Senin, 16 Mei 2016

al-Qaul al-Farid fi Makrifat al-Tauhid. “Ma’rifat al-Tauhid”

al-Qaul al-Farid fi Makrifat al-Tauhid.
“Ma’rifat al-Tauhid”

(20) Pada hakikatnya, alam semesta raya, segala isinya, dan penciptanya adalah satu kesatuan yang utuh, dia merupakan satu wujud tertentu yang bertingkat-tingkat.

Tentang hal ini nabi Saw bersabda: “Janganlah kamu mencela waktu, karena sesungguhnya waktu itu adalah (milik) Allah. Tidak ada yang wujud selain Allah, sedangkan selain Dia hanyalah imajinasi, ketidaktahuan, dan kegelapan”.

Syair:
“Dia lah yang Esa yang wujud dalam segalanya dengan keesaan dzat-Nya sendiri”.

Kecuali hal itu hanya dalam angan-angan saja. Maka disebut sebagai pengecualian. Apabila kamu telah selesai dari mengkhayal, berhalusinasi, maka kamu akan mendapatkan makrifat Allah. Kamu akan mengetahui jika dirimu dapat makrifat Allah dengan dzat Allah. Tiada sesuatu apa pun bersama Dia. Tiada yang wujud selain Allah, asma-Nya dan perbuatan-Nya. Dia lah yang pertama dan yang terakhir. Semua yang ada adalah benar keberadaannya, tidak ada suatu apapun yang cacat. Yang dimaksud cacat dalam hal ini adalah ketidak beradaan akan sesuatu hal, padahal ada wujudya.

Ketahuilah! Apabila hal tersebut tidak demikian, maka Tuhan akan sendiri dengan segala yang telah diciptakan-Nya. Apabila Tuhan dengan sifat Ilahiyahnya tidak memiliki kebebasan mencipta maka tentulah semua ciptaannya di jagad raya ini pasti sama. Pastinya, segala yang telah tercipta terasing dariNya. Maha suci dzat yang zohir yang tidak tersamarkan. Maha suci dzat yang samar yang tidak terzohirkan. Dia lah yang telah menutupi hambanya untuk makrifat Dia, serta membutakan mereka dengan kezohiran-Nya. Mereka telah mengingkarinya, meragukannya, dan mencederainya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar