dia merupakan satu wujud
tertentu yang bertingkat-tingkat.
Tentang hal ini nabi Saw bersabda: “Janganlah kamu mencela waktu,
karena sesungguhnya waktu itu adalah (milik) Allah. Tidak ada yang wujud
selain Allah, sedangkan selain Dia hanyalah imajinasi, ketidaktahuan,
dan kegelapan”.
Syair:
“Dia lah yang Esa yang wujud dalam segalanya dengan keesaan dzat-Nya sendiri”.
Kecuali hal itu hanya dalam angan-angan saja. Maka disebut sebagai
pengecualian. Apabila kamu telah selesai dari mengkhayal,
berhalusinasi, maka kamu akan mendapatkan makrifat Allah. Kamu akan
mengetahui jika dirimu dapat makrifat Allah dengan dzat Allah. Tiada
sesuatu apa pun bersama Dia. Tiada yang wujud selain Allah, asma-Nya dan
perbuatan-Nya. Dia lah yang pertama dan yang terakhir. Semua yang ada
adalah benar keberadaannya, tidak ada suatu apapun yang cacat. Yang
dimaksud cacat dalam hal ini adalah ketidak beradaan akan sesuatu hal,
padahal ada wujudya.
Ketahuilah! Apabila hal tersebut tidak
demikian, maka Tuhan akan sendiri dengan segala yang telah
diciptakan-Nya. Apabila Tuhan dengan sifat Ilahiyahnya tidak memiliki
kebebasan mencipta maka tentulah semua ciptaannya di jagad raya ini
pasti sama. Pastinya, segala yang telah tercipta terasing dariNya. Maha
suci dzat yang zohir yang tidak tersamarkan. Maha suci dzat yang samar
yang tidak terzohirkan. Dia lah yang telah menutupi hambanya untuk
makrifat Dia, serta membutakan mereka dengan kezohiran-Nya. Mereka telah
mengingkarinya, meragukannya, dan mencederainya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar